Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Buntu

ilustrasi sendirian (unsplash.com/Atharva Tulsi)

Bisikan batin bersahutan
Kepala teringin meledak
Rungu rasanya ingin tuli
Tangan teringin menampar
Hingga tangisan pun terealisasikan

Buat apa mengadu jika berakhir gaduh?
Bukankah lebih baik bungkam tanpa banyak cakap
Bukankah memang lebih enak duduk sorangan,
Menyeruput pekatnya seduhan kopi hitam
Ditemankan asap rokok batangan

Tuhan
Mana kompas yang Kau janjikan?
Sudahkah tidak ada sayang?
Sudahkah Kau ganti haha menjadi huhu?
Mana kunci jawaban yang Kau janjikan, Tuhan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tika Nur Hasanah
EditorTika Nur Hasanah
Follow Us