Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rotasi Bumi Makin Melambat Seiring Waktu, Apa Saja Faktornya?

ilustrasi Bumi (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Rotasi Bumi melambat akibat pengaruh gravitasi Bulan dan inti cair, serta pemanasan global yang mengubah distribusi massa Bumi
  • Durasi satu hari di Bumi menjadi sedikit lebih panjang setiap 100 tahun akibat perubahan kecepatan rotasi Bumi
  • Perubahan ini berdampak pada teknologi seperti GPS dan sistem navigasi, serta memengaruhi cara kita menghitung waktu di masa depan

Kita sering menganggap bahwa panjang hari selalu sama, yaitu 24 jam. Namun, kenyataannya tidak sesederhana itu. Rotasi Bumi ternyata mengalami perlambatan secara bertahap. Sama seperti jarum jam yang perlahan melambat, begitu pula dengan perputaran Bumi pada porosnya.

Menurut studi yang dilansir Popular Mechanics, hal ini bahkan telah menyebabkan hari di masa dinosaurus lebih pendek dibandingkan hari ini. Lalu, apa penyebab dan dampaknya? Yuk, kita bahas!

1. Mengapa rotasi Bumi bisa melambat?

Bumi terpengaruh dengan gravitasi Bulan (unsplash.com/Luca)

Tahukah kamu bahwa Bumi tidak selalu berputar dengan kecepatan yang sama? Bumi sebenarnya berputar sedikit lebih lambat dari waktu ke waktu. Menurut Forbes, hal ini disebabkan oleh pengaruh gravitasi Bulan yang membuat rotasi Bumi menjadi melambat. Fenomena ini disebut sebagai "tidal braking". Akibatnya, setiap abadnya, durasi satu hari di Bumi menjadi sedikit lebih panjang.

2. Pelambatan rotasi di masa lalu

ilustrasi zaman dinosaurus (commons.wikimedia.org/Philip Nalangan)

Meskipun Bumi berputar lebih lambat dari waktu ke waktu, ternyata di masa lalu, satu hari di Bumi justru lebih pendek. Sekitar 1,4 miliar tahun yang lalu, satu hari di Bumi hanya sekitar 18 jam.

Begitu juga pada zaman dinosaurus, satu hari di Bumi hanya sekitar 23 jam. Hal ini menunjukkan bahwa lamanya waktu dalam sehari itu terus berubah seiring waktu.

Science melaporkan bahwa perubahan durasi sehari ini terjadi sangat lambat, hanya sekitar 0,00178 detik lebih panjang setiap 100 tahun. Selain pengaruh Bulan, ternyata pergerakan inti Bumi yang cair juga mempengaruhi lamanya waktu dalam sehari.

3. Peran pencairan es di kutub

ilustrasi mencairnya es di kutub (unsplash.com/Xavier Balderas Cejudo)

Selain faktor-faktor yang sudah kita bahas sebelumnya, ternyata pemanasan global juga memengaruhi kecepatan rotasi Bumi. Saat lapisan es di kutub mencair, airnya akan mengalir ke lautan. Hal ini menyebabkan distribusi massa di Bumi menjadi tidak seimbang. Natural History Museum menginformasikan bahwa air yang mengalir dari es yang mencair ke laut mengubah distribusi massa Bumi, yang pada gilirannya memperlambat rotasi.

4. Peran inti Bumi

ilustrasi inti Bumi (commons.wikimedia.org/Kelvinsong)

Menurut CNN, inti dalam Bumi, yang berupa bola logam padat, memiliki rotasi sendiri terhadap permukaan Bumi. Menunjukkan bahwa rotasi inti ini melambat dan menyamai rotasi Bumi, memengaruhi dinamika rotasi Bumi secara keseluruhan. Fenomena ini menjadi bahan diskusi para ilmuwan selama bertahun-tahun karena melibatkan interaksi rumit antara inti, mantel, dan kerak Bumi.

5. Fenomena tidal friction

ilustrasi tidal friction (unsplash.com/Viktor Mindt)

Gaya tarik menarik antara Bumi, Bulan, dan Matahari juga membuat Bumi berputar lebih lambat. Fenomena ini disebut dengan tidal friction. Gaya tarik-menarik ini menyebabkan gesekan antara air laut dan permukaan Bumi, sehingga perputaran Bumi menjadi sedikit melambat.

Science Alert menjelaskan bahwa meskipun perubahan ini sangat lambat, dalam jangka waktu yang sangat lama, hal ini akan membuat durasi satu hari di Bumi menjadi lebih panjang.

6. Pelambatan rotasi Bumi berdampak pada teknologi

ilustrasi navigasi (unsplash.com/henry perks)

Perubahan kecepatan rotasi Bumi yang terjadi secara perlahan ini ternyata bisa berdampak pada banyak hal, terutama pada teknologi yang sangat bergantung pada waktu yang tepat, seperti GPS. Perubahan ini bisa membuat jam kita menjadi tidak akurat.

Akibatnya, sistem yang bergantung pada waktu real-time, seperti sistem navigasi atau jaringan internet, bisa mengalami gangguan. Bahkan, kita mungkin perlu mengubah cara kita menghitung waktu di masa depan.

7. Yang akan terjadi di masa depan

ilustrasi kehidupan sehari-hari (unsplash.com/Nick Fewings)

Forbes memperkirakan bahwa dalam jutaan tahun ke depan, satu hari di Bumi akan menjadi lebih panjang, yaitu sekitar 25 jam. Ini artinya, Bumi berputar semakin lambat. Meskipun perubahan ini sangat lambat dan tidak terasa bagi kita sehari-hari, hal ini menunjukkan bahwa Bumi terus berubah seiring waktu.

Kita mungkin tidak merasakan efeknya secara langsung. Tetapi, rotasi Bumi yang melambat memiliki dampak besar dalam jangka panjang. Fenomena ini menggarisbawahi betapa eratnya hubungan antara Bumi, iklim, dan gravitasi Bulan. Jadi, jangan anggap remeh perubahan kecil, ya, karena mereka bisa membawa dampak besar!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us