Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hampir Punah, 4 Kura-Kura Kuno Ini Masih Hidup di Indonesia

kura-kura leher ular Rote (commons.wikimedia.org/H. Zell)
Intinya sih...
  • Kura-kura kuno atau purba adalah spesies yang hampir tidak berubah sejak jutaan tahun lalu, eksis sejak zaman dinosaurus.
  • Kura-kura moncong babi hidup di sungai dan rawa Papua, memiliki penampilan unik dengan hidung bulat seperti babi dan kaki berselaput.
  • Kura-kura matahari memiliki penampilan unik dengan cangkang penuh duri tajam, aktif mencari makan di malam hari dan terancam punah karena perburuan liar.

Pernah dengar istilah "fosil hidup"? Nah, beberapa kura-kura di Indonesia masuk kategori ini! Kura-kura kuno atau purba adalah spesies yang hampir tidak berubah sejak jutaan tahun lalu. Mereka sudah eksis sejak zaman dinosaurus dan tetap bertahan hingga sekarang.

Meski terlihat seperti kura-kura biasa, spesies ini punya ciri khas unik yang membuatnya berbeda. Ada yang punya leher super panjang, ada yang cangkangnya berduri, bahkan ada yang bisa tumbuh sebesar manusia! Sayangnya, mereka kini makin langka karena habitatnya terus menyusut. Yuk, kenalan sama mereka sebelum benar-benar punah!

1. Kura-kura moncong babi

kura-kura moncang babi (commons.wikimedia.org/4028mdk09)

Kura-kura ini punya tampilan unik yang bikin orang salah kira sebagai campuran kura-kura dan ikan. Carettochelys insculpta, atau lebih dikenal sebagai kura-kura moncong babi, punya hidung bulat seperti babi dan kaki berselaput menyerupai sirip. Bentuknya yang aneh ini sebenarnya adalah hasil evolusi yang sudah bertahan selama 140 juta tahun!

Hidup di sungai dan rawa Papua, kura-kura ini bisa berenang secepat penyu berkat siripnya yang kuat. Mereka suka menyantap tumbuhan air, buah-buahan, dan kadang-kadang hewan kecil yang lewat di hadapannya. Sayangnya, populasi mereka makin menurun karena perburuan liar dan perusakan habitat yang terus terjadi.

Sebagai satu-satunya anggota keluarga Carettochelyidae yang masih hidup, kura-kura ini adalah sisa peninggalan zaman purba. Dahulu, mereka tersebar luas di berbagai belahan dunia, tapi kini hanya bertahan di Papua dan Australia utara. Kalau gak segera dilindungi, bisa-bisa kita cuma bisa melihatnya di buku sejarah!

2. Kura-kura leher ular Rote

kura-kura leher ular Rote (commons.wikimedia.org/H. Zell)

Dari kejauhan, kura-kura ini terlihat biasa saja, tapi coba lihat lebih dekat—lehernya bisa lebih panjang dari setengah tubuhnya! Chelodina mccordi, atau kura-kura leher ular Rote, punya leher lentur yang bisa bergerak cepat untuk menangkap ikan atau serangga di air. Bentuk unik ini adalah hasil adaptasi jutaan tahun yang membuatnya jadi pemangsa handal di habitatnya.

Kura-kura ini hanya bisa ditemukan di Pulau Rote, menjadikannya salah satu reptil paling langka di dunia. Mereka hidup di rawa, danau, dan sawah yang tergenang air, bersembunyi di lumpur saat musim kemarau tiba. Sayangnya, perdagangan ilegal dan rusaknya habitat alami membuat populasinya terus menurun secara drastis.

Sebagai satu-satunya anggota genusnya yang hidup di Indonesia, kura-kura ini adalah fosil hidup yang terjebak di zaman modern. Dulu mereka tersebar luas, tapi kini jumlahnya makin sedikit karena eksploitasi manusia. Jika tidak segera dilindungi, kura-kura unik ini bisa benar-benar menghilang dari alam liar!
 
 

3. Kura-kura hutan Sulawesi

Kura-kura hutan Sulawesi (instagram.com/bbtn_lorelindu)

Di tengah rimbunnya hutan Sulawesi, terdapat kura-kura misterius yang jarang terlihat manusia. Leucocephalon yuwonoi, atau kura-kura hutan Sulawesi, punya ciri khas unik dengan kepala terang kontras dengan tubuhnya yang gelap. Warna ini bukan sekadar estetika, tapi juga membantu mereka menyamar di antara bayangan hutan yang lebat.

Hidup di sungai kecil dan rawa yang tersembunyi, kura-kura ini lebih suka menghindari keramaian. Mereka bertahan dengan pola hidup soliter, bergerak diam-diam di malam hari untuk mencari makanan. Tapi ancaman terbesar datang dari manusia, karena perburuan dan hilangnya habitat terus menekan populasinya.

Sebagai spesies endemik yang hanya ditemukan di Sulawesi, kura-kura ini adalah bagian dari warisan purba yang nyaris punah. Mereka berkembang biak dengan sangat lambat, hanya bertelur satu atau dua butir dalam sekali musim. Kalau eksploitasi terus dibiarkan, bukan tidak mungkin spesies ini hanya tinggal kenangan di masa depan!

4. Kura-kura duri

kura-kura duri (commons.wikimedia.org/Scott Loarie)

Kura-kura matahari (Heosemys spinosa) adalah penghuni hutan hujan Sumatra dan Kalimantan yang memiliki penampilan unik. Cangkangnya dipenuhi duri tajam, terutama saat masih muda, sebagai perlindungan dari predator. Bentuk khas ini menjadikannya salah satu spesies kura-kura paling mencolok di Indonesia.

Sebagai hewan nokturnal, kura-kura ini lebih aktif mencari makan di malam hari, menyantap buah, dedaunan, dan serangga kecil. Ia sering bersembunyi di balik tumpukan daun untuk menghindari bahaya di siang hari. Sayangnya, perburuan liar dan alih fungsi hutan membuat populasinya terus menyusut, menjadikannya spesies yang kini berstatus terancam punah.

Keempat kura-kura ini sudah melewati jutaan tahun evolusi dan bertahan dari berbagai bencana alam. Tapi ironisnya, ancaman terbesar mereka justru datang dari manusia—perburuan, perdagangan ilegal, dan hilangnya habitat. Kalau tidak ada upaya serius untuk melindungi mereka, bukan tidak mungkin spesies ini tinggal cerita dalam buku sejarah.

Yuk, lebih peduli sama satwa langka! Kura-kura ini mungkin tidak bisa bicara, tapi mereka butuh suara kita untuk tetap hidup di alam liar. Mana spesies yang paling bikin kamu kagum?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us