MR DIY Cetak Laba Rp226 M pada Q1-2025, Tumbuh 160 Persen

- MR DIY Indonesia mencatat kinerja keuangan solid, dengan laba bersih naik 160% year on year menjadi Rp226 miliar.
- Pencapaian monumental atas dibukanya toko ke-1.000 di Bulukumba, Sulawesi Selatan pada Februari 2025.
Jakarta, IDN Times - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) atau MR DIY Indonesia mencatatkan kinerja keuangan solid pada kuartal I-2025. Hal itu ditunjukkan lewat pertumbuhan laba bersih hingga 160 persen year on year (yoy) hingga Rp226 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya Rp86,8 miliar.
Perolehan laba bersih itu tidak terlepas dari raihan pendapatan yang meningkat 57 persen yoy menjadi sebesar Rp1,8 triliun, dari sebelumnya Rp1,1 triliun pada kuartal I-2024. Peningkatan penjualan didorong oleh naiknya jumlah transaksi dan ekspansi toko baru yang berkelanjutan.
"Kami memasuki tahun 2025 dengan momentum kuat, berkat implementasi strategi bisnis yang disiplin dan ekspansi yang dijalankan secara strategis. Seiring dengan bertumbuhnya jangkauan kami di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah-wilayah dengan akses terbatas terhadap layanan ritel modern, kami tetap berkomitmen untuk memberikan nilai tambah, aksesibilitas serta dampak positif jangka panjang kepada lebih banyak keluarga di Indonesia," tutur Direktur Utama MR DIY Indonesia, Edwin Cheah dalam pernyataan resminya, dikutip Senin (5/5/2025).
1. MR DIY Indonesia buka toko ke-1.000 pada Februari 2025

Sejalan dengan capaian laba bersih, MR DIY Indonesia mencatatkan pencapaian monumental atas dibukanya toko ke 1.000 di Bulukumba, Sulawesi Selatan pada Februari 2025.
Dengan tambahan 63 toko baru pada kuartal I-2025, jumlah toko MR DIY Indonesia yang beroperasi mencapai 1.021 toko. Edwin mengatakan, capaian ini memastikan perusahaan telah di jalur yang tepat untuk mencapai target setidaknya 270 toko baru pada 2025.
"Dalam melakukan ekspansi, MR DIY Indonesia berfokus pada peningkatan aksesibilitas dengan memprioritaskan wilayah yang belum terlayani, termasuk kota kota tier 2 dan 3, untuk memperluas akses masyarakat Indonesia terhadap perlengkapan rumah tangga yang lengkap dan berkualitas," ujar Edwin.
"Dengan tingkat penetrasi industri yang masih rendah serta luasnya potensi pasar di sejumlah wilayah, MR DIY Indonesia melihat peluang besar untuk terus melakukan ekspansi, guna memperkuat arah pertumbuhan jangka panjang perseroan," sambungnya.
2. Likuiditas MDIY dalam posisi solid

MR DIY Indonesia juga terus menunjukan kinerja operasional yang sehat. Perseroan mencatatkan pertumbuhan arus kas operasional sebesar 91 persen menjadi Rp304 miliar. Hal itu pun menegaskan posisi likuiditas MR DIY Indonesia yang solid.
Kinerja keuangan MR DIY Indonesia merefleksikan kekuatan model bisnis serta kedisiplinan dalam eksekusinya. Pada kuartal I-2025 perseroan mencatatkan gearing ratio yang sehat sebesar 0,4 kali dan Return On Equity (ROE) sebesar 34 persen.
"Mencerminkan efektivitas pengelolaan modal serta profitabilitas berkelanjutan. Kami terus memperkuat rantai pasok dan produktivitas toko untuk memastikan pertumbuhan yang efisien sekaligus mempertahankan standar layanan," kata Chief Financial Officer MR DIY Indonesia, Juniaty Tanzil.
3. Prospek bisnis MDIY Indonesia pada masa depan

Dengan rekam jejak kinerja yang konsisten dan solid, termasuk tingkat pertumbuhan majemuk tahunan (Compound Annual Growth Rate atau CAGR) 3 tahun terakhir sebesar 42 persen untuk jumlah toko, 75 persen untuk pendapatan, dan 191 persen untuk laba setelah pajak, MR DIY Indonesia terus memimpin industri ritel perlengkapan rumah di Indonesia, baik dari pertumbuhan maupun skalabilitas.
Perseroan tetap berkomitmen untuk memenuhi target untuk membuka setidaknya 270 toko baru selama 2025 dan perseroan telah berhasil membuka 63 toko baru pada kuartal I-2025.
"Untuk merealisasikan target ini, perseroan tetap berfokus pada penguatan operasional yang disiplin, meningkatkan pengalaman berbelanja pelanggan, dan menjaga margin yang sehat. Ditopang fundamental bisnis yang kuat dan eksekusi yang terukur, MR DIY Indonesia akan tetap mampu mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan memberikan nilai jangka panjang ke depan," tutur Edwin.