Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tunnel MRT Jakarta Mepet Pagar Istana, Serangan Bom Wajib Diantisipasi

IMG_6894.jpeg
Terowongan (tunnel) di area Stasiun MRT Monas yang merupakan bagian dari proyek Fase 2A. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Posisi tunnel MRT Jakarta di antara Stasiun Monas dan Harmoni dekat dengan Istana Merdeka.
  • MRT Jakarta melakukan penguatan pagar di kawasan Istana Merdeka untuk mengantisipasi serangan bom di dalam tunnel yang dekat Istana.
  • MRT Jakarta terus meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna melalui berbagai persiapan yang lebih matang di proyek Fase 2A.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ada banyak cerita di balik pengerjaan proyek MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota. Bukan hanya penemuan artefak dan sarana peninggalan Pemerintahan Hindia-Belanda di area proyek, pengerjaan MRT fase ini juga harus mempertimbangkan soal ancaman bom.

Kepala Divisi Project Management for Construction 2 MRT Jakarta, Indra Gunawan mengatakan pihaknya juga harus melakukan antisipasi serangan bom di area terowongan (tunnel) yang dekat dengan kawasan Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

"Nah ini salah satu pekerjaan perkuatan pagar Istana Negara. Jadi pada waktu itu memang ada concern dari Istana Negara pada saat kita akan melakukan pekerjaan tunneling," kata Indra dalam MRT Jakarta Fellowship Program, di Jakarta, Selasa (26/8/2025).

1. Posisi tunnel MRT Jakarta mepet dengan kawasan Istana Merdeka

IMG_6886.jpeg
Jalur kereta MRT Jakarta di Stasiun MRT Monas, Jakarta Pusat. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Tunnel yang dimaksud terletak di antara Stasiun Monas dan Stasiun Harmoni, tepatnya di Jalan Majapahit. Indra mengatakan, posisi tunnel hanya berjarak 4,7 meter dari kantor Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), yang masih satu komplek dengan Istana Merdeka.

Oleh sebab itu, Kemensetneg memiliki kekhawatiran akan ancaman serangan bom dari teroris di dalam tunnel, dan dampaknya ke Istana Merdeka.

"Karena memang jarak terdekat dari tunnel kita ke pagarnya Setneg itu kurang lebih ada di 4,7 meter. Kondisi tunnel masih ada di Jalan Majapahit," ucap Indra.

2. MRT Jakarta lakukan penguatan pagar di kawasan Istana Merdeka

IMG_6944.jpeg
Proyek Stasiun MRT Monas, Jakarta Pusat. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Berdasarkan simulasi serangan bom yang dilakukan MRT Jakarta dan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ), ledakan diperkirakan hanya berdampak pada pagar di Istana Merdeka.

"Kalau tidak salah (saat simulasi ledakan bom) kekuatannya itu mulai dari 5 sampai 50 TNT. Dan ternyata apabila memang suatu saat, amit-amit ya, ada teroris yang melakukan peledakan di sana, dampak terbesarnya itu ada di pagar Istana Negara," tutur Indra.

Oleh sebab itu, MRT Jakarta melakukan penguatan pagar di Istana Merdeka, yang sudah dirampungkan sebelum upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus 2025 lalu.

"Ini juga Alhamdulillah sudah bisa kita selesaikan per awal Agustus kemarin, sebelum upacara 17 Agustus-an, kita sudah serah terimakan ke Setneg. Dan kondisinya, traffic sudah kembali normal," ujar Indra.

3. MRT Jakarta tingkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna d proyek Fase 2A

IMG_6830.jpeg
Kepala Divisi Engineering MRT Jakarta, Riska Muslimah (kiri), dan Kepala Divisi Project Management for Construction 2 MRT Jakarta, Indra Gunawan (kanan). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Selain menjaga keamanan di area sekitar infrastruktur MRT Jakarta, dalam pengerjaan Fase 2A ini, perusahaan juga berupaya meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna.

Aspek itu juga terus dijaga meski proyek pembangunan tunnel dan stasiun sudah rampung. Salah satunya dengan mempersiapkan mekanisme pengembangan stasiun yang lebih aman.

Kepala Divisi Engineering MRT Jakarta, Riska Muslimah mengatakan, dalam proses perancangan area stasiun dan terowongan di Fase 2A, MRT Jakarta telah menerapkan Railway Protection Zone (RPZ), Fire Protection Guideline, Knock-Out Panel (KOP), dan sebagainya.

Misalnya untuk RPZ diterapkan agar semua pihak yang melakukan pembangunan, mencakup pengeboran yang lokasinya di dekat sarana dan prasarana MRT Jakarta, harus mengikuti aturan perusahaan.

"Orang kalau ada yang mau bangun di sekitar zone itu, harus ngikutin aturan MRT. Dia harus kasih analisisnya dan seterusnya, dan kalau perlu proteksi, harus diproteksi," ucap Riska.

Adapun untuk KOP adalah area yang disiapkan untuk membuka akses interkoneksi dengan gedung-gedung sekitar Stasiun MRT Jakarta.

"Nanti pembobolannya itu bisa lebih minor berkaitan dengan gangguan terhadap operasi di stasiunnya itu sendiri. Jadi misalnya dia tidak disediakan knock-out panel, mungkin area di dalam stasiun yang harus ditutup jadi sangat besar gitu, karena pembobokannya akan lebih masif gitu ya pekerjaannya," ujar Riska.

Dengan demikian, pembangunan jalur penghubung dengan gedung sekitar bisa dilakukan dengan aman, tanpa mengganggu pengguna MRT Jakarta meskipun stasiunnya sudah beroperasi. "Sehingga operasi stasiun, kenyamanan penumpang, dan keamanan penumpangnya juga bisa jadi lebih dijaga," kata Riska.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us