7 Ular dengan Bisa Paling Mematikan di Dunia, Waspadai!

Mendengar kata ular saja sudah cukup bikin merinding. Apalagi kalau bicara soal ular berbisa. Beberapa jenis ular di dunia memiliki racun yang begitu mematikan hingga bisa membunuh dalam hitungan menit.
Seramnya lagi, beberapa dari ular tersebut hidup di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, lho. Penasaran dengan ular dengan bisa paling mematikan dan bagaimana racunnya bekerja? Yuk, ketahui tujuh jenisnya biar makin waspada!
1. Ular beludak sisik gergaji

Jangan tertipu ukurannya yang kecil, ular beludak sisik gergaji adalah salah satu penyebab kematian akibat gigitan ular terbanyak di dunia. Ular ini hidup di wilayah Afrika, Arab, hingga Asia Selatan, dan dikenal karena temperamennya agresif. Saat merasa terancam, ular ini menggesekkan sisik miring di tubuhnya untuk mengeluarkan suara mendesis sebagai peringatan, lalu tak ragu menyerang dengan cepat.
Bisa ular ini sangat mematikan, lho. Satu gigitan kecil dari beludak muda bisa menyuntikkan lebih dari dua kali dosis racun mematikan bagi manusia dewasa. Racunnya pun bekerja cepat serta menyebabkan kerusakan jaringan hingga gejala sistemik parah jika tidak segera ditangani dengan antivenom.
Menariknya, meski mematikan, bisa ular ini juga dimanfaatkan dalam dunia medis. Salah satunya untuk membuat obat pengencer darah bernama Tirofiban.
2. Ular taipan pedalaman

Dikenal sebagai ular paling berbisa di dunia, satu gigitan dari ular taipan pedalaman bisa membunuh hingga 100 orang dewasa. Racunnya merupakan campuran mematikan dari neurotoksin, prokoagulan, dan myotoksin yang mampu melumpuhkan otot, menyebabkan pendarahan hebat, hingga merusak organ tubuh dalam waktu singkat.
Ular ini berasal dari pedalaman Australia hingga selatan Papua Nugini. Meskipun terlihat tenang dan jarang ditemukan di dekat manusia, kemampuan membunuhnya tidak bisa diremehkan. Dengan taring tajam yang menyuntikkan racun superpoten, ular taipan pedalaman benar-benar merupakan definisi bahaya dalam diam.
3. Ular lanang (King Cobra)

Dengan panjang tubuh yang bisa mencapai lebih dari 5 meter, ular lanang atau king cobra memegang rekor sebagai ular berbisa terpanjang di dunia. Warna tubuhnya bervariasi dari hijau, kuning, hingga hitam, dan mudah dikenali berkat sisik besar di bagian kepalanya.
Meski jarang menyerang manusia tanpa alasan, ular ini bisa sangat agresif jika merasa terancam, terutama pada musim kawin. Saat marah, reptil ini mengangkat sepertiga tubuhnya, mengembangkan tudung leher, dan mengeluarkan desisan khas sebelum menyerang.
Racunnya pun bekerja dengan cara melumpuhkan sistem saraf dan sangat mematikan. Bahkan seekor gajah dewasa pun bisa mati dalam waktu 3 jam setelah digigit.
King Cobra juga bisa ditemukan di Indonesia, lho. Namun, kini termasuk dalam daftar hewan yang rentan punah akibat perusakan habitat dan perdagangan ilegal.
4. Ular welang

Ular welang atau banded krait (Bungarus fasciatus) dikenal dari pola tubuhnya yang mencolok berupa garis-garis hitam dan putih atau kuning. Ular ini masih satu keluarga dengan kobra dan tersebar luas di Asia, termasuk di Indonesia, khususnya wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali.
Meski tergolong pemalu dan aktif berburu pada malam hari, ular welang menyimpan ancaman serius. Racunnya mengandung neurotoksin kuat yang bisa menyebabkan kelumpuhan otot dan gangguan pernapasan. Dalam beberapa kasus, gigitan tanpa penanganan cepat bisa berakibat fatal.
Habitatnya meliputi hutan dan lahan terbuka. Mangsanya pun tak main-main, lho. Ular lain, katak, hingga mamalia kecil bisa jadi santapannya. Jadi, meskipun jarang menyerang manusia secara langsung, keberadaannya tetap patut diwaspadai.
5. Ular harimau

Dengan panjang sekitar 1 meter dan pola belang menyerupai harimau, ular ini memang terlihat mencolok. Ular harimau banyak ditemukan di pesisir tenggara Australia, khususnya di sekitar sungai, rawa, dan danau. Ular ini memangsa katak, reptil kecil, burung, bahkan mamalia seperti tikus.
Jangan tertipu oleh namanya yang terdengar eksotis, ular ini sangat berbisa dan berbahaya bagi manusia. Racunnya mengandung neurotoksin dan zat koagulan yang bisa menyebabkan kelumpuhan hingga gangguan pembekuan darah. Jika merasa terancam, ular harimau akan menaikkan tubuh bagian depannya, mengeluarkan desis keras, dan tak segan menyerang.
Walau biasanya menghindari konfrontasi, ular harimau bisa berubah sangat agresif ketika terpojok. Karena itu, pertemuan dengan ular ini wajib dihindari sebisa mungkin.
6. Ular boomslang

Dari kejauhan, ular boomslang mungkin terlihat seperti ranting pohon biasa. Ular yang berasal dari Afrika bagian tengah dan selatan ini punya kemampuan kamuflase luar biasa. Ular ini biasa menggantungkan tubuh depannya di antara dahan, menunggu mangsa seperti burung atau bunglon yang lengah sebelum menyerang dengan cepat.
Meski terkesan pemalu dan jarang menggigit manusia, boomslang termasuk salah satu ular dengan bisa paling mematikan. Racunnya bersifat hemotoksik dan bisa menyebabkan pendarahan hebat di organ tubuh dalam. Bahkan dalam dosis kecil, bisa ular ini cukup mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.
Dengan tubuh ramping dan kepala besar khas, ular ini adalah pemburu ulung di dunia pepohonan. Bahkan, ular ini termasuk salah satu yang paling mematikan di balik ketenangannya.
7. Ular black mamba

Dikenal sebagai ular paling mematikan di Afrika, gigitan black mamba bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dalam 20 menit. Sebelum adanya antibisa, tingkat kematian akibat gigitannya bahkan mencapai 100 persen. Warna tubuhnya umumnya cokelat tua atau abu-abu dengan bagian dalam mulut berwarna hitam pekat, ciri khas yang menjadi asal-usul namanya.
Black mamba menghuni wilayah sub-Sahara Afrika dan bisa tumbuh hingga sepanjang 2,5 meter. Selain berbisa, ular ini juga dikenal sebagai salah satu yang tercepat di dunia, mampu meluncur dengan kecepatan lebih dari 19 km/jam.
Meskipun manusia bukan target utamanya, meningkatnya perambahan habitat membuat interaksi dengan manusia makin sering terjadi. Hal itu memperbesar risiko gigitan mematikan dari ular yang satu ini.
Itulah beberapa ular dengan bisa paling mematikan yang perlu kamu waspadai, terutama jenis yang hidup di Indonesia. Pastikan tidak mengancam habitatnya, ya, supaya kamu pun tetap aman.
Referensi
"World Snake Day: The Seven Deadliest Snakes". Rainforest Trust. Diakses Mei 2025.
"9 of the World’s Deadliest Snakes". Britannica. Diakses Mei 2025.
"Saw-scaled Viper: Opportunistic, Fast and Highly Venomous". How Stuff Works. Diakses Mei 2025.
"Inland Taipan". Australian Museum. Diakses Mei 2025.
"Inland Taipan: Most Venomous Snake in the World". How Stuff Works. Diakses Mei 2025.
"king Cobra". Britannica. Diakses Mei 2025.
"Banded Krait - Bungarus fasciatus". Ecology Asia. Diakses Mei 2025.
"banded krait". Britannica. Diakses Mei 2025.
"Tiger Snake". Australian Museum. Diakses Mei 2025.
"The Highly Venomous Boomslang Snake Keeps to the Trees". How Stuff Works. Diakses Mei 2025.
"Black Mamba". National Geographic. Diakses Mei 2025