Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Industri Wi-Fi dan Operator Seluler Eropa Berebut Spektrum 6 GHz

Bendera Uni Eropa (unsplash.com/Antoine Schibler)
Bendera Uni Eropa (unsplash.com/Antoine Schibler)
Intinya sih...
  • Perselisihan spektrum 6 GHz antara industri Wi-Fi dan operator seluler memuncak di Eropa.
  • 12 operator besar mendesak regulator Uni Eropa untuk mengalokasikan seluruh pita 6 GHz untuk jaringan seluler demi pengembangan 6G.
  • Kelompok industri Wi-Fi menentang klaim operator seluler, menekankan kebutuhan bagi kedua teknologi, dan menyerukan pendekatan hibrida.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Perebutan spektrum 6 GHz antara industri Wi-Fi dan operator seluler kembali memanas di Eropa pada Rabu (21/5/2025). Perselisihan ini dipicu oleh keputusan Uni Eropa yang akan menentukan arah penggunaan pita frekuensi tersebut, yang dianggap vital untuk konektivitas generasi mendatang.

Industri Wi-Fi menilai spektrum 6 GHz penting untuk mendukung pertumbuhan teknologi seperti Wi-Fi 7, sementara operator seluler menekankan perannya dalam peluncuran 6G. Persaingan ini dinilai dapat menghambat kemajuan digital jika tidak segera diselesaikan.

1. Operator seluler desak alokasi penuh untuk 6G

Pada Rabu (7/5/2025), 12 operator besar seperti Vodafone dan Deutsche Telekom mengirim surat terbuka kepada regulator Uni Eropa. Mereka meminta seluruh pita 6 GHz dialokasikan untuk jaringan seluler guna mempercepat pengembangan 6G dan menjaga daya saing kawasan.

“Kami khawatir Eropa akan semakin tertinggal dari Amerika Serikat (AS) dan Asia jika spektrum ini tidak segera diamankan untuk seluler,” kata seorang eksekutif operator, dikutip dari Mobile Europe.

Ia menambahkan bahwa kebutuhan data terus meningkat dan 5G saat ini sudah mendekati batas kapasitasnya.

Operator juga menuding adanya tekanan dari industri Wi-Fi global, terutama dari AS, yang bisa mengganggu kepemimpinan teknologi Eropa. Mereka mendesak keputusan cepat agar investasi dan pengembangan 6G tidak terhambat oleh ketidakpastian regulasi.

2. Industri Wi-Fi dorong pembagian spektrum yang adil

Kelompok industri Wi-Fi menentang klaim operator seluler dan menegaskan bahwa pita 6 GHz juga dibutuhkan untuk mengembangkan layanan seperti augmented reality dan IoT. Mereka menilai solusi terbaik adalah membagi spektrum secara proporsional untuk mendukung kedua teknologi.

“Pendekatan hibrida adalah jalan tengah yang masuk akal. Ini akan memastikan semua sektor bisa berkembang tanpa saling menghalangi,” ujar Kevin Robinson, Wakil Presiden Wi-Fi Alliance, dikutip IEEE Spectrum.

Wi-Fi Alliance juga menyampaikan kekhawatiran bahwa Eropa akan tertinggal dari AS dan Jepang yang sudah mengadopsi Wi-Fi 7. Menurut mereka, jika spektrum sepenuhnya diberikan ke seluler, inovasi berbasis Wi-Fi akan terhambat secara signifikan, dilansir Business Standard. 

3. Uni Eropa siapkan keputusan penting, negosiasi diperkirakan sengit

Grup Kebijakan Spektrum Radio Uni Eropa (RSPG) dijadwalkan merilis draf opini publik tentang alokasi pita 6 GHz pada Juni 2025. Draf ini akan menjadi dasar bagi Komisi Eropa dalam mengambil keputusan akhir terkait penggunaan spektrum tersebut.

Proses konsultasi publik diperkirakan berlangsung panas, karena kedua pihak sama-sama mengklaim kebutuhan spektrum demi kepentingan masa depan. Operator mendesak keputusan tegas, sedangkan industri Wi-Fi menekankan pentingnya kolaborasi.

“Jika tidak ada kesepakatan, Eropa akan menghadapi tantangan besar dalam pengembangan infrastruktur digital,” kata analis teknologi, dilansir Mobile Europe.

Ia menyebut bahwa keputusan ini akan membentuk wajah konektivitas Eropa setidaknya untuk satu dekade ke depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us