Kenapa Lebaran Identik dengan Opor Ayam? Ternyata Ini Alasannya!

Salah satu menu makanan yang gak pernah dilupakan saat Lebaran adalah opor ayam. Opor ayam salah satu olahan wajib yang selalu dihidangkan setiap tahunnya di meja makan saat Hari Raya Idulfitri. Disajikan bareng ketupat, cita rasanya kian sempurna.
Keberadaan opor ayam saat Lebaran jarang dipertanyakan, bukan? Ada hubungan apa antara opor ayam dengan Lebaran? Ternyata ini alasan di baliknya. Kamu pasti belum tahu, nih!
1. Opor ayam jadi salah satu simbol kebersamaan

Secara filosofi, opor ayam memiliki makna yang bagus, yakni saling meminta maaf atas segala kesalahan. Opor ayam juga menjadi salah satu simbol dari kebersamaan serta kehangatan keluarga, lho.
Hal tersebut digambarkan dengan acara makan bersama keluarga sesaat setelah pulang dari salat Idulfitri. Kemudian, akan dilanjutkan dengan acara saling meminta maaf pada anggota keluarga. Lebih tepatnya sungkeman.
Sungkeman menjadi salah satu tradisi yang selalu diterapkan saat Lebaran. Kita akan meminta maaf kepada orang yang lebih tua dengan mencium tangan mereka. Biasanya, pada acara ini akan penuh tangisan, lho.
2. Lambang dari sebuah kemenangan hati

Adanya opor ayam tak akan pernah lepas dari keberadaan ketupat. Yap, nyatanya memang ada hubungan erat dari kedua hidangan tersebut, lho. Jika disajikan bersama, maka akan melambangkan kemenangan dan kesucian hati yang digambarkan melalui bentuknya.
Tak hanya itu, opor ayam dan ketupat menjadi salah satu tradisi berbagi yang unik. Saat di kampung, kamu pasti akan menyaksikan fenomena yang jarang ditemui, yaitu membawa semangkuk opor ayam dan ketupat untuk diberikan ke tetangga.
Bukan hanya kita yang memberinya semangkok opor ayam. Mereka juga akan membalas dengan membawa semangkok opor ayam buatannya pada kita, lho. Tradisi ini masih sering dilakukan dibeberapa wilayah hingga saat ini. Menyenangkan, bukan?
3. Identitas kuliner Idulfitri yang sangat kuat

Jika menggali lebih dalam, keberadaan opor ayam saat Lebaran tak lepas dari perannya sebagai identitas kuliner Indonesia itu sendiri. Sudah berabad-abad lamanya opor ayam selalu disajikan pada Hari Raya Idulfitri dan menjadi salah satu tradisi wajib.
Opor ayam yang merupakan hasil dari akulturasi menjadi salah satu simbol keharmonisan budaya. Opor ayam muncul di Jawa pada abad ke-15 hingga ke-16. Penggunaan kunyit dan santan dipengaruhi budaya India dan Tionghoa.
Kemudian, opor ayam dikembangkan dan diperkenalkan secara luas yang kemudian menjadi salah satu identitas kuliner Indonesia hingga saat ini. Ada banyak makna disematkan pada opor ayam yang selalu dikaitkan dengan Lebaran.
Di luar dari maknanya yang sangat dalam, opor ayam tetap menjadi salah satu sajian Lebaran dengan rasa gurih yang cukup menggoda. Sepiring lontong ataupun ketupat akan membuatnya semakin nikmat. Saat Lebaran, apakah ada opor ayam di rumah kamu?