Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Luhut: Banyak Pejabat Abai Aturan untuk Gunakan Produk Dalam Negeri

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi)
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengeluhkan masih banyak pejabat yang enggan menggunakan produk dalam negeri.

Padahal, menurut Luhut, jika pejabat menggunakan produk dalam negeri bisa sangat berguna bagi pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Apalagi, dalam upaya UMKM untuk bertransformasi secara digital.

"Masih banyak pejabat-pejabat kita yang mengabaikan aturan yang sudah ada untuk menggunakan produk-produk dalam negeri selama itu ada dan bisa dibuat di dalam negeri dan itu sudah masuk dalam LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah)," ucap Luhut dalam sambutan pembukaan 'Karya Kreatif Indonesia (KKI)' sesi satu secara virtual, Rabu (3/3/2021).

1. Sejalan dengan gerakan Bangga Buatan Indonesia

Ilustrasi aktivitas pelaku UMKM (IDN Times/Dhana Kencana)
Ilustrasi aktivitas pelaku UMKM (IDN Times/Dhana Kencana)

Lebih lanjut, Luhut menjelaskan penggunaan produk dalam negeri yang masif tidak hanya oleh pejabat, tapi seluruh masyarakat Indonesia. Upaya ini dapat menjadi dukungan bagi gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

Gernas BBI menjadi langkah Kementerian Koperasi dan UMKM agar bisa membawa derajat UMKM lebih tinggi lagi. Bukan hanya di kancah nasional, melainkan internasional.

"Dengan Bangga Buatan Indonesia kita sudah bergerak mempersiapkan produk-produk unggulan daerah sehingga sinergi yang ada antara BBI dan Bangga Berwisata #DiIndonesiaAja dapat menjadi jawaban atas tantangan yang kita hadapi di tengah sektor industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang tidak terlalu baik selama pandemi ini," jelas Luhut.

2. Transformasi UMKM ke digital

Ilustrasi transaksi digital (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Ilustrasi transaksi digital (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Kedua gerakan tersebut kemudian diakui Luhut bisa menjadi salah satu pendorong transformasi digital bagi sektor UMKM menjadi kenyataan.

Digitalisasi menjadi penting bagi UMKM pada masa pandemik COVID-19. Tujuannya agar bisa mudah diakses masyarakat, serta dapat meninggikan derajat UMKM.

Luhut kemudian mengapresiasi target Kemenkop dan UMKM yang berencana membantu 6,1 juta UMKM untuk terdigitalisasi pada tahun ini.

"Saya kira ini pekerjaan yang sangat hebat karena ini akan membawa perubahan kepada UMKM. Kita tadi sudah menyaksikan bahwa produk lokal NTB (Nusa Tenggara Barat) diminati oleh pasar mancanegara. Hal ini menunjukkan potensi produk Indonesia begitu kuat dan perlu dikembangkan sehingga memiliki nilai tambah," ungkap dia.

3. Karya Kreatif Indonesia

Pekerja memproduksi sepatu Tori berbahan kain tenun di Ruang Produksi Terampil Sejahtera, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/8/2020). ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Pekerja memproduksi sepatu Tori berbahan kain tenun di Ruang Produksi Terampil Sejahtera, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/8/2020). ANTARA FOTO/Novrian Arbi

Upaya lainnya dalam mendukung UMKM agar dapat bertransformasi secara digital adalah lewat Karya Kreatif Indonesia atau KKI yang diusung Bank Indonesia (BI).

"Terima kasih kepada Gubernur Bank Indonesia dan jajarannya atas kerja keras mendukung digitalisasi pelaku usaha di berbagai sektor untuk masuk ekosistem digital," kata Luhut.

KKI sesi 1 yang berlangsung sepanjang Maret 2021 akan berfokus pada seluruh kegiatan ekonomi kreatif dan pariwisata di NTB dan sekitarnya. BI pun berharap kegiatan ini dapat meningkatkan transaksi UMKM dan industri ekonomi kreatif lainnya.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, menyambut baik upaya BI dan berharap semakin membuka jalan bagi UMKM dan industri ekonomi kreatif serta pariwisata di wilayahnya berkembang. Terlebih di tengah-tengah pandemik COVID-19.

"Dengan ini kami bisa menunjukkan kalau Lombok bukan hanya sekadar eksotismenya saja, tetapi juga kami mampu menghasilkan produk-produk seperti motor listrik dan ini akan menjadi acuan bagi UMKM lainnya untuk bisa meningkatkan produktivitas di sektor pertanian, perkebunan, dan kelautan," ungkap Zulkieflimansyah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jihad Akbar
EditorJihad Akbar
Follow Us