6 Ikan dengan Kemampuan Adaptasi Luar Biasa, Habitatnya Beragam

Ikan punya penyebaran yang luas dan bisa hidup dimanapun selama ada air. Mau itu di laut, air payau, danau, waduk, air kotor, sampai rawa bisa ditinggali oleh hewan ini. Mereka juga terkenal adaptif, bahkan bisa hidup di air dingin, panas, sampai air yang minim kadar oksigen. Secara umum, semua ikan memang memiliki kemampuan adaptasi yang baik. Namun di lain sisi ada ikan-ikan yang kemampuan adaptasinya luar biasa, bahkan di luar nalar. Nah, kali ini kita akan membahas beberapa ikan dengan kemampuan adaptasi yang luar biasa supaya kamu lebih mengenal hewan air ini.
1. Ikan lele

Sudah tidak mengherankan jika ikan lele jadi ikan dengan kemampuan adaptasi luar biasa. Saking luar biasanya, ikan ini bisa hidup di berbagai tipe perairan, mulai dari danau, sungai, rawa, perairan payau, sampai saluran air yang kotor dan tecemar. Tak cuma itu, ikan lele juga bisa hidup di daerah yang minim air sehingga di musim kemarau sekalipun ikan ini tak akan mati. Jika air mengering sekalipun ikan lele mampu berjalan di darat dalam upaya mencari sungai atau danau yang bisa ditinggali.
Tak seperti ikan lain, ikan lele bisa menghirup oksigen secara langsung, jelas BassOnline. Hal ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kepala ke permukaan air dan menghirup oksigen dari udara. Kemampuan adaptasi ini memang baik untuk kehidupan lele, namun karena sangat kuat ikan ini memunculkan masalah tersendiri. Tercatat, beberapa spesies seperti Clarias gariepinus (lele dumbo) jadi spesies invasif yang berbahaya bagi ekosistem dan merugikan manusia.
2. Ikan sapu-sapu

Sama seperti ikan lele, ikan sapu-sapu bisa hidup di berbagai tipe perairan. Mau itu perairan yang jernih seperti sungai, rawa yang ditumbuhi banyak tanaman, sampai selokan yang penuh limbah bisa ditinggali ikan ini. Nah, karena hal tersebut ikan sapu-sapu juga jadi spesies invasif yang sangat berbahaya, terang envirobites. Sebagai spesies invasif, ia bisa menularkan penyakit, bersaing dengan satwa lokal, dan mengancam populasi satwa lokal.
Selain kemampuan adaptasinya yang luar biasa ikan ini juga punya kulit keras yang bagaikan armor pelindung. Saking kerasnya, hanya sedikit hewan yang bisa memakan ikan ini, beberapa diantaranya adalah otter, kucing besar, dan buaya. Predator lain macam burung atau ikan lain tidak bisa memakan ikan sapu-sapu. Alhasil, populasi ikan sapu-sapu bisa membludak karena kemampuan adaptasinya yang luar biasa dan ketidakmampuan predator untuk menstabilkan populasinya. Jadi, kamu tak boleh menyebarkan atau membuang ikan sapu-sapu di sungai, danau, rawa, waduk, atau saluran air.
3. Ikan mujair

Ikan dengan nama ilmiah Oreochromis mossambicus ini memang sangat terkenal di Indonesia. Ia sering dimakan, dijual, bahkan dibudidaya oleh masyarakat. Tapi jangan salah, sebenarnya ikan bukan ikan asli Indonesia, lho. Sebaliknya, ia berasal dari wilayah Afrika, jelas FishBase. Di Indonesia sendiri statusnya adalah sebagai spesies introduksi dan spesies alien invasif yang berbahaya bagi ekosistem dan keseimbangan alam.
Statusnya sebagai spesies invasif juga didukung oleh beberapa hal, salah satunya adalah kemampuan adaptasi yang luar biasa. Bayangkan saja, ikan ini bisa hidup di berbagai habitat, mulai dari sungai, danau, rawa, waduk, saluran air, kolam, sampai air payau. Di beberapa kesempatan ikan mujair juga sanggup bertahan di sungai yang hampir kering atau perairan yang minim kadar oksigen. Alhasil, hal tersebut menjadikannya sebagai spesies invasif berbahaya yang sangat adaptif.
4. Ikan araipama

