5 Fakta Schwerer Gustav, Meriam Raksasa Jerman saat PD II

Jadi meriam raksasa Jerman yang ngeri di Perang Dunia II

Pada Perang Dunia II, Nazi Jerman yang menjadi kekuatan utama Blok Poros melakukan beragam upaya untuk memenangkan pertempuran. Inovasi dalam mengembangkan senjata-senjata hebat pun menjadi salah satu upaya Jerman untuk mengungguli musuh-musuhnya.

Salah satu dari senjata hebat nan mengerikan itu adalah meriam raksasa bernama Schwerer Gustav (Heavy Gustav). Senjata yang digunakan oleh Jerman sebagai artileri kelas berat inipun sempat menjadi momok mengerikan bagi musuh-musuhnya.

Sebagai senjata yang luar biasa, Schwerer Gustav tentunya memiliki beberapa fakta yang menarik untuk dibahas. Dan berikut ini deretan fakta yang dimiliki oleh Schwerer Gustav.

1. Dirancang untuk dapat menghancurkan Garis Maginot

5 Fakta Schwerer Gustav, Meriam Raksasa Jerman saat PD IIpotret garis Maginot yang jadi benteng pertahanan terkuat Perancis (militaryhistorynow.com)

Sebelum meletusnya Perang Dunia II, Jerman mulai berupaya mengembangkan senjata yang dapat menembus benteng pertahanan berlapis-lapis Perancis yang terdapat di sepanjang Garis Maginot.

Kemudian, pada tahun 1934 Komando Tinggi Angkatan Darat Jerman pun mulai menugaskan perusahaan pembuat senjata terkenal Krupp yang berbasis di kota Essen untuk merancang senjata yang dapat menghancurkan benteng Prancis di Garis Maginot.

Pada awal tahun 1937, proyek pun akhirnya dijalankan dengan digelontorkannya dana 10 juta reichsmark. Untuk memenuhi tujuan utamanya, amunisi Schwerer Gustav pun dirancang agar dapat menembus beton setebal 7 meter dan pelat baja setebal 1 meter.

Dengan begitu, meriam Scwerer Gustav pun dirancang dengan kaliber mencapai 80 centimeter dan panjang laras mencapai 32 meter. Selain itu, senjata ini juga dirancang sebagai meriam berbasis rel kereta agar memudahkan pergerakan serta perpindahannya.

2. Dapat menembak dengan kekuatan yang mengerikan

5 Fakta Schwerer Gustav, Meriam Raksasa Jerman saat PD IIpotret Schwerer Gustav saat menembakan amunisinya (amusingplanet.com)

Untuk kemampuannya, Schwerer Gustav memiliki kekuatan tembak yang terbilang luar biasa. Meriam yang memiliki berat hampir 1.350 ton inipun dapat menembakkan peluru berdaya ledak tinggi seberat 7 ton hingga jarak 37 km jauhnya dengan sudut elevasi maksimum dari meriam mencapai 48 derajat.

Kecepatan dari amunisi yang ditembakan dari Schwerer Gustav pun dapat mencapai 820 m/s. Ditambah amunisi berhulu ledak 700 kg yang ditembakan oleh Schwerer Gustav dapat menghantam tanah dengan kecepatan tinggi, sekaligus menciptakan kawah selebar 9 meter. Sungguh mengerikan, bukan?

3. Beraksi di beberapa front pertempuran pada Perang Dunia II

5 Fakta Schwerer Gustav, Meriam Raksasa Jerman saat PD IIpotret Schwerer Gustav (pinterest.co.uk/sandra danby)

Seperti yang telah kita ketahui di awal, bahwa tujuan utama dari dibuatnya Schwerer Gustav adalah sebagai senjata yang dapat menghantam dan menghancurkan pertahanan berlapis-lapis milik Perancis di Garis Maginot.

Namun, karena pembangunan yang rumit serta memakan waktu yang cukup panjang, membuat selesainya pembuatan Schwerer Gustav mundur dari jadwal yang ditentukan yakni musim semi 1940 menjadi awal tahun 1941. Sementara itu, pasukan Jerman pun juga telah berhasil menyerang Prancis melewati Belgia, alih-alih melewati Garis Maginot.

Selanjutnya pada awal tahun 1942, setelah dipastikan benar-benar siap untuk digunakan, Schwerer Gustav akhirnya mulai dikirim ke Front Timur untuk menghadapi Tentara Merah Soviet di Krimea, tepatnya pada pengepungan kota Sevastopol. Pada pengepungan tersebut, Schwerer Gustav berhasil menembakan amunisinya sebanyak 47 kali.

Setelah itu, Schwerer Gustav dikirim kembali ke pabrik Krupp untuk diperbaiki beberapa bagiannya. Hingga akhirnya senjata itu dikirim kembali ke medan tempur di Front Timur bagian utara, tepatnya di kota Leningrad.

Baca Juga: Kisah USS Makassar Strait, Kapal Induk Amerika Serikat di Perang Dunia

4. Memiliki saudara kembar

5 Fakta Schwerer Gustav, Meriam Raksasa Jerman saat PD IIpotret Schwerer Gustav/Dora (oldmachinepress.com)

Selain Gustav, Jerman juga membuat kembaran dari senjata yang satu ini. Dora menjadi meriam raksasa Jerman kedua yang digunakan pada Perang Dunia II, secara kemampuan pun keduanya hampir sama.

Dora pun sempat dikerahkan oleh Jerman ke Stalingrad, tepatnya 15 km di pinggiran barat kota Stalingrad pada pertengahan Agustus 1942. Tetapi, ketika pasukan Soviet mulai mengepung pasukan Jerman, Dora langsung ditarik kembali ke Jerman.

Selain Dora, Schwerer Gustav ternyata memiliki kembaran ketiga yakni Langer Gustav. Senjata ini memiliki kemampuan yang agak berbeda dari kedua pendahulunya. Langer Gustav dirancang dengan kaliber 52 sentimeter dan laras 43 meter, amunisinya pun berupa roket jarak jauh dengan berat 680 kilogram yang dapat menjangkau 190 km.

Namun, produksi Langer Gustav tidak dapat diselesaikan hingga kekalahan Jerman di akhir perang. Karena saat produksi di pabrik Krupp, konstruksi dari Langer Gustav diserang oleh pesawat pengebom milik Angkatan Udara Inggris.

5. Nasibnya setelah perang usai

5 Fakta Schwerer Gustav, Meriam Raksasa Jerman saat PD IIpotret reruntuhan Schwerer Gustav (amusingplanet.com)

Setelah Jerman mengalami banyak kemunduran di berbagai front pertempuran pada akhir Perang Dunia II, Schwerer Gustav oleh Jerman dengan cepat dihancurkan untuk mencegah pasukan Sekutu mengambil alih senjata mengerikan tersebut.

Hingga akhirnya, reruntuhan Schwerer Gustav ditemukan oleh pasukan Sekutu pada tanggal 22 April 1945 di 15 km utara kota Auerbach. Sementara saudara kembarnya yakni Dora juga telah dihancurkan di Grafenwöhr sebelum datangnya pasukan Sekutu.

Nah, itulah beberapa fakta mengenai Schwerer Gustav, senjata berupa meriam raksasa Nazi Jerman yang digunakan saat Perang Dunia II.

Baca Juga: 5 Jenderal Terhebat di Perang Dunia ke-2, Strateginya Paling Ditakuti

Fitran Briliano Photo Verified Writer Fitran Briliano

Just a human

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya