Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Singa Laut Galapagos, Penyelam Andal yang Makin Terancam

potret singa laut galapagos yang menepi di pantai (commons.wikimedia.org/Diego Delso)
potret singa laut galapagos yang menepi di pantai (commons.wikimedia.org/Diego Delso)

Singa laut (subfamili Otariinae) merupakan kelompok pinnipedia yang masih berkerabat dengan anjing laut berbulu. Salah satu karakteristik utama yang membedakan dari mamalia akuatik ini dari anjing laut sejati adalah kaki berbentuk seperti sirip yang lebih panjang dibanding anjing laut dan adanya daun telinga yang terlihat dengan mata telanjang. Setelah kepunahan singa laut jepang (Zalophus japonicus), saat ini dunia mengenal 6 spesies singa laut berbeda. Salah satu di antaranya yang akan dibahas kali ini adalah singa laut galapagos (Zalophus wollebaeki).

Dibanding dengan kerabat yang lain, singa laut galapagos ternyata jadi spesies yang paling kecil. Panjang tubuh rata-rata mamalia ini sekitar 1,5—2,5 meter dan bobot 50—250 kg. Perlu diingat bahwa singa laut galapagos yang dapat menyentuh bobot ratusan kilogram itu hanya jantan. Sementara itu, betina hanya tumbuh sekitar seperempat bobot maksimal jantan, yakni sekitar 50—80 kg saja.

Selain soal ukuran, ada beberapa dimorfisme seksual lain yang dimiliki spesies ini. Jantan punya warna rambut yang lebih bervariasi, baik saat kering maupun basah. Ketika kering, warna rambut jantan cenderung cokelat tua atau abu-abu, tetapi jadi lebih gelap saat basah. Jantan juga punya tonjolan di area kepala yang berkembang seiring bertambahnya usia mereka. Di sisi lain, betina punya warna bulu cokelat cerah dan sedikit keabu-abuan tanpa adanya tonjolan di area kepala. Perbedaan lain terletak pada area leher dan dada, dimana jantan lebih tebal dan kekar ketimbang betina. Tak ketinggalan, gigi taring jantan juga lebih besar dan kuat dibanding betina.

Nah, selain dari fakta soal ukuran dan ciri fisik, singa laut galapagos pastinya punya beberapa hal menarik lain yang akan dikupas satu per satu. Sudah penasaran ingin berkenalan dengan mamalia akuatik yang satu ini, kan? Yuk, simak pembahasan berikut ini sampai tuntas!

1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

singa laut galapagos jantan yang sedang mengeluarkan suara keras (commons.wikimedia.org/Diego Delso)
singa laut galapagos jantan yang sedang mengeluarkan suara keras (commons.wikimedia.org/Diego Delso)

Sekalipun ada kata "Galapagos" pada nama mereka, sebenarnya singa laut galapagos bukan spesies endemik pulau yang ada di Samudra Pasifik timur tersebut. Dilansir Animal Diversity, singa laut ini memang tersebar secara luas di Kepulauan Galapagos, tetapi juga ditetmukan sampai Isla Gorgona di Kolombia dan Isla de la Plata di Ekuador. Malahan, berdasarkan pengamatan rutin, persebaran singa laut galapagos diduga sudah mendekati pulau Isla del Coco yang ada di Kosta Rika.

Sama seperti spesies pinnipedia lain, singa laut galapagos menyukai daerah pesisir pantai dengan kontur permukaan yang landai sebagai tempat beristirahat dan berkumpul. Terkadang, mereka juga mencari kawasan berbatu besar karena memberi perlindungan dari panas Matahari saat terik ataupun berjemur saat pagi hari. Singa laut galapagos termasuk hewan diurnal sehingga aktivitas mamalia akuatik ini lebih banyak dilakukan saat Matahari terbit, termasuk untuk mencari makanan.

Berbicara soal mencari makan, singa laut galapagos tentunya termasuk karnivor sejati. Mereka mencari mangsa yang ada di dalam air yang tak jarang mengharuskan untuk menyelam sangat dalam. Mangsa pilihan singa laut galapagos berupa berbagai jenis ikan, krustasea, cumi-cumi, dan gurita. Selain menjadi predator, singa laut ini ternyata juga jadi mangsa potensial bagi beberapa spesies besar, semisal orca dan hiu galapagos.

