Aku menyambutmu
Dengan hati yang masih bergetar
Meski retakan semalam belum sempat kuanyam
Meski air mata masih bersembunyi
Di balik sudut senyuman yang kupaksakan
Senyum luka
Kau hadir bukan untuk menghapus pedih
Tapi mengajarkanku arti bertahan
Bahwa di balik pahit yang menetes
Ada manis yang diam-diam tumbuh
Seperti bunga di tanah gersang
Aku menyambutmu
Meski setiap helai nafasmu adalah kenangan yang tajam
Meski setiap tatapanmu
Mengiris lebih dalam dari sepi