Selain menjaga daya tahan tubuh dan mencegah cedera, vitamin D juga berpotensi meningkatkan kekuatan dan performa pelari. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa pelari dengan kadar vitamin D optimal bisa mengalami peningkatan power dan kekuatan otot. Ini berkontribusi pada langkah yang lebih efisien dan performa lari yang lebih baik.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam The Journal of Metabolic Research menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi suplemen vitamin D selama satu tahun mengalami peningkatan kadar testosteron dibandingkan dengan kelompok plasebo.
Hormon ini berperan penting dalam komposisi tubuh, terutama dalam membangun massa otot tanpa lemak. Ini merupakan faktor penting untuk menjaga kecepatan dan ketahanan saat berlari jarak jauh.
Vitamin D tidak cuma penting untuk kesehatan tulang, tetapi juga berperan besar dalam daya tahan tubuh, pemulihan otot, dan performa pelari. Dengan kadar vitamin D yang optimal, pelari bisa berlatih lebih konsisten dan mengurangi risiko cedera.
Referensi
Yoon, Sewoon, Ohkyu Kwon, and Jooyoung Kim. “Vitamin D in Athletes: Focus on Physical Performance and Musculoskeletal Injuries.” Physical Activity and Nutrition 25, no. 2 (June 30, 2021): 20–25.
Shuler, Franklin D., Matthew K. Wingate, G. Hunter Moore, and Charles Giangarra. “Sports Health Benefits of Vitamin D.” Sports Health a Multidisciplinary Approach 4, no. 6 (October 2, 2012): 496–501.
Zeitler, Cornelia, Robert Fritz, Gerhard Smekal, and Cem Ekmekcioglu. “Association Between the 25-Hydroxyvitamin D Status and Physical Performance in Healthy Recreational Athletes.” International Journal of Environmental Research and Public Health 15, no. 12 (December 3, 2018): 2724.
Shimizu, Yoshiki, Y. Ito, K. Yui, K. Egawa, and H. Orimo. “Intake of 25-hydroxyvitamin D3 Reduces Duration and Severity of Upper Respiratory Tract Infection: A Randomized, Double-blind, Placebo-controlled, Parallel Group Comparison Study.” The Journal of Nutrition Health & Aging 22, no. 4 (July 21, 2017): 491–500.