WhatsApp Luncurkan 3 Fitur Baru, Termasuk Iklan dan Langganan Channel

- WhatsApp meluncurkan fitur iklan di Status, mirip dengan Instagram Stories.
- Fitur langganan saluran memungkinkan pengguna mendukung saluran favorit mereka melalui pembayaran bulanan.
- WhatsApp juga menghadirkan fitur promosi saluran untuk mempermudah pengguna menemukan saluran bisnis dan organisasi.
Platform perpesanan WhatsApp (WA) resmi meluncurkan tiga fitur baru yang memungkinkan pengguna, pemilik organisasi, pelaku bisnis, hingga admin Channel mengembangkan akun dan menjangkau audiens secara lebih luas. Ketiga fitur tersebut adalah langganan Saluran, promosi Saluran, dan konten iklan di WhatsApp Status. Informasi ini diumumkan langsung melalui situs resmi Meta pada 16 Juni 2025.
Fitur iklan pada status WhatApp menjadi salah satu yang diperhatikan menarik. Setelah bertahun-tahun menjadi aplikasi pesan instan yang bebas iklan, WhatsApp akhirnya mengambil langkah baru dengan mulai menampilkan iklan di fitur Status.
Ketiga fitur ini sepenuhnya hadir di tab Updates dan digadang-gadang sebagai strategi untuk memperkuat ekosistem bisnis di WhatsApp. Penasaran seperti apa ketiga fitur tersebut bekerja? Yuk, simak ulasan selengkapnya!
1. Munculnya iklan di Status WhatsApp

Salah satu fitur paling mencolok dari pembaruan WhatsApp adalah penyisipan iklan dalam WhatsApp Status. Fitur ini memungkinkan pengguna melihat iklan setelah menonton beberapa status dari kontak mereka. Mekanisme ini mirip seperti Instagram Stories. WhatsApp menyebut bahwa iklan ini bertujuan membantu pengguna menemukan akun bisnis baru serta memulai percakapan lebih mudah.
Sebagai informasi, WhatsApp Status adalah fitur yang memungkinkan pengguna berbagi foto, video, atau teks berdurasi 24 jam. Setelah melewati tenggat waktu, konten akan otomatis hilang dari platform. WhatsApp menekankan bahwa data pribadi seperti pesan, panggilan, atau nomor telepon tidak digunakan untuk menargetkan iklan. Namun, apabila akun WhatsApp terhubung ke Meta Account Center, preferensi akun dapat dimanfaatkan untuk menampilkan iklan relevan. Informasi yang digunakan bersifat terbatas, seperti lokasi kota, bahasa, Channel yang diikuti, serta interaksi terhadap konten.
Langkah ini menjadi transformasi besar karena Meta sempat menunda kehadiran iklan akibat penolakan keras dari para pendiri WhatsApp, Jan Koum dan Brian Acton. Sejak awal, mereka berdua menolak keberadaan iklan dalam platform, bahkan setelah akuisisi oleh Meta pada 2014. Melansir Fortune, keduanya memiliki pengalaman buruk saat masih bekerja di Yahoo! sehingga memilih menghindari iklan. Mereka sempat mengenakan biaya tahunan sebesar 1 dolar AS kepada pengguna. Namun, setelah Acton dan Koum hengkang dari perusahaan pada 2017 dan 2018, Meta mulai membuka jalan monetisasi melalui iklan dalam tab "Updates", yang mencakup “Status” dan “Channels.”
2. WhatsApp juga menghadirkan fitur langganan saluran (Channel Subscriptions)

WhatsApp kini meluncurkan fitur langganan saluran yang memungkinkan pengguna mendukung saluran favorit mereka melalui pembayaran biaya bulanan. Pelanggan yang berlangganan akan memperoleh akses ke konten eksklusif yang tidak tersedia bagi pengguna biasa. Fitur ini dirancang untuk mempererat hubungan antara kreator dan audiens mereka.
Hingga saat ini, WhatsApp belum mengumumkan secara rinci mengenai harga langganan yang akan diberlakukan. Besar kemungkinan, biaya tersebut akan bervariasi sesuai kebijakan masing-masing pemilik saluran. Skema ini membuka peluang monetisasi baru bagi kreator, organisasi, dan pelaku bisnis.
Meta menegaskan bahwa fitur langganan ini tidak berkaitan langsung dengan iklan. Fitur ini sepenuhnya hadir sebagai bagian dari pembaruan di tab “Updates”. Pemisahan antara iklan dan langganan dari ruang obrolan pribadi diharapkan mampu menjaga kenyamanan dan pengalaman pengguna tetap optimal.
3. WhatsApp juga memberikan kemudahan dalam mempromosikan Saluran melalui Channel Promotion

