Prabowo Ungkap Ide Danantara Pernah Ditolak Soeharto

- Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa ide pembentukan BPI Danantara pernah ditolak oleh Presiden Soeharto pada masa lalu.
- Pembentukan dana kekayaan negara atau sovereign wealth fund (SWF) di Indonesia diluncurkan pada 24 Februari 2025 dengan total aset yang dapat dikelola mencapai 982 miliar dolar AS.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan ide pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pernah ditolak oleh Presiden Soeharto pada masa lalu.
Gagasan tersebut awalnya diajukan oleh ayah Prabowo, Soemitro Djojohadikusumo yang saat itu memiliki pengaruh di pemerintah Soeharto. Hal itu disampaikan Prabowo dalam program Presiden Prabowo Menjawab bersama enam pemimpin redaksi media di Hambalang, Jawa Barat, Minggu (7/4/2025).
Soemitro berulang kali berupaya meyakinkan Soeharto untuk membentuk dana terpusat, namun usulan tersebut tidak disetujui. Prabowo menyatakan setelah beberapa dekade, dia berhasil merealisasikan cita-cita tersebut.
"Beliau ketemu presiden, berusaha yakinkan presiden untuk membentuk dana terpusat ini, hanya waktu itu tidak disetujui, jadi beliau, ya cerita ke saya, saya mendengarkannya. Rupanya sekian puluh tahun, jadi saya yang bisa wujudkan," kata Prabowo.
1. Prabowo sebut Indonesia cenderung terlambat mendirikan SWF

Prabowo menyebut pembentukan dana kekayaan negara atau sovereign wealth fund (SWF) di Indonesia memang agak terlambat dibandingkan negara-negara lain. Dia mencontohkan Norwegia, Uni Emirates Arab, dan Singapura yang jauh lebih dulu.
"Kita luncurkan Danantara 24 Februari (2025), suatu dana investasi, bisa dikatakan sovereign wealth fund, bisa dikatakan investment fund, yang merupakan suatu konsolidasi dari aset-aset yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia," ujarnya.
"Aset-asetnya kita konsolidasi dalam managemen yang transparan, dengan international standards," sambung Prabowo.
2. Prabowo ungkap peran Jokowi di pembentukan Danantara

Prabowo menyampaikan fondasi pembentukan Danantara telah dimulai sejak era pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo, melalui penyusunan Undang-Undang BUMN yang menjadi dasar hukumnya.
"Jadi sekarang dianggap, 'Oh kok cepat sekali?" Ya kan undang-undang itu sebenarnya prosesnya sudah lama, tinggal kita, ya mungkin namanya baru ada dan sebagainya," tuturnya.
Karena itu, meskipun peluncurannya tampak cepat, sebenarnya Danantara adalah hasil dari proses panjang yang hanya tinggal diteruskan.
"Saya tahu pemerintah Pak Joko Widodo pun punya niat seperti ini, jadi saya sebetulnya tinggal meneruskan," ucap dia.
3. Prabowo kaget dengan aset negara yang dapat dikelola Danantara

Prabowo mengungkapkan total aset yang dapat dikelola melalui Danantara mencapai 982 miliar dolar AS, jumlah yang menurutnya mengejutkan banyak pihak, termasuk pemerintah sendiri.
"Kekayaan kita, asset under management kita itu 982 miliar dolar. Mengagetkan semua pihak. Mengagetkan juga kita sendiri sebetulnya," ujarnya.
Prabowo juga menyebut, meskipun sempat diragukan, langkah pembentukan Danantara mendapat apresiasi dari sejumlah pemimpin negara lain. Dia mengaku telah menerima banyak respons positif.
"Saya dihubungi banyak pimpinan pemerintahan dari luar negeri, menelpon dan sebagainya, mengatakan, ini nanti salah satu tonggak keberhasilan saudara sebagai presiden Indonesia," ucap Menteri Pertahanan di era Jokowi tersebut.