5 Cara Mengatasi Trauma setelah Mengalami Kecelakaan

Kecelakaan merupakan fenomena yang sering terjadi. Kecelakaan juga dapat diartikan sebagai setiap kejadian yang tidak dikendalikan dan dikontrol menimpa siapa pun dan di mana pun.
Salah satu kecelakaan yang paling sering terjadi yaitu kecelakaan lalu lintas. Sering kali kecelakaan tidak hanya menimbulkan luka secara fisik, tetapi juga memengaruhi kesehatan mental korbannya. Salah satu yang bisa terjadi adalah trauma.
Trauma merupakan respons emosional tubuh terhadap peristiwa mengerikan atau kejadian buruk seperti kecelakaan, pemerkosaan, atau bencana alam. Penderitanya akan mengalami perasaan panik, takut, dan cemas berlebihan, sehingga mereka cenderung tertutup serta enggan untuk bersosialisasi, menurut American Psychological Association.
Trauma sering kali juga mengganggu aktivitas keseharian penderitanya.
Berikut solusi untuk membantu mengatasi trauma setelah mengalami kecelakaan.
1. Belajar menerima

Bagi korban, kejadian buruk yang dialami dapat menimbulkan penolakan dalam dirinya. Namun, alih-alih menyesali hal yang telah terjadi, lebih baik belajar untuk menerima seluruh emosi dengan mencari makna dari kejadian tersebut.
Frankl (1984) mengatakan bahwa seseorang yang menderita karena suatu kejadian yang menyakitkan akan berhenti menderita apabila ia berhasil menemukan makna di balik kejadian tersebut. Melakukannya akan membantu menemukan hidup yang lebih bermakna.
Menemukan makna hidup adalah kekuatan motivasi utama bagi individu tersebut. Dengan menemukan makna hidup baru, seseorang akan dapat menemukan kekuatan baru pula untuk mengahadapi tantangan serta dapat membantu membangun kembali identitas dirinya.
2. Cari lingkungan aman dan hindari mengisolasi diri

Lingkungan yang dirasa aman bagi orang yang mengalami trauma akan membantu pemulihan.
Menurut teori restorasi dari Stephen Kaplen dan Rachel Kaplen, mencari lingkungan yang menimbulkan rasa aman akan dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan konsentrasi.
Hal ini dimaksudkan juga dengan berdekatan dengan orang yang dapat memberikan rasa aman dan tenang. Berbagilah cerita dengan mereka serta jangan mengisolasi diri sendiri.
3. Dukungan sosial

Bagi penderita trauma, dukungan sosial memiliki peran penting dalam proses pemulihannya. Dukungan sosial ini bisa datang dari keluarga, teman, pasangan dan orang sekitar yang dapat memberikan rasa aman dan dukungan secara emosional.
Mendapatkan dukungan yang dibutuhkan bisa membantu orang yang mengalami trauma merasa termotivasi.
4. Menerapkan gaya hidup sehat

Memperhatikan kesehatan fisik dengan menerapkan gaya hidup sehat, yaitu dengan menerapkan pola makan seimbang, rutin olahraga, istirahat cukup, manajemen stres yang baik, dan kebiasaan sehat lainnya.
Itu semua bisa membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan diri. Latihan fisik juga diperlukan untuk membantu memulihkan diri dari dampak kecelakaan baik secara fisik maupun mental.
5. Dapatkan bantuan profesional

Apabila trauma yang dihadipi terasa cukup berat dan kamu merasa sulit mengatasinya, kamu sangat direkomendasikan untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater.
Dengan begitu, kamu akan mendapatkan panduan dan penanganan yang diperluakan. Terapis akan menjadi fasilitor yang membantu mengidentifikasi trauma dan merencanakan perawatan terbaik.
Beberapa cara di atas bisa kamu coba untuk mengatasi trauma setelah mengalami kecelakaan. Jika kurang membantu, temuilah psikolog atau psikiater untuk mendapatkan evaluasi dan perawatan yang paling sesuai buat kamu.