Dilansir iNaturalist, Arapaima terdiri dari beberapa spesies, yaitu Arapaima gigas, Arapaima agassizii, Arapaiman mapae, dan Arapaima leptosoma. Ikan ini sendiri merupakan ikan air tawar raksasa dengan panjang mencapai 3 meter dan bobot maksimal sekitar 200 kilogram. Penyebarannya juga tak terlalu luas di mana ikan ini merupakan ikan asli Amerika Selatan, tepatnya ia bisa ditemukan di sekitar Sungai Amazon.
Tak cuma besar, Araipama juga kuat dan bisa bertahan di segala situasi. Ia bisa menghirup oksigen secara langsung dari udara, bahkan sebenarnya ikan ini tak bisa bernafas di dalam air. Tercatat, ia hanya bisa menyelam selama 10 sampai 20 menit sebelum akhirnya harus menghirup oksigen dari udara. Ikan ini juga bisa hidup di perairan yang minim oksigen. Terakhir, kekuatannya juga luar biasa karena ia bisa bertahan hidup tanpa air selama 24 jam. Karenanya, ikan araipama bisa bertahan di sungai kering sekalipun.
5. Ikan mas

Saat ini, Cyprinus carpio ikan mas jadi salah satu ikan dengan penyebaran yang sangat luas. Tercatat, ia bisa ditemukan hampir di seluruh dunia, seperti di Asia Tenggara, Afrika, Eropa, Amerika Utara, sampai Asia Selatan. Padahal, sejatinya ikan ini merupakan ikan yang berasal dari benua Eropa, jelas Animal Diversity Web. Penyebarannya yang luas tersebut disebabkan oleh dua faktor, yaitu aktivitas manusia dan kemampuan adaptasinya yang luas biasa.
Berbicara soal adaptasi, ikan mas sangat toleran terhadap berbagai kondisi lingkungan. Mau itu perairan jernih, perairan yang tercemar, sampai perairan yang minim oksigen bisa dihuni olehnya. Terkadang ikan ini juga terlihat menghirup oksigen secara langsung yang mana hal tersebut jadi salah satu hal yang membuatnya bisa hidup dimanapun. Selain itu ikan mas juga bisa bertahan di saat air mulai kering. Nah, akhirnya penyebaran yang luas dan kemampuan adaptasi yang luar biasa juga membuat ikan ini menjadi spesies invasif.
6. Ikan nila

Sama seperti ikan mujair, Oreochromis niloticus atau ikan nila bukanlah ikan asli Indonesia. Justru ia merupakan ikan asli Afrika dan bisa ditemukan di beberapa tempat, seperti Sungai Nil, Danau Kivu, Danau Chad, dan Danau Tana, terang Animalia. Tapi karena ulah manusia saat ini ikan nila sudah menyebar ke banyak daerah, seperti Indonesia, Jepang, Korea, Polandia, sampai Italia. Di negara-negara tersebut ikan mas jadi spesies invasif yang berbahaya, karenanya kamu tak boleh menyebarkan ikan nila di perarian lokal Indonesia.
Sebagai spesies invasif tentunya ikan nila sangat adaptif dan bisa hidup dimanapun, entah itu di sungai, danau, kolam, rawa, sampai saluran air. Mau itu perairan jernih, keruh, sampai perairan tercemar semuanya bisa ia tinggali. Selama ada makanan ikan ini bisa hidup dengan tenang. Perarian minim oksigen juga bisa ditinggali olehnya, bahkan ikan nila punya toleransi yang tinggi terhadap perubahan salinitas yang membuatnya bisa bertahan di perairan payau atau air laut.
Tak bisa dipungkiri kalau berbagai jenis ikan seperti ikan lele, ikan arapaima, ikan mas, ikan mujair, ikan nila, dan ikan sapu-sapu punya kemampuan adaptasi yang luar biasa. Dengan kemampuan tersebut mereka bisa hidup dimanapun, entah di perairan dingin, di sungai yang jernih, selokan yang kotor, sampai di perairan yang minim oksigen. Tapi kemampuan tersebut tak sepenuhnya berdampak positif. Justru karena sangat adaptif mereka jadi spesies invasif yang berbahaya bagi ekosistem.