Apa Itu Cheating Day? Ini Manfaat dan Tips Melakukannya

Cheating day merupakan hari khusus dalam program diet di mana kamu boleh makan di luar menu yang dibatasi atau tidak diperbolehkan. Tindakan ini konon diperlukan untuk membuat seseorang tidak merasa tertekan saat menjalankan program diet.
Jika dilakukan dengan benar, cheating day bisa menjadi strategi efektif untuk tetap konsisten diet dalam jangka panjang. Penasaran bagaimana cara menjalankan cheating day dengan bijak? Yuk, simak penjelasan lengkap apa itu cheating day di bawah ini!
Apa itu cheating day?
Seperti disinggung sebelumnya, cheating day adalah hari istirahat terjadwal dalam program diet. Pada hari tersebut kamu diperbolehkan mengonsumsi makanan di luar menu sehat yang biasa dijalani. Umumnya, metode ini dilakukan satu kali dalam seminggu setelah 6 hari menjalankan diet secara konsisten. Namun, ada pula yang menyarankan untuk melakukannya setelah target diet tertentu tercapai.
Strategi ini dinilai bermanfaat untuk menjaga motivasi, mencegah kejenuhan, dan membantu mempertahankan pola diet dalam jangka panjang. Tak hanya itu, cheating day juga dinilai bisa meningkatkan metabolisme tubuh setelah menjalani pola makan terarah sebelumnya.
Manfaat cheating day

Cheating day bukan hanya soal memanjakan diri, tapi juga bisa memberikan manfaat jika dilakukan dengan terencana. Meski tidak untuk dijadikan kebiasaan rutin, sesekali melonggarkan aturan diet dapat membantu menjaga motivasi dan mencegah kejenuhan, lho. Dengan begitu, hari bebas ini bisa dibilang mendukung pola makan sehat yang lebih berkelanjutan.
Nah, berikut ini beberapa manfaat cheating day yang membuatnya layak dipertimbangkan:
Mencegah keinginan makan berlebihan
Menghindari makanan favorit terlalu lama bisa memicu keinginan makan berlebihan atau bahkan membuat seseorang menyerah pada dietnya. Nah, cheating day memberi ruang untuk menikmati makanan tersebut tanpa rasa bersalah. Namun, pastikan tetap dalam porsi wajar dan tidak berlebihan, ya. Kunci utamanya adalah kontrol, bukan pelampiasan.
Menjaga motivasi jangka panjang
Diet ketat sulit dipertahankan dalam waktu lama. Untuk itu, cheating day bisa menjadi solusi yang membantu menjaga keseimbangan antara kedisiplinan menjalani pola makan sehat serta kenikmatan makanan favorit.
Manajemen stres
Diet yang terlalu ketat memang bisa menimbulkan stres dan tekanan mental. Nah, memberi kelonggaran melalui cheating day dapat membantu meredakan stres tersebut sekaligus menjaga semangat dalam menjalani programnya.
Stimulasi metabolisme
Lonjakan kalori saat cheating day dapat memberi sinyal ke tubuh bahwa asupan energi kembali normal. Dengan begitu, hormon leptin dapat meningkat dan metabolisme tidak melambat. Ini penting karena saat menjalani diet rendah kalori terlalu lama, tubuh bisa menurunkan pembakaran energi untuk beradaptasi.
Risiko dan efek samping cheating day
Meski bermanfaat, cheating day juga memiliki risiko jika tidak dikendalikan dengan baik. Jika dilakukan secara berlebihan atau tanpa perencanaan, kebiasaan ini justru bisa merusak pola makan yang sudah dibangun. Berikut beberapa risiko dan efek samping yang mungkin terjadi akibat cheating day tidak terkontrol:
Konsumsi berlebihan
Cheating day yang tidak terkendali bisa berujung pada konsumsi kalori, lemak, dan gula berlebih dalam satu waktu. Hal ini dapat mengacaukan keseimbangan nutrisi dan memperlambat pencapaian tujuan diet.
Kompensasi berlebihan
Terlalu bergantung pada cheating day bisa memperkuat kebiasaan makan yang tidak sehat. Jika tidak dikontrol, kebiasaan ini dapat menggagalkan pencapaian tujuan diet secara keseluruhan.
Efek psikologis negatif
Sebagian orang bisa merasa bersalah setelah melakukan cheating day dan menganggapnya sebagai bentuk kegagalan dalam diet. Perasaan ini dapat memicu stres dan pola makan emosional yang justru merugikan.
Risiko kesehatan
Makanan tinggi lemak, gula, dan garam yang dikonsumsi saat cheating day memang aman sesekali. Namun, bisa berdampak negatif bila dilakukan terlalu sering. Bagi orang dengan kondisi kesehatan tertentu, pola ini berisiko memicu gangguan metabolik seperti diabetes atau hipertensi.
Gangguan pola makan
Terlalu sering melakukan cheating day bisa mengganggu keseimbangan gizi karena asupan kalori dan nutrisi menjadi tidak terkontrol, terutama jika didominasi makanan tinggi lemak dan gula. Akibatnya, metabolisme tubuh bisa melambat karena tubuh tidak terbiasa membakar energi secara efisien sehingga proses penurunan berat badan menjadi kurang efektif dan pembakaran kalori pun menurun.
Berapa hari cheating day dianjurkan?

Bagi kebanyakan orang, 1 hari cheating day per minggu dinilai cukup untuk memberikan efek psikologis positif tanpa mengganggu metabolisme tubuh. Sementara itu, bagi individu yang sangat aktif secara fisik atau sedang dalam fase membangun otot, dua kali cheating day per minggu masih bisa diterima. Asalkan dilakukan dengan perencanaan dan kontrol yang baik, frekuensi ini tetap dapat membantu menjaga motivasi tanpa mengorbankan progres diet.
Setelah mengetahui apa itu cheating day kamu tidak perlu lagi merasa bersalah saat menjalankannya. Selama dilakukan dengan bijak, metode ini justru mendatangkan manfaat, kok. Kuncinya adalah kontrol yang sesuai.
Penulis: Angel Rinella
Referensi:
“Are Diet ‘Cheat Days’ Ever a Good Idea?”. BBC. Diakses Mei 2025.
“Do ‘Cheat Meals’ Help or Hurt Your Diet?”. Clevelandclinic. Diakses Mei 2025.
“The Cheat Meal: Good or Bad Idea?”. Fitness World Nutrition. Diakses Mei 2025.
"Cheat Days Are a Good Idea, Except For This One Huge Problem". QC. Diakses Mei 2025.
"Are ‘Cheat Days’ Helpful or Harmful? The Science Behind Planned Diet Deviations". Rumen. Diakses Mei 2025.
"Science Is All About a Diet Cheat Day Too". Elle. Diakses Mei 2025.
"Does the Cheat Day and/or Cheat Meal Work for Weight Loss?". Dr. Axe. Diakses Mei 2025.