Jokowi Sebut Indonesia hingga China Akan Jadi Kekuatan Ekonomi Baru

- Jokowi yakin Indonesia, India, dan China akan menjadi kekuatan ekonomi baru di dunia.
- GDP nominal Indonesia mencapai 1,4 triliun dolar Amerika, dengan GDP per kapita mencapai 5.060 dolar Amerika.
- Jokowi optimis dengan target pertumbuhan ekonomi yang ambisius dari Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo yakin Indonesia, India, dan China, akan menjadi kekuatan ekonomi baru di dunia. Pernyataan ini disampaikan dalam pidatonya di acara Kompas 100 CEO Forum Tahun 2024 yang digelar di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Jumat (11/10/2024).
"Kita sekarang ini telah masuk ke dalam abad Asia. Diperkirakan ada tiga negara yang akan menjadi kekuatan ekonomi baru, yaitu China, India, dan Indonesia. Kita masuk di dalamnya. Tapi hati-hati, tidak gampang untuk menuju ke situ," ujar Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi memaparkan pertumbuhan ekonomi Indonesia telah mencapai titik signifikan, dengan Gross Domestic Product (GDP) nominal saat ini berada di angka 1,4 triliun dolar Amerika. Selain itu, GDP per kapita Indonesia juga telah mencapai 5.060 dolar Amerika, menandai peningkatan yang stabil dari tahun ke tahun.
1. Jokowi optimis target pertumbuhan ekonomi lebih tinggi di era Prabowo

Jokowi optimistis dengan target pertumbuhan ekonomi yang ambisius dari Presiden terpilih Prabowo Subianto, Indonesia mampu mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang.
“Jika kita bisa mencapai pertumbuhan di angka 8 persen, dalam lima tahun GDP per kapita kita bisa melampaui 8.000 dolar Amerika, bahkan 10 tahun ke depan bisa mencapai USD 23.000,” ucap Jokowi.
Namun, Jokowi juga mengingatkan pencapaian tersebut tidak akan mudah. Diperlukan keputusan berani dan kalkulasi matang buat membawa Indonesia menuju level ekonomi lebih tinggi.
“Saya meyakini bahwa Bapak Prabowo Subianto mampu membawa kita menuju angka-angka tersebut,” kata dia.
2. Jokowi singgung hilirisasi

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebutkan pentingnya hilirisasi sebagai langkah strategis dalam mencapai pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, hilirisasi harus dijalankan secara total agar Indonesia tidak lagi mengekspor bahan mentah ke luar negeri, tetapi memprosesnya di dalam negeri untuk mendapatkan nilai tambah lebih besar.
“Siapa pun boleh menjalankan hilirisasi, baik itu BUMN, swasta, maupun asing. Yang penting semua harus dilakukan di dalam negeri. Jangan biarkan bahan mentah kita dikirim ke luar tanpa proses, kita kehilangan kesempatan kerja dan nilai tambah,” ujarnya.
3. Jokowi singgung soal PT Freeport sudah milik Indonesia

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyoroti kemajuan PT Freeport Indonesia yang kini telah memiliki smelter dengan kapasitas 3 juta ton konsentrat tembaga di Gresik.
“Selama 50 tahun lebih, konsentrat kita dibawa ke luar negeri. Tapi sekarang, kita bisa memprosesnya di dalam negeri dan mengetahui berapa ton emas yang terkandung di dalamnya,” kata Jokowi.
Jokowi mengapresiasi keberhasilan Indonesia dalam mengambil alih 51 persen saham Freeport melalui holding tambang MIND ID. Ia juga mengungkapkan nilai pasar Freeport telah melonjak dari 3,9 miliar dolar Amerika menjadi 34 miliar dolar Amerika saat ini.
“Yang kita beli tiga tahun lalu dengan harga murah, sekarang sudah lunas,” ujar Jokowi.
Presiden Jokowi pun berharap upaya pengembangan ekonomi dan hilirisasi akan terus dilanjutkan oleh pemerintahan selanjutnya, termasuk dalam negosiasi untuk menambah persentase kepemilikan Indonesia di Freeport. Menurutnya, Indonesia kini berada di jalur yang tepat menuju kekuatan ekonomi global yang baru, bersama dengan China dan India.