Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ahli Kesehatan Tidur: Jam Tidur Orang Indonesia Terburuk di Asia

Dokter Andreas Arman Prasadja, RPSGT yang ditemui dalam acara World Sleeping Congress 2025 di Singapura, pada Selasa (09/09/2025).
Dokter Andreas Arman Prasadja, RPSGT yang ditemui dalam acara World Sleeping Congress 2025 di Singapura, pada Selasa (09/09/2025).
Intinya sih...
  • Praktisi kesehatan tidur menyebut jam tidur orang Indonesia paling buruk di Asia, rata-rata hanya 6-7 jam.
  • Jam tidur singkat disebabkan oleh produktivitas malam hari, infrastruktur yang tidak mendukung, dan kebiasaan menonton hiburan digital.
  • Kesehatan tidur menjadi dasar kesehatan bagi masyarakat, berpengaruh pada performa dan keselamatan. Disiplin dalam mengatur waktu istirahat sangat penting.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jam tidur orang Indonesia dikatakan paling buruk se-Asia, menurut praktisi kesehatan tidur dr. Andreas Arman Prasadja, RPSGT. Ini terjadi karena berbagai faktor, yang mana salah satunya adalah masalah infrastruktur.

"Indonesia paling buruk untuk Asia. Jadi ada beberapa penelitian, ada yang menyebutkan angka 6 jam 36 menit, ada yang menyebutkan angka 6 jam 39 menit, sementara Asia rata-rata 7 jam. Memang Asia berbeda dengan Australia yang 8 jam, Eropa 8 jam," ujarnya yang ditemui dalam acara World Sleeping Congress 2025 di Singapura, pada Selasa (09/09/2025).

Jam tidur yang singkat

Dokter Andreas mengatakan ada berbagai faktor yang menyebabkan jam tidur orang Indonesia singkat. Kala sudah memasuki waktu istirahat, banyak dari masyarakat yang masih produktif, seperti belajar atau bekerja. Beberapa bahkan nyaman bermain media sosial dengan format short, misal TikTok atau Instagram, yang membuat mereka lupa waktu istirahat.

Keesokan harinya, mereka harus bangun pada jam yang terbilang sangat pagi karena harus kembali beraktivitas.

"Kalau di Jakarta, mana bisa bangun jam 07:00, mana bisa bangun jam 06:00. Jam masuk sama, Singapura sama Indonesia kan kerja jam 08:00. Tapi di sini (Singapura) bangun jam 07:00. Bisa nggak dapat kereta kalau kesiangan," kata dr. Andreas lebih lanjut.

Dapat dikatakan bahwa infrastruktur di Indonesia belum mendukung warganya untuk bisa mendapatkan istirahat yang cukup dan berkualitas. Jarak rumah yang jauh dari tempat kerja serta persoalan transportasi atau infrastruktur saat mereka melakukan perjalanan yang bisa menghabiskan waktu lama.

Kuncinya adalah disiplin

ilustrasi tidur (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi tidur (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Dijelaskan juga jika masyarakat kerap lupa waktu saat tengah menikmati hiburan, misalnya kala menonton film atau series di platform streaming sampai media sosial yang membuat mereka ketagihan dan tidak bisa berpaling dari layar. Namun, sebenarnya aktivitas seperti ini tidak berbeda dengan zaman dulu, hanya berbeda medianya saja. Bukan gadget, melainkan majalah, komik sampai tabloid.

"Zaman dulu itu majalah, komik, tabloid. Nah kalau sekarang, semuanya ada di gadget. Sebelum tidur kalau mau lihat gadget dulu, silahkan. Cuma diredupkan, blue light screen-nya aktif dan you have to be very disciplined. Waktunya tidur, tidur," tegasnya.

Dia menyarankan pada malam hari untuk tidak melihat konten yang "seru-seru", bisa hanya dengan menyalakan musik atau membaca dengan batas waktu 15 sampai 30 menit.

Tidur jadi dasar kesehatan

Sebelumnya masyarakat menganggap hidup sehat hanya berbasiskan dua hal, yaitu nutrisi yang seimbang dan olahraga yang rutin. Akan tetapi, paradigma kesehatan sekarang adalah "triumvirate of health" yang mencakup nutrisi, aktivitas fisik, dan tidur.

"Yang menjadi dasar itu adalah kesehatan tidur. Tanpa kesehatan tidur yang baik, mau jaga makan kayak apa, you cannot, ya. Tanpa kesehatan tidur yang baik, olahraga bisa (memicu) serangan jantung," dr. Andreas mengatakan.

Secara ilmiah telah banyak bukti bagaimana durasi tidur yang sehat serta kualitas tidur sangat penting, tidak hanya untuk kesehatan, tetapi bagaimana aktivitas teratur ini juga membentuk keselamatan dan performa.

Masyarakat yang memiliki kualitas tidur yang baik, dibarengi dengan produktivitasnya yang juga baik. Kemampuan otak dibangun saat tidur, yang mana bagian tersebut 70 persen lebih aktif dibanding saat kita terjaga.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Cara Menambah Berat Badan dengan Olahraga, Jangan Malas Gerak!

11 Sep 2025, 18:51 WIBHealth