5 Fakta Ordo Insectivora, Terdiri dari Hewan Pemakan Serangga 

Menurut Britannica, Insektivora membentuk hampir 10 persen dari semua spesies mamalia dan sebagian besar seukuran tikus. Ordo Insectivora terdiri dari beberapa jenis hewan yang memiliki kemampuan unik dalam mencari dan menangkap mangsanya. Salah satu contohnya adalah kelompok tupai-tupai yang terdiri dari berbagai jenis seperti tupai terbang, tupai tanah, dan tupai daun.

Tupai terbang misalnya, merupakan salah satu jenis tupai yang memiliki kemampuan terbang jarak jauh dengan menggunakan membran diantara kakinya. Selain itu, ordo Insectivora juga mencakup musang, trenggiling, dan juga tenrec.

Ordo Insectivora tersebar di berbagai belahan dunia, dari Amerika Utara, Eropa, Asia, hingga Afrika. Di Amerika Utara misalnya, terdapat berbagai jenis hewan insectivora seperti tupai, muskrat, dan opossum.

Di Eropa, terdapat musang dan hedgehog, sedangkan di Asia, terdapat berbagai jenis tupai seperti tupai terbang dan tupai tanah. Di Afrika, terdapat hewan tenrec yang memiliki kemiripan dengan kelinci.

Ordo Insectivora memiliki kebiasaan makan yang khas, yaitu memakan serangga sebagai makanan utama mereka menggunakan gigi tajam, seperti yang dijelaskan National Park Service dalam lamannya. Beberapa jenis Insectivora juga memakan invertebrata lain seperti cacing, laba-laba, dan juga siput.

Salah satu contoh hewan Insectivora yang memiliki kebiasaan makan yang unik adalah trenggiling. Hewan ini memiliki lidah yang sangat panjang dan lengket yang memungkinkannya untuk menjulurkan lidahnya dan menangkap semut dan serangga kecil yang menjadi makanannya.

Ordo Insectivora memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Sebagai pemangsa serangga dan invertebrata lainnya, mereka membantu mengendalikan populasi hama yang bisa merusak tanaman dan hutan.

Selain itu, ordo Insectivora juga berkontribusi dalam proses penyerbukan. Misalnya, burung madu Afrika juga termasuk ke dalam kelompok hewan Insectivora. Burung ini memiliki paruh yang panjang dan menjulur yang memungkinkannya untuk mengumpulkan nektar dari bunga. Ketika mereka mencari makanan, serbuk sari bunga menempel di paruh dan bulu mereka, sehingga mereka secara tidak sengaja membantu dalam penyerbukan tanaman.

Sayangnya, ordo Insectivora menghadapi berbagai ancaman yang bisa membahayakan kelangsungan hidup mereka. Habitat yang semakin sempit, perburuan oleh manusia, dan perubahan iklim adalah beberapa ancaman yang mengancam keberadaan kelompok hewan ini. Mengutip Science Direct, lebih dari sepertiga dari semua spesies dalam ordo Insectivora terdaftar di Daftar Merah IUCN, dengan 21% dari mereka terdaftar sebagai sangat terancam punah dan 26,5% terancam punah. 

Contohnya, salah satu spesies ordo Insectivora yang terancam adalah musang Jepang. Hewan ini memiliki habitat asli di Jepang, tetapi sekarang jumlahnya semakin berkurang karena hilangnya habitat dan pemburuan oleh manusia. Akibatnya, hewan ini termasuk dalam daftar spesies terancam punah. Upaya konservasi dan perlindungan habitat menjadi sangat penting untuk menjaga keberadaan kelompok hewan ini di masa depan.

Ordo Insectivora adalah kelompok hewan yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Sebagai pemangsa serangga dan invertebrata lainnya, mereka membantu mengendalikan populasi hama yang bisa merusak tanaman dan hutan, dan berkontribusi dalam proses penyerbukan. Namun, mereka juga menghadapi berbagai ancaman seperti hilangnya habitat dan perburuan oleh manusia yang bisa membahayakan kelangsungan hidup mereka.