Danantara Bocorkan 3 Strategi Dukung Pengembangan Pelaku UMKM

- Danantara siap gelontorkan banyak skema pembiayaan lewat KUR maupun program pembiayaan berbasis kelompok melalui Mekaar
- Danantara juga akan membantu UMKM dalam membuka ekspansi pasar yang lebih luas
- Danantara juga akan menyokong UMKM melalui pembinaan.
Jakarta, IDN Times - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menyiapkan dukungan penuh terkait tiga aspek bagi pengusaha-pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tiga aspek tersebut adalah jaringan permodalan, pasar baru, hingga pembinaan.
Chief Operation Officer Danantara, Dony Oskaria mengungkapkan, 60 persen ekonomi Indonesia saat ini ditopang dari sektor UMKM. Oleh karena itu, Danantara melalui banyak usaha BUMN di bawahnya akan lebih maksimal lagi ke depannya berhubungan dengan pengusaha UMKM agar mereka bisa berkembang lebih besar.
“Ekonomi Indonesia, 60 persennya dari UMKM, maka keberadaanya sangat penting juga bagi Danantara,” kata Dony saat menghadiri Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025 di Smesco Indonesia Jakarta, dikutip Selasa (26/8/2025).
Untuk diketahui, Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025 adalah festival tahunan yang bertujuan memperkuat ekonomi kerakyatan melalui peningkatan kualitas SDM dan pemberdayaan UMKM. Acara yang digelar PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) atau Sampoerna ini menjadi ruang kolaborasi bagi pengusaha UMKM dan masyarakat untuk saling terhubung, belajar, dan berkembang.
1. Danantara siap gelontorkan banyak skema pembiayaan lewat KUR

Terkait pengembangan UMKM, Dony mengungkapkan ada tiga hal yang bisa dilakukan Danantara. Pertama adalah permodalan.
"Himpunan Bank Milik Negara alias Himbara siap menggelontorkan berbagai skema pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun program pembiayaan berbasis kelompok melalui Mekaar yang dikeluarkan PT Permodalan Nasional Madani (PNM)," kata Dony.
Berdasarkan data Kementerian UMKM, alokasi dana KUR mencapai Rp300 triliun dengan 63 persen di antaranya dialokasikan untuk sektor produksi. Sementara untuk program Mekaar PNM, total sudah ada 15 juta nasabah.
2. Ekspansi dan pembinaan

Kedua, Danantara juga akan membantu UMKM dalam membuka ekspansi pasar yang lebih luas, terutama pada jaringan perhotelan dan rumah sakit yang dimiliki BUMN. Danantara memiliki jaringan 130 hotel dan 80 rumah sakit. Dony mengatakan, seluruh hotel dan rumah sakit itu memerlukan amenities.
“Tentu hotel-hotel ini perlu amenities seperti sabun, odol, alas kaki, dan lain sebagainya. Sesuai arahan Presiden, akan kita serahkan kepada UMKM-UMKM. Demikian juga dengan rumah sakit,” ujar Dony.
Ketiga, Danantara juga akan menyokong UMKM melalui pembinaan. Dony mengatakan, BUMN memiliki program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dijalankan untuk memajukan para pengusaha UMKM.
Danantara, sebut Dony, memiliki anggaran untuk pengembangan UMKM ini. Namun, dalam menjalakan peran pembinaan ini, BUMN perlu bekerja sama dengan pihak swasta, terutama yang sudah sejak lama memiliki program pendampingan UMKM seperti Sampoerna.
“Kami harap ada follow up programnya dengan Sampoerna, binaan-binaan yang bagus bisa kerja sama dengan Danantara. Kita review dari tahun ke tahun, sudah berapa yang dibina, berapa yang naik kelas. Kami mau real saja, kami gak mau basa-basi, gak ada impact-nya,” kata pria yang juga menjadi Wakil Menteri BUMN tersebut.
3. Program pengembangan UMKM milik Sampoerna

Kiprah Sampoerna dalam mengembangkan UMKM melalui Payung Program Keberlanjutan "Sampoerna untuk Indonesia" telah menjangkau ribuan pelaku usaha. Sampoerna memiliki program pengembangan UMKM, yaitu Sampoerna Retail Community (SRC) dan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC).
Program SRC membina lebih dari 250.000 toko kelontong di seluruh Indonesia melalui pelatihan, digitalisasi, serta integrasi teknologi untuk meningkatkan omzet dan daya saing.
Berdasarkan riset Kompas Gramedia (KG) Media, total omzet jaringan SRC mencapai Rp236 triliun per tahun, setara dengan 11,4 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) sektor retail nasional 2022.
Selain itu, melalui program SETC, Sampoerna telah melatih lebih dari 97.000 peserta, membina 1.600 UMKM, dengan lebih dari 200 UMKM berhasil ekspor, dan 80 persen telah terdigitalisasi. Dengan dukungan fasilitas pelatihan seluas 27 hektar di Pasuruan, Jawa Timur, SETC menjadi pusat pengembangan UMKM yang berdaya saing global.