Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Risiko Kesehatan Kalau Kamu Terlalu Ambisius, Jangan Berlebihan!

ilustrasi pelajar sedang mengerjakan tugas (unsplash.com/Bonnie Kittle)
ilustrasi pelajar sedang mengerjakan tugas (unsplash.com/Bonnie Kittle)

Sudah bukan rahasia lagi bahwa fenomena "ambis" telah menjadi tren dalam masyarakat masa kini. Terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa, yang mana mereka merasa terdorong untuk mencapai segala sesuatu secara maksimal.

Namun, apa yang terjadi apabila kita terlalu ambisius? Ambisi pada dasarnya adalah sesuatu yang baik dan dapat mendorong kita untuk meraih keberhasilan dalam hidup. Sayangnya, ambisi yang terlalu berlebihan justru dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental.

1. Stres dan penyakit yang mengikuti

ilustrasi penyakit jantung (pexels.com/freestocks.org)
ilustrasi penyakit jantung (pexels.com/freestocks.org)

Stres adalah salah satu akibat buruk yang paling umum yang bisa dirasakan oleh orang yang ambisius berlebihan. Dan, stres apabila terjadi berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh psikiater Inggris, Mark Winwood, stres yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, hingga kanker. 

Tidak hanya itu, stres akibat terlalu ambisius juga dapat memperburuk kondisi kesehatan yang sudah ada, seperti asma, migrain, dan artritis atau radang sendi. Ini terjadi karena stres dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan memicu produksi hormon kortisol yang dapat merusak organ tubuh. Oleh karena itu, penting untuk mengelola tingkat ambisi untuk menghindari stres berat dan berkepanjangan.

2. Kualitas tidur yang buruk

ilustrasi insomnia (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi insomnia (pexels.com/cottonbro studio)

Tidur yang cukup dan berkualitas adalah hal penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental kita. Namun, menurut psikiater Jerman, Michael Schredl, orang yang terlalu ambisius cenderung kurang tidur karena mereka terlalu sibuk dan sulit untuk melepaskan diri dari pekerjaan mereka.

Kualitas tidur yang buruk dapat meningkatkan risiko mengembangkan berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular. 

Selain itu, tidur yang buruk juga dapat memperburuk kondisi kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan. Oleh karena itu, penting untuk memprioritaskan tidur yang cukup dan berkualitas. Misalnya dengan menetapkan waktu tidur yang konsisten, menghindari kafein sebelum tidur, dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman.

3. Rentan memiliki masalah kesehatan mental

ilustrasi depresi akibat terlalu berambisi (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi depresi akibat terlalu berambisi (pexels.com/Anna Shvets)

Kehidupan sosial yang buruk merupakan salah satu akibat buruk dari sifat terlalu ambisius, yang bisa memengaruhi kesehatan mental kita. Sebagaimana dikemukakan oleh psikiater Kanada, Shimi Kang, orang yang terlalu ambisius sering kali mengorbankan waktu dan energi yang seharusnya mereka gunakan untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga kehidupan sosial mereka terabaikan.

Hal tersebut dapat menyebabkan kesepian, isolasi sosial, dan stres yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit mental seperti depresi dan kecemasan. Menjalin hubungan sosial yang sehat dan bermakna sangat penting untuk menjaga kesehatan mental kita.

4. Dihantui ketakutan akan kegagalan

ilustrasi depresi (pexels.com/Alex Green)
ilustrasi depresi (pexels.com/Alex Green)

Banyak orang yang terjebak dalam kultur ambisius berlebihan dan dihantui oleh ketakutan dan kegagalan. Namun, apa dampaknya bagi kesehatan mental dan emosional?

Menurut psikiater Amerika Serikat, Judith Orloff, dalam buku The power of letting go: How to drop everything that’s holding you back, ketakutan akan kegagalan bisa sangat merusak kepercayaan diri dan memicu gejala kecemasan yang parah.

Orang yang terus-menerus merasa takut akan kegagalan cenderung memiliki tingkat stres yang tinggi dan merasa tidak bahagia. Hal ini bisa memicu masalah kesehatan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan

Orloff mengatakan bahwa cara terbaik untuk mengatasi ketakutan akan kegagalan adalah dengan belajar menerima kegagalan sebagai bagian dari proses belajar dan pertumbuhan, serta fokus pada pengembangan kepercayaan diri yang sehat. Penting untuk mencari bantuan dari ahli kesehatan mental jika ketakutan akan kegagalan sangat memengaruhi kehidupan.

5. Tidak punya keseimbangan hidup

ilustrasi orang kehabisan energi (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi orang kehabisan energi (pexels.com/MART PRODUCTION)

Orang yang terlalu ambisius biasanya memiliki keseimbangan hidup yang buruk. Terjebak dalam rutinitas yang sibuk dan tuntutan pekerjaan yang tinggi dapat membuat seseorang kehilangan waktu dan energi untuk menjalani kehidupan pribadi yang seimbang dan bahagia. Psikiater Australia, Sarah Smith, menjelaskan bahwa kehilangan keseimbangan hidup dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi.

Terlalu fokus pada pekerjaan atau studi juga dapat membuat seseorang kehilangan koneksi dengan teman dan keluarga, serta kehilangan kesempatan untuk mengejar hobi dan minat pribadi.

Selain itu, kehilangan keseimbangan hidup dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, dan gangguan tidur. Oleh karena itu, penting untuk memprioritaskan keseimbangan hidup dan menemukan waktu untuk beristirahat, bersosialisasi, dan mengejar minat pribadi.

Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh tekanan ini, ambisi dan dorongan untuk mencapai kesuksesan bisa menjadi sangat kuat. Namun, kesehatan mental dan fisik kita adalah hal yang paling penting.

Kalau terlalu ambisius dan meremehkan keseimbangan hidup, kita dapat mengalami stres, kecemasan, depresi, bahkan risiko kesehatan fisik yang lebih besar. Oleh karena itu, perhatikan dan kelola kesehatan dengan baik agar kita dapat mencapai tujuan dan kesuksesan yang kita inginkan dan tetap sehat secara fisik dan mental.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Masrurotul Hikmah
EditorMasrurotul Hikmah
Follow Us

Latest in Health

See More

4 Alasan Mengapa Cacingan Masih Menjadi Masalah Kesehatan di Indonesia

08 Sep 2025, 21:08 WIBHealth