5 Fakta Unik Batagur Baska, Warna Tubuhnya Berubah saat Musim Kawin

Batagur baska juga biasa disebut sebagai tuntong sungai utara. Batagur sendiri merupakan salah satu genus kura-kura besar yang hidup di Asia. Namun, keberadaan hewan ini sekarang sudah sangat terancam punah.
Terdapat beberapa fakta yang menarik terkait spesies kura-kura ini. Penasaran fakta apa saja? Yuk, simak informasi selengkapnya berikut ini!
1. Habitatnya di air tawar dan air payau

Dikutip dari Thai National Parks, Batagur baska merupakan hewan yang hidup di air tawar maupun air payau. Meski begitu, hewan ini dikenal lebih menyukai habitatnya yang ada di air tawar. Namun, hewan ini akan naik ke muara sungai payau pada musim kawin dan setelah bertelur mereka akan kembali ke habitatnya di air tawar.
2. Hanya ke darat untuk bertelur

Batagur baska termasuk ke dalam kelompok hewan amfibi yang dapat hidup di air dan darat. Meski begitu, hewan ini lebih banyak menghabiskan sebagian besar waktunya berada di air. Dikutip dari Animalia, hewan ini hanya akan ke darat untuk bertelur. Batagur baska akan melakukan migrasi secara musiman sejauh 50 sampai 60 mil menuju ke tepian pasir yang menjadi tempat berkembang biaknya. Hewan ini akan kembali ke habitat air tawar setelah bertelur.
3. Kura-kura air tawar dan payau terbesar di Asia

Spesies kura-kura ini memiliki ukuran tubuh yang relatif cukup besar. Dikutip dari Thai National Parks, umumnya Batagur baska memiliki panjang tubuh sekitar 40 cm dengan panjang maksimalnya dapat mencapai hingga 60 cm. Berat tubuh paling besar yang pernah dipublikasikan dari spesies ini adalah 18 kg. Batagur baska bahkan disebut sebagai spesies kura-kura air tawar dan payau terbesar yang ada di Asia.
4. Warna tubuhnya akan berubah saat musim kawin

Dilansir dari Animalia, umumnya Batagur baska memiliki permukaan cangkang atas berwarna coklat zaitun dan permukaan bawahnya berwarna kekuningan. Kepala dan leher berwarna coklat dengan pangkal kemerahan.
Beberapa bagian tubuh hewan ini akan mengalami perubahan pada saat memasuki musim kawin. Salah satunya adalah warna pupil matanya, dimana spesies betina menjadi coklat dan spesies jantan menjadi putih kekuningan. Selain itu, spesies jantan dalam musim kawinnya memiliki kepala dan leher yang berwarna hitam, serta bagian permukaan punggung dan kaki depannya yang berwarna merah atau oranye. Setelah musim kawin selesai, bagian-bagian tubuh tersebut akan kembali ke warna aslinya.
5. Sangat terancam punah

Saat ini, spesies kura-kura besar ini termasuk salah satu hewan yang keberadaannya terancam punah. Dikutip dari IUCN, Batagur baska berada dalam daftar merah hewan yang terancam punah pada tingkat critically endangered (sangat terancam punah). Terjadi penurunan populasi hingg lebih dari 90% selama 30 tahun terakhir. Penyebab terjadinya penurunan populasi ini, diantaranya adalah akibat eksploitasi berlebihan, serta hilangnya habitat tempat tinggal kura-kura ini.
Batagur baska sebenarnya merupakan hewan endemik dari India, Bangladesh, Myanmar hingga Thailand. Namun, keberadaan spesies ini sekarang hanya tersisa di India dan Bangladesh.
Batagur baska merupakan salah satu spesies makhluk hidup unik yang keberadaanya saat ini sangat terancam punah akibat ulah manusia. Oleh karenanya, kita perlu menjaga kelestariannya agar generasi mendatang dapat melihat hewan unik ini.