Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Keagungan-Mu di Malam Istimewa

ilustrasi malam hari (pixabay.com/jplenio)

Desiran sepoi angin membuat kudukku meremang
Malam melintas menuju pagi
Sejak senja, temaram air langit turun rintik
Seolah mengikuti suara kalbuku yang sedikit meronta
Rintik pelan-pelan menjadi semakin deras
Semakin malam semakin mencekam
Bersama kilat terlukis di langit pekat kelam pekat
Bak membelah angkasa, hingga terdengar gelegar guntur membahana di telinga

Tuhan,
Malam ini, aku kembali menyebut nama-Mu dalam doa
Berzikir memuji dan meminta di haribaan-Mu
Aku menjerit tertahan, bersama derai air mata
Kapankah pesona malamku yang kelabu berakhir
Jauhkan diriku dari kemarahan alam ini
Izinkan hamba menikmati hangat mentari esok hari
Izinkan langitku kembali tersenyum untuk merangkul seluruh hidupku
Tuhan, peluk aku dalam dekapan-Mu
Menangis dan tersedu aku di hadapan-MU

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Riza AA
EditorRiza AA
Follow Us