2. Spesies singa laut dengan kemampuan menyelam terbaik

singa laut galapagos yang sedang berakrobatik di dalam air (commons.wikimedia.org/Clark Anderson/Aquaimages)
singa laut galapagos yang sedang berakrobatik di dalam air (commons.wikimedia.org/Clark Anderson/Aquaimages)

Selayaknya keluarga pinniped lain, keistimewaan singa laut galapagos terletak pada kemampuan berenang. Soal kecepatan, spesies ini mencatatkan angka 40 km per jam. Tentunya, kecepatan berenang itu sudah sangat impresif. Namun, kelebihan lain dari singa laut galapagos terletak pada kemampuan mereka untuk menyelam ke dasar lautan.

BBC Discover Wildlife melansir, singa laut galapagos mampu menyelam hingga kedalaman 600 meter di bawah permukaan laut, angka yang paling dalam untuk dicapai spesies singa laut. Selain itu, kemampuan menahan nafas mamalia akuatik ini juga jempolan. Mereka diketahui bisa terus berada di dalam air selama 10—20 menit hanya dengan satu tarikan nafas saja. 

Kemampuan berenang yang impresif ini dipakai singa laut galapagos untuk berburu maupun menghindari predator. Ketika berburu, singa laut ini mula-mula akan coba mengejar mangsa sedekat mungkin sambil menggiring target ke tepi pantai. Saat sudah berada di perairan yang lebih dangkal, singa laut galapagos akan menjepit mangsa itu dan langsung mengonsumsinya. Uniknya, khusus pada mangsa berupa gurita atau cumi-cumi, mamalia akuatik ini diketahui akan menyeret mangsa itu ke daratan dulu, kemudian membenturkan mangsa ke batu sampai lunak, dan baru mengonsumsinya.

Sementara untuk menghindari kejaran predator, singa laut galapagos akan berenang secepat mungkin menuju tepi pantai. Saat sedang berenang menepi itu, mereka akan menunjukkan berbagai manuver gerakan cepat guna mengelabui si predator. Kalau beruntung, singa laut galapagos dapat lolos dalam waktu relatif singkat, mengingat kecepatan berenang yang impresif itu.

3. Hidup secara berkelompok dengan struktur unik

Kelompok utama singa laut galapagos itu adalah beberapa ekor betina, anak mereka, dan satu jantan dominan. (commons.wikimedia.org/Garst, Warren)
Kelompok utama singa laut galapagos itu adalah beberapa ekor betina, anak mereka, dan satu jantan dominan. (commons.wikimedia.org/Garst, Warren)

Singa laut galapagos hidup secara berkelompok, sama seperti kebanyakan keluarga pinnipedia lain. Hanya saja, struktur kelompok mamalia akuatik ini terbilang unik karena hanya akan ada satu jantan dalam satu kelompok. Sebab, satu pejantan itu adalah individu paling kuat yang mempertahankan "harem" dari pejantan lain. Oh iya, si singa laut galapagos jantan ini akan berada dalam kelompok betina yang berjumlah sekitar 5—25 betina atau anak-anak mereka.

Dilansir Critter Science, jantan rutin untuk mengeluarkan suara geraman keras supaya dapat didengar jantan lain yang coba masuk ke kelompoknya. Kalau tidak digubris, pertarungan antara jantan dominan di kelompok dengan jantan asing sering terjadi. Biasanya, pertarungan itu berlangsung sampai salah satu terluka atau lari dan tujuan utama dari pertarungan ini adalah merebut posisi di kelompok itu.

Maka dari itu, sebenarnya betina tidak terlalu ambil pusing soal siapa jantan yang ada di sekitar. Para betina lebih condong hidup secara sosial bersama anggota kelompok lain, termasuk ketika mencari makan. Meskipun demikian, betina tetap melakukan dengan satu hal yang berhubungan dengan hierarki, yakni membiarkan si jantan dominan untuk masuk ke dalam air dan mencari makan terlebih dahulu sebelum mereka mengikuti.

Para jantan yang kurang beruntung untuk mendapat kelompok harem biasanya akan membentuk kelompok kecil pada satu titik. Mereka tidak saling bertarung karena menunggu kesempatan untuk coba menyingkirkan si jantan dominan pemilik kelompok harem. Dari kebiasaan bertarung ini, terkadang jantan dominan hampir tak punya waktu untuk mencari makan karena harus berkeliling menjaga wilayah. Dengan demikian, waktu seekor jantan dominan untuk memimpin kelompok haremnya hanya sekitar 10—180 hari saja sebelum akhirnya kalah dengan jantan lain yang lebih kuat dan besar. Setelah kalah, mantan jantan dominan itu akan bergabung dengan kelompok pejantan non dominan.

