Berhubungan Seks Bisa Mengatasi Beser, Mitos atau Fakta?

Jangan-jangan malah mengganggu aktivitas seksual

Mondar-mandir ke kamar mandi karena ingin buang air kecil terus-menerus memang tidak nyaman. Sejumlah informasi solusi pun bermunculan, salah satunya dengan melakukan hubungan intim. 

Lantas, benarkah berhubungan seks bisa mengatasi beser? Berikut penjelasan lengkapnya.

Mengenal Overactive Bladder (OAB) alias beser

Setelah melewati ginjal, sisa olahan cairan akan berakhir di kandung kemih. Cairan akan dikumpulkan hingga kandung kemih penuh. Setelahnya, barulah kamu merasa ingin ke toilet untuk buang air kecil. 

Pada kasus overactive bladder alias beser, keadaannya berbeda. Pada kondisi tersebut, terjadi 'miskomunikasi' antara otak dengan kandung kemih. Otak memberi sinyal ke kandung kemih bahwa sudah waktunya mengosongkan, padahal kandung kemih belum merasa penuh. 

Gangguan pengiriman impuls antara otak dan kandung kemih ini bisa berlangsung berulang. Maka dari itu, kamu pun merasa ingin terus ke kamar mandi untuk buang air kecil. Kondisi itulah yang melatarbelakangi beser.

Gejala yang ditunjukkan bukan hanya keinginan buang air kecil. Seseorang dengan OAB biasanya juga merasa nokturia atau kesulitan tidur malam tanpa bangun untuk berkemih, frekuensi buang air kecil yang meningkat, bahkan terjadi kebocoran kemih.

Apakah berhubungan seks bisa mengatasi beser?

Berhubungan Seks Bisa Mengatasi Beser, Mitos atau Fakta?ilustrasi pasangan (pexels.com/Mizuno K)

Belum ada penguat yang menunjukkan bahwa berhubungan seks bisa mengatasi beser. Meskipun, seks memang membutuhkan kekuatan fisik hingga memperkuat otot panggul dan kemih.

Dilansir WebMD, kondisi overactive bladder justru dapat menyebabkan aktivitas seksual terganggu. Banyak individu, terutama perempuan, terlalu malu untuk mengakuinya saat melakukan seks. 

Sebab, kebocoran urine bisa saja terjadi di tengah-tengah hubungan intim. Jennifer Berman, MD., ahli urologi dan kesehatan seksual di Berman Women's Wellness Center di Los Angeles mengatakan pada WebMD, OAB bahkan dapat menyebabkan gangguan ketakutan dan kecemasan terkait seks dan keintiman.

Baca Juga: Apakah Masturbasi Mengurangi Jumlah Sperma? Ini Jawabannya

Cara mengatasi beser

Beser dapat memengaruhi aktivitasi sehari-hari. Jika memang OAB tidak mengganggu, maka tak ada salahnya melakukan seks secara normal sebagaimana biasanya. 

Di samping itu, ada upaya lain yang bisa dilakukan untuk mengurangi beser. Termasuk aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin.

American Academy of Family Physicians (AAFP) menyarankan seseorang dengan OAB untuk melakukan senam kegel. Caranya, tarik atau remas otot-otot sekitar kemih, mirip dengan pura-pura mencoba menghentikan aliran urine.

Lakukan selama 10 detik, lalu beristirahat selama 10 detik. Ulangi hingga tiga atau empat set sehari sebagaimana rekomendasi AAFP. Kamu bisa melakukan latihan ini di mana saja dan kapan saja.

Jika OAB mengganggu seks, coba untuk mengosongkan kemih sebelum aktivitas ranjang. Selain itu, eksperimen dengan berbagai posisi seks yang dapat membantu mengurangi rasa beser. Jangan lupa, komunikasikan OAB pada pasangan agar seks tetap nyaman.

Perubahan gaya hidup juga dapat memengaruhi kondisi beser. Mengurangi kafein dan alkohol dapat membantu meringankan rangsangan kemih tersebut. Upaya lain yang bisa dilakukan yakni olahraga teratur, menjaga berat badan sehat, meningkatkan asupan serat dan cairan, hingga berhenti merokok.

Kapan harus ke dokter?

Berhubungan Seks Bisa Mengatasi Beser, Mitos atau Fakta?ilustrasi konsultasi dokter (freepik.com/tirachardz)

Overactive bladder bukanlah ciri khas pasca melahirkan. Namun, bukan juga hal yang diwajarkan. Terlebih jika beser telah mengganggu aktivitas sehari-hari.

Gejala-gejala berikut menunjukkan bahwa kondisi gangguan buang air membutuhkan bantuan medis:

  • Tidak bisa tidur malam tanpa bangun untuk buang air kecil
  • Menggunakan toilet lebih dari delapan kali sehari untuk berkemih
  • Muncul dorongan ingin berkemih, tetapi tidak ada yang dikeluarkan
  • Kebocoran urine secara teratur.

Dokter akan merekomendasikan kombinasi perawatan. Biasanya melibatkan fisik hingga obat-obatan, jika memang diperlukan. Jenis obat-obatan mengatasi OAB adalah antispasmodik atau antikolinergik. Obat tersebut bekerja dengan mengurangi kejadian kejang otot, seperti kejang di kandung kemih. 

Pada kasus yang lebih parah, dokter bisa melakukan tindakan invasif. Bisa dengan merekomendasikan suntikan botulinum, seperti botoks untuk mengurangi kejang otot. Tindakan operasi juga mungkin dilakukan jika kondisi pasien membutuhkannya.

Opsi berhubungan seks bisa mengatasi beser bisa jadi bukan langkah yang tepat. Namun, kamu tetap bisa mencobanya jika memang dirasa tidak mengganggu dan tetap nyaman.

Baca Juga: 5 Kegiatan yang Bisa Menghilangkan Keperawanan Selain Bercinta

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya