Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Katak Pohon Mata Merah, Warna Cantiknya Jadi Senjata!

Katak pohon mata merah bertengger di ranting pohon. (commons.wikimedia.org/Danel Solabarrieta)

Umumnya, warna mencolok di alam liar menunjukkan kalau hewan tersebut beracun. Namun, hal ini gak berlaku buat katak satu ini. Walau perpaduan warnanya sangat menarik dan mencolok, katak satu ini gak beracun, lho!

Namanya katak pohon mata merah atau red-eyed tree frog. Katak ini tampil ikonis dengan warna-warna mencoloknya. Mereka hewan asli hutan hujan Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Walau gak beracun, katak ini tetap menggunakan warnanya sebagai senjata! Gimana caranya? Yuk, simak lima fakta unik katak pohon mata merah berikut ini!

1. Gak bisa jauh-jauh dari air

katak pohon mata merah di Kosta Rika (commons.wikimedia.org/Andy Morffew)

Katak pohon mata merupakan jenis katak pohon yang hidup di dataran hutan hujan tropis Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Ukurannya kecil. Dilansir laman Rainforest Alliance, jantan dewasa cuma tumbuh sepanjang 5 sentimeter. Sementara, betina berukuran lebih besar, yakni 7,6 sentimeter.

Katak satu ini gak bisa jauh-jauh dari air saat dewasa. Mereka perlu menjaga kulitnya tetap lembap. Itu sebabnya mereka paling banyak ditemukan di dekat sumber air, seperti sungai. Sebagai katak arboreal, mereka menghabiskan sebagian besar hidupnya di atas pohon. Kamu bisa coba menemukannya bertengger di ranting dan dahan pohon atau menempel di dedaunan. 

2. Sembunyikan warna mencoloknya saat tidur

katak pohon mata merah berkamuflase (commons.wikimedia.org/Nina Gerlach)

Walau warnanya mencolok, menemukan katak ini terbilang sulit, lho. Katak pohon ini cuma aktif saat malam. Saat siang hari, mereka bersembunyi. Tubuhnya yang berwarna hijau membuatnya terkamuflase sempurna dengan dedaunan. Lalu, gimana dengan bagian tubuhnya yang berwarna cerah?

Saat bersembunyi atau tidur siang, katak ini menutup mata merahnya dan melipat kaki besar berwarna oranyenya di bawah tubuh. Karenanya, mereka sulit ditemukan oleh predator ataupun olehmu! Mangsanya juga sulit mendeteksi katak satu ini. Tiba-tiba, mereka sudah diserang oleh lidah lengket yang dijulurkan si katak!

3. Warna mencoloknya jadi senjata untuk melawan predator

katak pohon mata merah di Kosta Rika (commons.wikimedia.org/Charlie Jackson)

Hewan liar memiliki insting untuk ekstra hati-hati terhadap apa pun yang berwarna mencolok. Sering kali, hewan atau tumbuhan itu beracun. Nah, katak pohon mata merah seolah memanfaatkan pemahaman itu.

Kalau diserang predator, mereka langsung membuka matanya lebar-lebar untuk memperlihatkan warna matanya yang cerah. Kaki besar berwarna oranye dan perut biru-kuningnya pun ikut diperlihatkan. Predator yang melihat warna-warna mencolok itu langsung berpikir dua kali untuk melahapnya. Si katak jadi punya kesempatan untuk kabur. 

Menurut National Geographic, teknik ini dinamakan startle coloration. Memperlihatkan warna mencolok secara tiba-tiba juga menstimulasi indra predator secara berlebihan dan membuatnya tertegun. Mengingat katak ini aktif saat malam, kebanyakan predatornya juga nokturnal dan punya penglihatan ekstra tajam. 

4. Musim kawin terjadi saat puncak musim hujan

katak pohon mata merah (commons.wikimedia.org/Vladimir-12)

Untuk membuat betina jatuh hati, jantan biasanya melakukan pertunjukan dengan menggetarkan sekujur tubuhnya kuat-kuat sampai daun tempatnya bertengger juga ikut bergetar hebat. Mereka juga melakukannya sambil mengeluarkan suara lantang-lantang. Selain menarik perhatian betina, pertunjukan ini juga bikin rival jantan gentar mau bersaing dengannya. 

Musim kawin katak pohon mata merah terjadi saat awal musim semi, tepatnya saat puncak musim hujan, menurut laman Thoughtco. Pasangan katak ini kawin dan bertelur di dekat sumber air. Telur-telurnya diselubungi cairan lengket menyerupai jeli yang merekatkan telur supaya gak tercerai berai. Cairan itu juga berfungsi untuk menjaga telur tetap lembap dan kecebong di dalamnya tetap terhidrasi.

5. Telurnya bisa mendeteksi bahaya!

katak pohon mata merah di Kosta Rika (commons.wikimedia.org/Charlie Jackson)

Katak pohon meletakkan telurnya di dedaunan yang menggantung tepat di atas danau, sungai, ataupun genangan. Setelah sekitar 6—7 hari, kecebong yang menetas akan terjun langsung ke dalam air untuk memulai fase kehidupan selanjutnya. 

Nah, percayakah kamu kalau katak ini sudah bisa mendeteksi bahaya saat masih menjadi telur? Ya, telur katak pohon bisa mendeteksi perubahan di lingkungannya. Kalau predator datang untuk memakannya, telur-telur akan menetas lebih awal untuk meninggalkan area.

Menurut laman Active Wild, strategi ini disebut phenotypic plasticity. Kecebong-kecebong akan terjun langsung ke dalam air dan kabur dari bahaya. Menariknya, mereka juga bisa membedakan mana ancaman yang benar-benar membahayakan atau sekadar hujan deras atau angin.  

Sungguh katak yang menarik, bukan? Di antara kelima fakta di atas, mana yang paling membuatmu terkesan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us