Resmi IPO, MR DIY Raup Dana Rp4,15 Triliun

- MR DIY melantai di BEI dengan harga per lembar saham Rp1.650.
- MDIY menerbitkan 2,519,039,400 saham dari portepel, berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp4,15 triliun.
- Dana hasil IPO akan digunakan untuk membayar utang, biaya pembukaan toko baru, dan modal kerja operasional.
Jakarta, IDN Times - MR DIY resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat PT Daya Intiguna Yasa Tbk, pada Kamis (19/12/2024). Perusahaan dengan kode emiten MDIY tersebut menetapkan harga penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) sebesar Rp1.650 per lembar saham.
Direktur Utama PT Daya Intiguna Yasa Tbk, Edwin Cheah Yew Hong mengatakan, IPO MR.DIY terjadi karena adanya kolaborasi sinergis antara konsumen, pemegang saham, mitra bisnis, dan para karyawan yang telah bekerja dengan dedikasi tinggi.
"Kolaborasi inilah yang turut mengantarkan kami meraih kepercayaan para investor selama proses penawaran umum perdana saham. Untuk itu, kami ingin menyampaikan rasa syukur dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah menjadi bagian dari pencapaian luar biasa ini," tutur Edwin di Main Hall BEI, Jakarta, Kamis pagi.
1. Dana IPO yang berhasil dihimpun MR DIY

MDIY menerbitkan 2.519.039.400 (dua miliar lima ratus sembilan belas juta tiga puluh sembilan ribu empat ratus) saham yang berasal dari portepel.
Jumlah tersebut mewakili 10 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh MDIY setelah IPO. Hal tersebut terdiri dari 1 persen saham baru yang diterbitkan oleh MDIY dan 9 persen saham milik Azara Alpina Sdn. Bhd, selaku pemegang saham
penjual.
Dengan demikian, total dana yang berhasil dihimpun dari IPO ini mencapai Rp4,15 triliun.
2. Penggunaan dana hasil IPO

Adapun dana hasil IPO tersebut bakal digunakan MR DIY untuk beberapa hal.
Sekitar 60 persen akan digunakan untuk pembayaran pokok utang, 30 persen dialokasikan untuk biaya pembukaan toko-toko baru di wilayah Jabodetabek, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, dan Kepulauan Maluku.
"Sisanya sekitar 10 persen akan digunakan sebagai modal kerja operasional," kata Edwin.
3. MR DIY akan terus lakukan ekspansi

Edwin menambahkan, MR DIY terus mendorong ekspansi yang berkelanjutan dengan menjangkau daerah-daerah baru, termasuk kota-kota kecil secara merata. Strategi ini bertujuan untuk mendekatkan produk-produk MR DIY kepada lebih banyak pelanggan, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
“Kami berkomitmen untuk tetap relevan dengan kebutuhan pasar yang dinamis. Dengan terus meningkatkan efisiensi dan memperluas jangkauan, MR. D.I.Y. siap memperkuat posisinya sebagai pemimpin di pasar ritel non-grocery, terutama di sektor peralatan rumah tangga,” ujar Edwin.
Selain itu, strategi tersebut menjadi dasar kokoh untuk mendukung pertumbuhan yang dinamis seiring meningkatnya permintaan dan ekspansi jaringan toko MR DIY ke berbagai wilayah.
Dampaknya pun terlihat pada pertumbuhan pendapatan perusahaan selama periode 2021 hingga 2023, yang meningkat dengan CAGR 109 persen, dari Rp894 miliar menjadi Rp3,9 triliun.
Kemudian pada periode yang sama, laba bersih perusahaan berbalik dari rugi Rp80 miliar menjadi laba sebesar Rp353 miliar.
Sementara itu, pada semester pertama tahun ini, MR DIY Indonesia membukukan pendapatan sebesar Rp3,21 triliun, naik 93 persen secara year-on-year (YoY), dengan laba bersih Rp 532 miliar, meningkat 228 persen (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.