Di lipatan purba, tidur biru yang abadi
Air mata raksasa di pelukan hening sejati
Cekungan langit yang jatuh ke dalam Bumi
Menggenggam sunyi yang hanya dimengerti mimpi

Kabut pagi menyulam lekuk tebing yang membisu
Awan rendah jadi saksi letusan agung yang mengubah waktu
Di tengah keagungan air, pulau kecil menyepi
Benteng masa lalu yang abadi memeluk diri

Ini bukan air, ini cermin waktu yang dingin
Segala bising berhenti di tepi cahaya yang redup
Dari utara, datang bisikan kebesaran yang mendalam
Sebuah kaldera yang tenang, tapi menyimpan hidup seluruh alam