[PUISI] Buntu

Bisikan batin bersahutan
Kepala teringin meledak
Rungu rasanya ingin tuli
Tangan teringin menampar
Hingga tangisan pun terealisasikan
Buat apa mengadu jika berakhir gaduh?
Bukankah lebih baik bungkam tanpa banyak cakap
Bukankah memang lebih enak duduk sorangan,
Menyeruput pekatnya seduhan kopi hitam
Ditemankan asap rokok batangan
Tuhan
Mana kompas yang Kau janjikan?
Sudahkah tidak ada sayang?
Sudahkah Kau ganti haha menjadi huhu?
Mana kunci jawaban yang Kau janjikan, Tuhan?
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.