4. Sistem reproduksi

induk singa laut galapagos yang sedang menyusui anak (commons.wikimedia.org/Bernard Gagnon)
induk singa laut galapagos yang sedang menyusui anak (commons.wikimedia.org/Bernard Gagnon)

Musim kawin bagi singa laut galapagos terjadi antara bulan Mei—Januari. Para betina dalam kelompok harem akan kawin dengan siapa saja jantan dominan yang sedang memimpin selama durasi tersebut. Tidak diketahui apakah ada ritual kawin khusus dari spesies singa laut ini, tetapi jantan biasanya akan mencari sendiri pasangan yang ada di dalam kelompok harem tersebut. Kemudian, setelah selesai kawin, betina akan mengandung anak dengan durasi selama 11 bulan.

Animalia melansir, seekor betina hanya dapat melahirkan seekor anak dalam satu masa kehamilan. Pada satu minggu pertama pascakelahiran, si betina akan selalu menjaga dan menyusui. Setelah itu, ia akan meninggalkan anaknya selama beberapa waktu untuk mencari makan di laut. Barulah saat si anak memasuki usia 2—3 minggu, betina akan mulai mengenalkannya dengan air sambil mengajari cara berenang dan mencari makan. Betina akan terus ada di sisi anaknya sampai si anak berusia 11 bulan. Namun, si anak yang masih semi independen itu masih akan tetap mencari induknya pada waktu tertentu sampai berusia 24 bulan.

Butuh waktu 4—5 tahun bagi singa laut galapagos sebelum mencapai usia kematangan seksual. Sementara itu, usia yang dapat dicapai singa laut ini sekitar 15—24 tahun dengan rata-rata usia 20 tahun. Tentunya, usia ini masih bisa lebih panjang lagi (sampai 30 tahun lebih!) kalau mereka ada dalam perawatan manusia.

5. Status konservasi

sepasang singa laut galapagos yang sedang bersantai di atas pelampung laut (commons.wikimedia.org/Bernard Gagnon)
sepasang singa laut galapagos yang sedang bersantai di atas pelampung laut (commons.wikimedia.org/Bernard Gagnon)

Dibalik segala keunikan singa laut galapagos, sebenarnya status konservasi mereka sudah ada pada tingkat yang mengkhawatirkan. Dalam rilis IUCN Red List, mamalia akuatik ini masuk dalam kategori hewan terancam punah (Endangered) dengan tren populasi yang terus menurun. Diperkirakan, saat ini tersisa 9.200—10.600 individu dewasa saja di sepanjang peta persebaran mereka.

Dilansir Galapagos Conservation Trust, ancaman utama yang terus menggerus populasi singa laut galapagos adalah El Niño. Akibat dari fenomena ini, suhu permukaan air di Samudra Pasifik tengah dan timur jadi lebih hangat dari biasanya. Alhasil, mangsa bagi singa laut galapagos jadi lebih sulit ditemui karena mangsa-mangsa tersebut lebih memilih pergi dari kawasan yang sedang dilanda El Niño. Masalahnya, fenomena el niño ini dipengaruhi oleh pemanasan global yang saat ini masih berlangsung.

Maka dari itu, selama aktivitas manusia yang terus menghancurkan ekosistem alam, melakukan ekstraksi sumber daya alam besar-besaran, dan menggunakan barang yang merusak lingkungan, ancaman bagi singa laut galapagos akan terus terjadi. Parahnya lagi, manusia ternyata juga berkontribusi pada penyakit berbahaya yang mulai menjangkiti singa laut galapagos.

Disebutkan bahwa anjing domestik yang dibawa manusia di sekitar Kepulauan Galapagos menularkan penyakit tertentu pada kelompok singa laut. Belum lagi, sampah plastik di lautan tak jarang sampai tertelan oleh mamalia ini dan tentunya sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup mereka ke depannya.

Oh iya, ada satu fakta menarik lain dari singa laut galapagos dengan hewan lain di sekitar. Mereka diketahui dekat dengan spesies kadal bernama kadal lava galapagos (Microlophus albemarlensis) karena satu hal, yakni mengusir parasit! Parasit di sini adalah lalat yang selalu mengelilingi tubuh singa laut galapagos dan tentu sangat mengganggu. Guna mengatasi masalah ini, mamalia akuatik ini membiarkan kadal lava galapagos untuk menghampiri, naik ke atas tubuh, dan memakan lalat yang terbang tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us