Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Tidak Bisa Dilakukan ChatGPT, User Wajib Paham

halaman perkenalan ChatGPT (unsplash.com/@freshvanroot)

ChatGPT merupakan salah satu kecerdasan buatan (AI) tercanggih saat ini. AI ini telah membantu banyak orang dalam menjalani aktivitas maupun meningkatkan produktivitas. Di masa kini, ChatGPT dianggap membantu orang-orang di berbagai bidang, mulai dari membantu penulisan, penggalian informasi, atau sekadar mengobrol dengan berbagai topik. 

Akan tetapi, kecerdasan buatan dari OpenAI ini memiliki sejumlah ketentuan penggunaan. Perlu diketahui, ada beberapa hal yang tidak bisa dilakukan ChatGPT. Hal itu dimaksudkan agar para pengguna tetap bijak dalam menggunakan kecerdasan buatan. Bagi kamu yang mungkin belum tahu, di bawah ini merupakan hal yang tidak bisa dilakukan ChatGPT sebagai kecerdasan buatan berbasis teks.  

1. Mendiagnosa penyakit dan nasihat medis

ilustrasi konsultasi medis (freepik.com/pressfoto)

Meskipun ChatGPT bekerja dengan menggali informasi medis dari berbagai sumber terpercaya, namun tetap tak bisa memberikan nasihat medis yang bersifat personal. Selain itu, ChatGPT juga tak dapat mendiagnosa suatu penyakit hanya dengan penjelasan keluhan dan gejala.

Pemeriksaan kesehatan secara langsung tetap memerlukan tenaga profesional seperti dokter. ChatGPT juga tidak dapat memberikan resep obat yang seharusnya hanya dapat diterbitkan oleh dokter. Sebab, memberikan resep obat yang salah bisa mengakibatkan hal fatal bagi pengguna. 

2. Informasi real time setelah tahun 2021

ilustrasi waktu (unsplash.com@aronvisuals)

ChatGPT tidak dapat memberikan informasi real time terbaru layaknya sebuah kanal berita. Basis data ChatGPT dibatasi sampai bulan September 2021. Sejauh ini belum ada informasi kapan OpenAI akan melakukan pembaruan basis data. Sedangkan kita tahu sekarang ini adalah tahun 2023, artinya ChatGPT sudah tertinggal informasi peristiwa yang terjadi di dunia selama dua tahun lamanya. Dari itu, pengguna tidak bisa bertanya berita aktual dalam hal apapun kepada ChatGPT. 

3. Melakukan tindakan ilegal atau berbahaya

ilustrasi kriminal (freepik.com/rawpixel-com)

Walaupun ChatGPT terlihat begitu cerdas dengan menjawab berbagai pertanyaan dan membantu pekerjaan manusia. Tetapi, ChatGPT tidak dapat diperintah untuk melakukan tindakan ilegal yang melawan hukum. Contohnya, ChatGPT tidak akan memberikan tautan situs film bajakan, mencuri data pribadi, dan membantu membuat program perangkat lunak ilegal untuk tujuan kejahatan. Sekedar informasi, ChatGPT dapat membantu para programmer untuk melakukan coding, namun hanya untuk hal mendasar saja. 

4. Membuat konten terlarang

ilustrasi orang sedang melarang sesuatu (unsplash.com/@nadineshaabana)

ChatGPT dapat dijadikan asisten para penulis baik itu untuk karya fiksi maupun nonfiksi. Akan tetapi, ChatGPT tidak akan bisa membuat konten menyalahi aturan dan norma yang berlaku. Dalam hal ini ChatGPT tidak akan bisa membantu menulis sebuah karya yang mengandung pornografi, kekerasan berlebihan, sampai dengan tulisan yang berpotensi menyulut SARA. Sistem akan otomatis mendeteksi pelanggaran jika pengguna nekat membuat konten seperti itu di ChatGPT.  

5. Membuat skripsi atau karya ilmiah secara mentah-mentah

orang sedang menulis di laptop (unsplash.com/@kaitynbaker)

ChatGPT memang dapat membantu pengguna dalam penulisan karya ilmiah termasuk skripsi. Namun, apa yang dilakukan ChatGPT hanyalah memberi gambaran dan kerangkanya saja. ChatGPT juga bisa menjadi pembantu untuk melakukan riset secara cepat.

Namun, hal yang tidak bisa dilakukan ChatGPT adalah menulis skripsi secara penuh tanpa adanya kolaborasi dengan pengguna. Jika dipaksakan, karya tulis hasil ChatGPT akan jauh dari sempurna. Bahkan akan terdeteksi bukan karya manusia karena bahasa ChatGPT cenderung repetitif dan monoton. 

ChatGPT memberikan banyak manfaat, tapi kita harus tahu juga apa saja batasan-batasannya. Selain itu, ChatGPT hanyalah sebuah alat, dia tidak memiliki emosi, perasaan, dan kesadaran. Kemudian, yang terpenting adalah ChatGPT tidak dapat menggantikan interaksi manusia sepenuhnya. Itu juga berlaku pada jenis AI lainnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hilman Azis
EditorHilman Azis
Follow Us