[PUISI] Menjamu Kemewahan

Kemerlap warna merah dan biru
Menyilaukan sang Abu
Buta sudah netra ini
Akan gemilang duniawi
Jika hanya berkurang selembar untuk sedekah
Rintihan kian rintihan semakin resah
Seakan gedung-gedung tinggi itu akan roboh
Memangnya, siapakah dikau hingga sedemikian rupa disembah?
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.