Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Menolong Korban Kecelakaan

ilustrasi kecelakaan mobil (pexels.com/Artyom Kulakov)
ilustrasi kecelakaan mobil (pexels.com/Artyom Kulakov)

Kecelakaan lalu lintas adalah salah satu jenis insiden yang sering ditemukan sehari-hari. Menurut data dari Kementrian Perhubungan, tercatat ada 103.645 kasus kecelakaan kasus lalu lintas pada tahun 2021. Dari jumlah tersebut, tingkat kematiannya mencapai sekitar 20 persen.

Pertolongan pertama pada kecelakaan sangat menentukan tingkat keselamatan bagi korban. Banyak korban meninggal yang sebenarnya bisa diselamatkan apabila ditangani lebih cepat. Sayangnya, tidak semua orang memiliki pengetahuan yang cukup terkait hal ini.

Supaya kamu lebih cakap dalam membantu korban kecelakaan, coba perhatikan beberapa hal berikut ini, ya.

1. Prioritaskan keselamatanmu sendiri

ilustrasi papan peringatan (pixabay.com/Stephen Andrews
ilustrasi papan peringatan (pixabay.com/Stephen Andrews

Menurut algoritma Basic Life Support dari American Heart Association, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan keamanan diri si penolong dan lingkungan sekitar. Intinya, kita tidak boleh menambah kacau situasi yang sudah ricuh.

Kondisi di jalan raya biasanya dipadati oleh kendaraan yang lalu-lalang. Jadi saat akan menghampiri korban, pastikan tidak ada kendaraan yang melintas kencang. 

Selain itu, kenali juga keterbatasan dalam dirimu. Jika kamu adalah orang yang tidak tahan melihat darah, jangan pula memaksakan diri untuk membantu korban dari dekat.

2. Hati-hati saat membantu memindahkan korban

ilustrasi mengangkut korban kecelakaan (pixabay.com/Queven)
ilustrasi mengangkut korban kecelakaan (pixabay.com/Queven)

Selanjutnya, kamu boleh memindahkan korban ke sisi yang aman. Jika korban masih sadar, maka tawarkan apakah mereka butuh bantuan untuk berjalan atau tidak. Namun kamu perlu memindahkan korban jika ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri.

Saat memindahkan korban setelah kecelakaan, bagian leher pasien harus disanggah dengan baik. Menurut StatPearls, cedera pada leher sering ditemui pada kecelakaan kendaraan bermotor. Oleh karena itu pada kasus seperti itu, kamu harus pastikan kepala korban tertahan dengan baik saat akan diangkat.

3. Nilai tingkat kesadaran korban

ilustrasi memastikan kesadaran korban (pixabay.com/ales_kartal)
ilustrasi memastikan kesadaran korban (pixabay.com/ales_kartal)

Dalam tulisan yang dibuat oleh American Heart Association, ada dua hal yang harus dinilai dari kondisi korban, yaitu pernapasan dan kesadaran. Penilaian ini sifatnya sangat sederhana, sehingga bisa dikerjakan oleh orang yang bukan tenaga kesehatan sekalipun.

Pertama, coba panggil korban dengan suara keras dan goyangkan badannya. Ini dilakukan untuk menilai apakah korban masih sadar atau tidak. Apabila masih sadar, coba ajak pasien berkomunikasi. Seseorang dikatakan sadar penuh jika ia bisa mengingat siapa dirinya, lokasi di mana ia berada dan kapan waktu saat ini.

4. Menilai pernapasan pasien

ilustrasi cara menilai pernapasan korban (pixabay.com/vait_mcright)
ilustrasi cara menilai pernapasan korban (pixabay.com/vait_mcright)

Setelah menilai respons pasien, coba amati pernapasan pasien. Kamu bisa melihat apakah permukaan dada korban bergerak naik turun. Selain itu, perhatikan juga apakah suara napas korban terdengar atau tidak. Kedua tanda itu bisa dinilai dalam beberapa detik saja.

Menambahkan panduan dari National Health Service (NHS), korban yang pernapasannya dinilai normal bisa diarahkan untuk mengambil posisi pemulihan, yakni posisi tubuh berbaring miring ke satu sisi. Namun bila korban tidak bernapas, maka segera panggil ambulans untuk dibawa ke rumah sakit.

5. Jangan menunda untuk mencari pertolongan medis

ilustrasi mengangkut pasien ke dalam ambulans (unsplash.com/Michel E)
ilustrasi mengangkut pasien ke dalam ambulans (unsplash.com/Michel E)

Menelepon pertolongan dari tenaga profesional harus dilakukan secepatnya, terutama bila korban ditemukan tidak sadarkan diri atau tidak bernapas. Berdasarkan Legal Service India, sebaiknya korban kecelakaan sudah mendapat penanganan medis dalam 60 menit sejak kejadian. Selagi menunggu ambulans, pastikan ada orang yang ikut menjaga korban.

Indonesia sendiri punya layanan telepon untuk kondisi gawat darurat. Kamu cukup menghubungi nomor 112 dan meminta pertolongan medis. Saat menghubungi, kami wajib menceritakan lokasi kejadian, cerita singkat kejadian, dan kondisi korban saat ini. Keterangan itu sangat bermanfaat bagi paramedis yang akan datang ke lokasi.

Semoga kamu bisa lebih tenang ketika menemui insiden kecelakaan di jalanan. Meski hanya berupa hal yang sederhana, respons kamu akan sangat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup seseorang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us