Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fenomena Alam Menakjubkan Buatan Manusia yang Tidak Disengaja

Fly Geyser (commons.wikimedia.org)
Fly Geyser (commons.wikimedia.org)

Sebagian besar fenomena dan keajaiban alam yang menakjubkan, biasanya muncul secara alami melalui proses pembentukan geologis bumi berupa pegunungan, bukit, pantai, hutan, dan sebagainya. Namun, ada juga lho beberapa fenomena alam yang muncul dengan menakjubkan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia. Jika kita baru mengetahui hal tersebut, mungkin akan terkesan tidak etis terhadap alam. 

Kendati demikian, beberapa fenomena alam ini justru hasil dari aktivitas manusia, lalu terciptalah suatu keajaiban alam yang muncul dengan mempesona. Apa saja itu? Simak yuk! Berikut ini beberapa fenomena alam yang dibuat manusia secara tidak sengaja.

 

1. Glass Beach - California, Amerika Serikat

Glass Beach (commons.wikimedia.org)
Glass Beach (commons.wikimedia.org)

Glass Beach atau Pantai Kaca ini terletak di California, Amerika Serikat. Pantai ini dulunya merupakan tempat pembuangan sampah botol kaca yang diambil dari beberapa kota termasuk California. Kemudian tumpukan sampah tersebut dibuang ke pantai, dan sebelum akhirnya menjadi pantai pasir yang tertutup pecahan kaca eksotis dan berwarna-warni.

Dilansir Discovery, aktivitas pembuangan sampah botol kaca itu dilakukan pada awal tahun 1900-an hingga pertengahan 1960-an. Sebelum dibuang, tumpukan sampah botol kaca diledakkan menggunakan bom molotove terlebih dahulu, lalu dibuang dari atas bukit dan dijatuhkan ke pantai. Hingga akhirnya, pada tahun 1967 aktivitas pembuangan sampah botol kaca itu pun dilarang dan dihentikan oleh pemerintah setempat karena dianggap membahayakan para pengunjung.

2. Providence Canyon - Georgia

Providence Canyon (commons.wikimedia.org)
Providence Canyon (commons.wikimedia.org)

Providence Canyon merupakan ngarai yang terletak di wilayah Coastal Plain, Georgia. Ngarai ini terbentuk pada awal tahun 1800-an akibat dari buruknya kegiatan pengelolaan tanah. Sebelumnya, kawasan ini ditutupi hutan, hingga kemudian masyakarat mengubah tempat ini menjadi lahan pertanian.

Dilansir New Georgia Encyclopedia, ngarai yang awalnya ditutupi hutan lebat itu telah ditebangi agar tanahnya dapat ditanami. Namun, para petani tidak mengupayakan pencegahan erosi tanah sehingga mengakibatkan dinding ngarai perlahan-lahan terkikis, dan parit-parit pun terbentuk dengan lebih dalam dan meluas hingga erosi tanah pun semakin cepat.

Namun, terlepas dari itu semua, dampak erosi tanah telah membentuk sebuah keajaiban alam di wilayah Georgia dan telah membentuk beberapa jurang, dataran tinggi, tebing, dan puncak. Sehingga, sekarang tempat itu dinamakan Providence Canyon atau disebut 'Little Grand Canyon' dan menjadi bagian dari keajaiban alam.

3. Chuuk Lagoon - Negara Federasi Mikronesia

bawah laut Chuuk Lagoon (lovethesepics.com)
bawah laut Chuuk Lagoon (lovethesepics.com)

Chuuk Lagoon merupakan tempat wisata bawah air yang memiliki situs bangkai kapal dan pesawat perang peninggalan dari militer Jepang. Tenggelamnya kapal tersebut disebabkan karena Amerika melakukan Operasi Hailstone dan menghancurkan pangkalan armada Jepang di Laguna Chuuk, Pasifik Selatan, sebelah utara Kepulauan New Guinea pada tanggal 18-19 Februari 1944.

Dilansir laman History Hit, Jepang kehilangan lebih dari 250 pesawat dan 137 ton kapal di dasar laut Chuuk Lagoon (Laguna Chuuk) hingga menjadi kuburan kapal dan pesawat terbesar di dunia.

Kendati demikian, sampai saat ini Chuuk Lagoon menjadi salah satu situs penyelaman bangkai kapal terpopuler di dunia. Para penyelam dapat melihat dasar air tersebut dengan pesona hewan laut yang beraneka ragam, bangkai kapal perang, serta karang yang berwarna cerah.

4. Sawah Terasering Suku Hani - China

Rice Paddy, China (commons.wikimedia.org/BioMed Central)
Rice Paddy, China (commons.wikimedia.org/BioMed Central)

Sawah terasering yang terletak di Yunnan, China ini dibuat di pegunungan oleh masyarakat Suku Hani secara turun-temurun. Meskipun bentuk sawahnya memiliki kesamaan dengan sawah-sawah di negara Asia, namun sawah terasering ini memiliki ratusan ribu sawah dan luasnya mencapai 160 kilometer persegi. Sehingga menjadi salah satu keajaiban alam paling menakjubkan di dunia.

Dilansir World Heritage Convention (UNESCO), dulunya sawah yang dibangun Suku Hani merupakan hutan lebat, kemudian masyarakat Suku Hani yang sedang bermigrasi membuat sawah terasering dan membuat aliran irigasi ke lembah sempit. Diketahui, sawah ini dibuat selama 1.300 tahun terakhir oleh orang-orang Hani dari generasi ke generasi.

5. Fly Ranch Geyser - Nevada

Fly Geyser (commons.wikimedia.org)
Fly Geyser (commons.wikimedia.org)

Fly Ranch Geyser terletak di lahan Project Burning Man. Fly Geyser terbentuk pada tahun 1916 pada saat pekerja proyek mengebor sumur untuk dijadikan sumber irigasi. Setelah diketahui air yang dihasilkan terlalu panas, proyek ini segera dihentikan. Kemudian pada tahun 1964, para peneliti di Nevada melakukan penelitian sumur untuk mengeksplorasi sumber energi panas bumi.

Lalu, setelah penelitian selesai dan sumur pun akan ditutup, sumur itu justru menyemburkan mineral dari dalam lubang terus-menerus. Semburan mineral tersebut perlahan menjadi endapan kalsium karbonat dan menjadi gundukan travertin hingga terus tumbuh meskipun beberapa inci saja setiap tahunnya.

Pada akhirnya, gundukan tersebut membentuk Fly Geyser dan berwarna-warni. Warna-warna itu terbentuk karena tingginya kandungan mineral, hingga akhirnya tumbuh banyak ganggang dan mengeluarkan pigmen-pigmen warna, hingga ganggang tersebut menghasilkan warna merah, kuning, hijau, dan oranye.

Itulah beberapa fenomena alam yang menakjubkan di muka bumi ini. Meskipun terkadang aktivitas manusia di alam menimbulkan fenomena indah, tetapi mesti perlu juga mengupayakan pencegahan agar tidak terjadi kerusakan alam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us