Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Perkasa di Awal Pekan, Dolar AS Tertekan Data Tenaga Kerja

ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Data ketenagakerjaan AS tekan dolar
  • Fokus pasar ke data inflasi AS
  • Proyeksi pergerakan rupiah pada Selasa
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan, Senin (8/9/2025). Rupiah ditutup di posisi Rp16.309 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka di level Rp16.394 per dolar AS dan bergerak di rentang Rp16.295,50 hingga Rp16.395,50 sepanjang hari. Pada penutupan sore, rupiah menguat signifikan 123 poin atau 0,75 persen dari posisi sebelumnya di Rp16.432,50.

1. Data ketenagakerjaan AS tekan dolar

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menyampaikan penguatan rupiah tak lepas dari rilis laporan ketenagakerjaan AS. Data tersebut menunjukkan perlambatan pertumbuhan lapangan kerja yang cukup tajam, disertai kenaikan tingkat pengangguran menjadi 4,3 persen.

"Laporan ketenagakerjaan AS terbaru menunjukkan perlambatan pertumbuhan lapangan kerja yang signifikan dan kenaikan tingkat pengangguran," ujarnya.

Kondisi tersebut memperkuat ekspektasi bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan September. Meski begitu, peluang pemangkasan yang lebih besar, yakni 50 basis poin, dinilai masih sangat tipis.

2. Fokus pasar ke data inflasi AS

Ibrahim menambahkan, perhatian pasar kini beralih ke rilis angka Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang dijadwalkan pada Kamis mendatang. Jika data tersebut menunjukkan desinflasi atau melambatnya laju inflasi.

IHK adalah indikator untuk mengukur inflasi, yakni kenaikan harga barang dan jasa secara umum. Kondisi tersebut, kata dia akan semakin memperkuat keyakinan The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga pada pertemuan 16-17 September.

"Jika proses desinflasi berkembang, hal ini akan memperkuat argumen untuk penurunan suku bunga," paparnya.

3. Proyeksi pergerakan rupiah pada Selasa

Pada perdagangan Selasa (9/9/2025), rupiah diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat. Ibrahim memproyeksikan rupiah berada di rentang Rp16.250 hingga Rp16.310 per dolar AS.

Sementara itu, dalam 52 minggu alias satu tahun terakhir, mata uang Garuda tercatat bergerak dalam kisaran Rp15.060 hingga Rp17.224 per dolar AS.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us

Latest in Business

See More

Menkeu Purbaya Tiba di Kemenkeu Tanpa Kehadiran Sri Mulyani

08 Sep 2025, 18:26 WIBBusiness