WhatsApp kini menghadirkan fitur promosi saluran atau Channel Promotion. Fitur ini memungkinkan akun bisnis dan organisasi mempromosikan saluran mereka agar lebih mudah ditemukan oleh pengguna. Tujuan utamanya adalah meningkatkan jangkauan dan visibilitas saluran di platform WhatsApp.
Melalui tab “Explore” di bagian Saluran, pengguna dapat menjelajahi berbagai saluran yang sedang dipromosikan. Saluran-saluran ini akan diberi label “Sponsored” (Iklan) di bawah nama akunnya. Label tersebut menandakan bahwa saluran sedang berada dalam kampanye promosi berbayar.
Menurut WhatsApp, fitur ini dirancang untuk membantu pelaku usaha dan organisasi menjangkau audiens yang lebih luas secara efisien. Saluran WhatsApp kini banyak digunakan untuk menyebarkan informasi, edukasi, hingga promosi produk. Oleh karena itu, fitur promosi ini dianggap penting untuk mendorong pertumbuhan saluran.
Dalam demo singkatnya, WhatsApp menunjukkan cara pengguna menemukan saluran populer cukup melalui tombol “Explore”. Fitur ini diharapkan dapat meningkatkan visibilitas konten berkualitas dari akun-akun bisnis. WhatsApp juga memastikan fitur promosi tidak mengganggu pengalaman pengguna karena tetap terpisah dari ruang obrolan utama.
4. Fitur Status dan Channel berpotensi jadi sumber pendapatan baru

Berdasarkan data internal WhatsApp, lebih dari 1,5 miliar pengguna mengakses fitur Status dan Channel setiap hari. Angka tersebut memperlihatkan potensi besar keduanya sebagai sumber pendapatan baru. Hal ini pula yang mendorong WhatsApp untuk merilis fitur-fitur pendukung bagi pertumbuhan bisnis.
Dalam menampilkan iklan, WhatsApp hanya menggunakan informasi terbatas seperti lokasi pengguna, bahasa, saluran yang diikuti, serta interaksi terhadap konten iklan. Informasi ini digunakan guna menyesuaikan iklan agar lebih relevan. WhatsApp menegaskan bahwa data sensitif seperti isi pesan, panggilan, atau percakapan grup tidak akan digunakan.
Jika pengguna memilih menghubungkan WhatsApp ke Meta Accounts Center, preferensi iklan dari Facebook dan Instagram akan ikut disesuaikan. Hal ini memungkinkan tampilan iklan lebih selaras dengan minat pengguna. Meskipun begitu, integrasi akun tetap bersifat opsional dan bisa dikendalikan sesuai keinginan.
Dalam laporan keuangan kuartal III 2024, Meta menyebut bahwa fitur Click-to-WhatsApp Ads tumbuh sangat pesat. Iklan ini memungkinkan pengguna langsung memulai percakapan bisnis dari iklan yang dilihat. Pertumbuhan fitur ini menjadi salah satu pendorong utama pendapatan dari WhatsApp.
Meta juga mengungkap bahwa fitur paid messaging (pesan berbayar) terus menunjukkan tren positif. WhatsApp kini menjadi bagian penting dari strategi iklan Meta secara global. Negara-negara seperti Brasil disebut sebagai pasar kunci dalam pengembangan fitur-fitur ini.
Mengutip TechCrunch, Alice Newton-Rex, VP Product WhatsApp, menyatakan bahwa fitur iklan dan promosi adalah bentuk evolusi alami WhatsApp. Bisnis kini semakin aktif memanfaatkan WhatsApp sebagai sarana untuk menjangkau pelanggan langsung. Fitur-fitur ini dibuat berdasarkan permintaan dari pelaku usaha yang ingin lebih terlihat di platform.
Berdasarkan penelusuran penulis hingga artikel ini ditulis, ketiga fitur tersebut belum tersedia untuk pengguna di Indonesia. WhatsApp menyatakan bahwa peluncuran fitur akan dilakukan secara bertahap ke pasar global. Jadi, buat kamu yang penasaran dan ingin mencoba fitur-fitur baru ini, harap bersabar, ya!