Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Kita yang Sebatas Pernah

pexels/Burst
pexels/Burst

Kita yang sebatas pernah
Hanya pada satu musim itu
Aku dan kamu
Pernah menjadi kita

Mendekap elegi di lautan duka
Mencumbu derai tawa di episode bahagia
Merenung diri dibakar mentari
Mencuri warna senja petang hari

Beribu kali sayang
Kita tak pernah ditelan malam
Tak berkesempatan menyimpan,
sekotak detak jantung dan pasokan udara
Pada bulan dan langit berbintang

Kita yang pernah, lagi-lagi
lupa
Menyiram bara di palung dada
Melunakkan batu di tengkorak kepala

Menghitung detik waktu
Lembar kisah cinta kita menjadi abu
Dua keping hati pecah berderai
Kita saling berperang, namun
sama-sama kalah, dan
mati kepayahan

Kita yang sebatas pernah
Adalah aku dan kamu
Di persimpangan jalan
Sepotong kenangan

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Silvi Rohmah
EditorSilvi Rohmah
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Aroma Masakan Ibu

14 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi secangkir kopi (pexels.com/Boryslav Shoot)

[PUISI] Kopi Hitam

14 Des 2025, 05:04 WIBFiction
Posisi tenang

[PUISI] Harapan Fana

12 Des 2025, 16:57 WIBFiction
Seseorang memainkan piano di ruang gelap

[PUISI] Meraba dalam Gelap

11 Des 2025, 21:07 WIBFiction
ilustrasi pohon

[PUISI] Gelisah

11 Des 2025, 05:15 WIBFiction