Para Ahli Dunia: 6 Strategi Bangunan agar Tahan Tsunami

Desain arsitektur sebenarnya sangat berpengaruh di sini

Tsunami biasanya dihasilkan oleh gempa bumi dahsyat di bawah badan air yang besar. Peristiwa seismik ini menciptakan gelombang yang lebih kompleks daripada ketika angin meniup permukaan air.

Gelombang itu dapat melakukan perjalanan ratusan mil per jam hingga mencapai air dangkal dan garis pantai. Gelombang yang dashyat ini, saat mencapai daratan, akhirnya mampu menyebabkan begitu banyak kerusakan dan korban jiwa.

Saat tsunami terjadi, yang selalu disarankan untuk dilakukan adalah lari dan pergi ke dataran yang tinggi. Namun bagaimana jika bencana itu terjadi di tengah malam dan tidak ada seorangpun yang punya cukup waktu untuk pergi?

Badan Penanggulangan Bencana Federal milik Amerika atau biasa yang disingkat FEMA memiliki sebuah Pedoman Desain Struktur untuk Evakuasi Vertikal dari Tsunami. Ini beberapa di antaranya:

1. Buat bangunan dari beton

Para Ahli Dunia: 6 Strategi Bangunan agar Tahan Tsunamimaxi.co.uk

Beberapa arsitek di Jepang menyatakan bahwa bangunan dari kayu lebih tahan gempa bumi karena sifatnya yang lebih lentur, namun hal itu membuat bangunan tersebut sangat rawan jika terkena tsunami. FEMA menghimbau agar membangun gedung dengan beton bertulang. Alih-alih menggunakan kayu, meskipun konstruksi kayu lebih tahan terhadap gempa bumi.

Struktur beton bertulang atau kerangka baja direkomendasikan untuk struktur evakuasi vertikal. Struktur evakuasi vertikal menyediakan sarana untuk menciptakan area perlindungan bagi masyarakat, di mana evakuasi keluar dari zona genangan tsunami tidak memungkinkan.

2. Buat desain struktur yang memiliki ruang untuk membiarkan air mengalir.

Para Ahli Dunia: 6 Strategi Bangunan agar Tahan Tsunamimimoa.eu

Buatlah struktur bertingkat, dengan lantai pertama yang terbuka (atau berada di atas panggung), sehingga kekuatan utama air tsunami yang datang dapat melewatinya. Kerusakan akibat air yang naik juga akan berkurang, jika air bisa mengalir di bawah struktur bangunan.

Arsitek Daniel A. Nelson dan Northwest Architects sering menggunakan pendekatan ini pada tempat tinggal yang mereka bangun di Pantai Washington. Namun, rekomendasi ini harus dipertimbangkan lagi, dengan melihat lokasi di mana struktur akan dibangun.

3. Buat pondasi yang amat sangat kokoh

Para Ahli Dunia: 6 Strategi Bangunan agar Tahan Tsunamicivilsnapshot.com

Buat pondasi yang sangat dalam dan memiliki pijakan yang sangat kokoh. Kekuatan gelombang tsunami mampu menumbangkan bangunan yang terbuat dari beton kalau tidak memiliki pondasi yang sepadan.

Baca Juga: Gelombang Air Tinggi Terjang Banten, Inilah 4 Penyebab Tsunami

4. Buat desain dengan redudansi

Para Ahli Dunia: 6 Strategi Bangunan agar Tahan Tsunamibuildersacademy.com.au

Gempa di Kobe, Northidge dan Turki menjadi bukti bahwa bangunan dengan derajat redudansi yang rendah mengalami kerusakan. Hal ini terjadi mengingat bahwa peran redundansi pada struktur yang menerima beban gempa sangat tinggi.

Redundansi memberikan kemungkinan alternatif distribusi beban saat terjadi keruntuhan lokal dari sistem struktur sebelum mencapai keruntuhan total, sehingga menyediakan waktu bagi pengguna bangunan untuk menyelamatkan diri. Hal ini juga berlaku sama pada gelombang tsunami.

5. Pertimbangkan dari mana arah laut saat membangun

Para Ahli Dunia: 6 Strategi Bangunan agar Tahan Tsunamiodis.homeaway.com

Bangunan dengan tembok yang menghadap laut secara langsung, nantinya akan menghadap gelombang tsunami juga secara langsung. Tembok yang terhantam gelombang secara berhadapan tentunya akan mengalami kerusakan yang lebih parah.

6. Bentuk kolom yang digunakan juga penting

Para Ahli Dunia: 6 Strategi Bangunan agar Tahan Tsunamivergesafetybarriers.com.au

FEMA menyatakan bahwa bentuk kolom yang digunakan pada bangunan juga sangat berpengaruh pada saat terjadinya terjangan tsunami. Kolom yang berbentuk bundar akan menghasilkan gaya seret yang lebih rendah, daripada yang berbentuk persegi atau persegi panjang. Selain itu, puing-puing yang terbawa melalui air akan lebih kecil kemungkinannya untuk bertumbukan dengan kolom yang berbentuk bundar.

Walaupun bangunan dibuat sudah dengan sangat kokoh, usaha para arsitek ini akan menjadi sia-sia kalau masyarakat yang berada di daerah sekitar tempat terjadinya bencana bukannya berusaha untuk menyelamatkan diri tetapi malah mencoba mengambil gambar dari kejadian tersebut. Waspada ya, kalau kamu sudah melihat tanda-tanda bencana akan datang, jangan ragu-ragu dan segera selamatkan dirimu.

Baca Juga: 10 Fakta Ilmiah Tentang Tsunami, Kamu Gak Akan Bisa Lari Darinya

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya