5 Ular yang Ahli Menggali, Gunakan Lubang Galian Untuk Bersembunyi

- Ular kawat merupakan penggali andal yang sering menghabiskan waktu di dalam tanah atau di bawah dedaunan kering. Nama tersebut merujuk ke semua ular dari famili Typhlopoidea.
- Ular pipa merupakan ular penggali yang memiliki tubuh berwarna hitam dan corak garis yang mencolok. Ia mampu menggali di tanah gembur atau tanah basah yang dekat dengan sumber air.
- Ular hognose akan menggali dalam rangka menstabilkan suhu badan, kabur dari predator, dan mencari makanan. Selain bisa menggali, reptil ini juga akan memipihkan tubuh saat merasa terancam.
Biasanya, ular lebih sering memanjat, berenang, atau bersembunyi di lubang sempit. Walau begitu, ternyata gak sedikit ular yang ahli menggali, entah itu menggali tanah basah, tanah gembur, atau pasir gurun yang panas. Kemampuan menggali tersebut juga sangat berguna, entah untuk bersembunyi dari predator, berkamuflase, atau mengendap-endap saat berburu.
Beberapa ular yang bisa menggali adalah boa pasir, ular kawat, dan ular hognose. Tentunya, tiap spesies memiliki ukuran, ciri fisik, kebiasaan, dan kemampuan menggali yang berbeda. Gak cuma itu, tiap spesies juga mengembangkan adaptasi unik untuk melengkapi kemampuan menggali yang mereka miliki. Jadi, apa kamu penasaran dengan ular-ular tersebut? Jika penasaran, mari simak artikel berikut.
1. Ular kawat

Dilansir Ecologyasia, ular kawat merupakan penggali andal yang sering menghabiskan waktu di dalam tanah atau di bawah dedaunan kering. Uniknya, nama ular kawat atau ular buta tidak merujuk ke satu spesies. Sebaliknya, nama tersebut merujuk ke semua ular dari famili Typhlopoidea. Tercatat, ular kawat sering dijumpai di daerah tropis seperti benua Asia.
Ular kawat merupakan ular mungil dengan panjang sekitar 20 centimeter. Ular ini tidak berbisa, memiliki penglihatan yang sangat buruk, dan sering dikira sebagai cacing. Di dalam lubang, ular kawat biasanya akan beristirahat, bersembunyi, atau mencari makanan. Karena ukurannya yang kecil, ular kawat hanya bisa memakan cacing, serangga, telur inverteberata, dan larva hewan.
2. Ular pipa

Secara umum, penyebutan ular pipa atau pipe snake merujuk kepada ular tidak berbisa dari genus Cylindrophis. Dikutip iNaturalist, ular pipa merupakan ular penggali yang memiliki tubuh berwarna hitam dan corak garis yang mencolok. Biasanya, ular pipa kerap dijumpai di hutan, kebun, dan area lembap. Lebih lanjut, ular pipa mampu menggali di tanah gembur atau tanah basah yang dekat dengan sumber air.
Walau tidak berbisa, namun ular pipa bisa memangsa ular lain. Saat berburu, ia mengandalkan lilitan kuat, gigitan yang kuat, dan kemampuan kamuflasenya yang sangat baik. Soal penyebaran, ular pipa bisa ditemukan di benua Asia, mulai dari India, Thailand, hingga Indonesia. Terakhir, ia akan memipihkan badan dan mengangkat ekornya yang berwarna merah saat merasa terancam.
3. Ular hognose

Dilansir A-Z Animals, ular hognose akan menggali dalam rangka menstabilkan suhu badan, kabur dari predator, dan mencari makanan. Ular hognose juga bisa menggali di berbagai jenis tanah, entah itu pasir, tanah basah, hingga tanah yang subur. Nah, ular ini akan menggali menggunakan ujung moncongnya yang kuat dan menekuk ke atas. Lebih lanjut, moncong tersebut berfungsi sebagai sekop alami.
Ular hognose merupakan ular berbisa ringan yang tidak berbahaya bagi manusia. Selain bisa menggali, reptil ini juga akan memipihkan tubuh saat merasa terancam. Gak cuma itu, jika sudah terpojok ular ini juga bisa berpura-pura mati, lho. Ular hognose tak terlalu besar dengan panjang maksimal 1 meter. Uniknya, ia merupakan salah satu jenis ular yang sangat populer sebagai peliharaan.
4. Boa pasir

Di saat ular boa lain bisa berenang dan memanjat, boa pasir yang berasal dari subafmili Erycinae justru ahli menggali, khususnya menggali pasir. Dilansir Saginaw Children's Zoo, kemampuan menggali tersebut didukung oleh otot yang kuat dan tubuh membulat yang mirip mi. Gak cuma itu, tubuhnya yang berwarna cokelat atau jingga juga membuat boa pasir bisa berkamuflase saat menggali.
Seperti jenis boa lain, boa pasir merupakan ular tidak berbisa. Ia bisa ditemukan di kebun, savana, dan dataran rendah di wilayah Timur Tengah hingga Asia Selatan. Boa pasir tidak bertelur, sebaliknya ia bereproduksi dengan metode ovovivipar. Jadi, telurnya dierami di dalam rahim dan kemudian ular ini akan melahirkan anak ular. Sayangnya, boa pasir sangat terancam oleh perburuan liar.
5. Viper pasir

Berbeda dari ular lain di daftar ini, Cerastes vipera atau viper pasir merupakan ular berbisa tinggi. Dilansir Animal Diversity Web, ia memiliki bisa sitotoksin yang mampu merusak sel tubuh. Alhasil, korban gigitan bisa mengalami kerusakan jaringan yang cukup parah. Sebenarnya, kasus kematian akibat ular ini jarang terjadi. Walau begitu, korban tetap harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis.
Lebih lanjut, ular sepanjang 30 - 85 centimeter ini hidup di gurun, area berpasir, dan area berbatu. Nah, ia bisa menggali pasir dengan cara menggerakkan dan menggoyangkan tubuhnya ke samping. Nantinya, gerakan tersebut membuat tubuhnya tenggelam ke pasir. Uniknya, saat masuk ke pasir mata ular ini tetap berada di permukaan. Nah, mata tersebut ia gunakan untuk mengawasi area sekitar.
Walau tanpa kaki, namun kemampuan menggali ular gak bisa diremehkan. Dalam hal ini, mereka bisa menggali dengan gerakan tubuh atau bantuan kepalanya. Gak cuma itu, kemampuan menggali juga sangat penting bagi ular. Pasalnya, dengan menggali ular bisa bersembunyi hingga mencari mangsa. Sebagai manusia, kita harus waspada dan jangan sampai mengusik ular-ular tersebut.