Kerap Dikira Jinak, 5 Alasan Mengapa Gajah Termasuk Hewan Berbahaya

Jika menyebutkan nama-nama hewan, biasanya tak akan lupa menyebutkan gajah ke dalam deretannya. Hal tersebut karena memang gajah termasuk hewan yang populer. Kita bisa melihat gajah tak cuma di alam bebas, namun juga di kebun binatang.
Keberadaan hewan mamalia besar ini juga cukup umum, sebab tersebar di kawasan Afrika hingga Asia. Tidak seperti singa yang garang dan ditakuti oleh manusia, gajah justru memiliki image menggemaskan yang kerap menjadi hewan atraksi. Tak sedikit manusia yang justru berani untuk berdekatan dengan hewan yang satu ini. Meski dikenal jinak, gajah justru menjadi hewan yang cukup berbahaya bagi manusia, sebab beberapa alasan berikut ini.
1. Gajah memiliki sifat pendendam

Tidak banyak yang tahu bahwa di luar image-nya yang menggemaskan, ternyata gajah adalah hewan yang memiliki sifat pendendam. Hal ini berkaitan dengan kemampuan ingatan yang luar biasa dari mamalia satu ini.
Dilansir SMH, tidak sedikit kawanan gajah yang melakukan penyerangan terhadap manusia, sebab apa yang pernah mereka lakukan terhadapnya. Tindakan balas dendam ini juga konon disebabkan karena gajah mampu mengingat berbagai hal secara detail selama berpuluh tahun. Tidak sedikit tindakan penyerangan gajah yang juga disebabkan karena rasa balas dendam tersebut.
2. Sangat sensitif terhadap yang mereka alami

Ada satu hal positif yang dimiliki gajah, namun sekaligus dapat menjadi sinyal bahaya bagi manusia. Gajah memiliki sifat yang sangat sensitif terhadap sesuatunya, bahkan perasaan ini mungkin juga kerap dirasakan oleh banyak manusia.
Mengutip Arapahoe Libraries, gajah termasuk hewan yang memiliki tingkat sensitif tinggi, namun juga rasa kepedulian yang tinggi. Dengan demikian, gajah akan mudah tersinggung atau marah jika ada sesuatu yang mengganggu atau mengancamnya. Oleh sebab itu, jangan sampai melakukan tindakan yang dapat memprovokasi gajah.
3. Mudah bersikap agresif dan tak pandang bulu

Meski gajah kerap kali dijadikan hewan atraksi di beberapa tempat, namun nyatanya gajah tidak sejinak seperti yang dibayangkan. Gajah juga dapat menjadi sangat agresif dan berbahaya bagi manusia, apalagi jika kita tak mampu dalam mengendalikannya.
Biasanya gajah jantan yang mengalami periode tertentu akan bersikap jauh lebih agresif, sebab kandungan testosteron yang tinggi dan kenaikan energi dalam tubuhnya, seperti dilansir Wildlife SOS. Jika sudah demikian, gajah tak akan pandang bulu dalam menunjukkan sikap agresifnya. Bahkan ada sekitar 100 orang per tahunnya di India yang terbunuh karena gajah, serta total lebih dari 200 orang terbunuh di Kenya selama 7 tahun terakhir sebab penyerangan gajah.
4. Kemampuan berlari yang berbahaya

Meski memiliki bobot tubuh yang besar, manusia juga harus berhati-hati dengan kemampuan berlari gajah. Hal ini karena memang gajah dapat mengejar manusia, bahkan pada saat menggunakan kendaraan sekali pun.
Meski gajah di Afrika secara rata-rata mampu berlari sekitar 25 kilometer per jam, namun mereka juga bisa berlari hingga mencapai 40 kilometer per jam, seperti dikutip Africa Freak. Tidak mengherankan apabila banyak kasus gajah dapat mengejar manusia, sebab memang kemampuan berlarinya yang juga cepat.
5. Tubuh besar dan gadingnya adalah senjata berbahaya

Setiap hewan biasanya memiliki cara yang berbeda-beda dalam menyerang musuh-musuhnya. Termasuk dalam hal ini adalah gajah yang memanfaatkan kemampuan alaminya. Tidak seperti singa yang memiliki cakar dan gigi tajam, gajah menggunakan gadingnya.
Dilansir Animal Corner, gading gajah sebetulnya cukup tajam dan kuat hingga dapat mengangkat musuhnya yang berat. Gajah juga memanfaatkan tubuh besarnya untuk kemudian menyerang lawan, seperti menendang atau melakukan penyerangan lainnya.
Membayangkan apa yang bisa dilakukan gajah tentu dapat membuat semua orang merasa takut. Hal ini karena memang gajah juga memiliki proteksi diri yang baik, sehingga jangan sampai sembarangan diganggu. Jangan sampai mengancamnya, ya!