[PUISI] Kaldera dari Utara

Di lipatan purba, tidur biru yang abadi
Air mata raksasa di pelukan hening sejati
Cekungan langit yang jatuh ke dalam Bumi
Menggenggam sunyi yang hanya dimengerti mimpi
Kabut pagi menyulam lekuk tebing yang membisu
Awan rendah jadi saksi letusan agung yang mengubah waktu
Di tengah keagungan air, pulau kecil menyepi
Benteng masa lalu yang abadi memeluk diri
Ini bukan air, ini cermin waktu yang dingin
Segala bising berhenti di tepi cahaya yang redup
Dari utara, datang bisikan kebesaran yang mendalam
Sebuah kaldera yang tenang, tapi menyimpan hidup seluruh alam
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.