5 Sinyal untuk Segera Berhenti Berolahraga, Jangan Dipaksakan

Bisa mengarah pada kondisi yang serius

Olahraga sangat dianjurkan guna memelihara kesehatan dan meningkatkan stamina tubuh. Namun dengan catatan, ini dilakukan saat tubuh dalam kondisi fit. Manfaat olahraga tak bisa diperoleh jika tubuh tak mempunyai kapasitas fisik yang memadai.

Karenanya, dengarkan tubuh saat berolahraga. Deretan sinyal berikut ini adalah cara tubuh mengatakan bahwa kamu harus segera beristirahat. Jika dipaksakan, beberapa gangguan kesehatan bukan tak mungkin menghampiri.

1. Sedang sakit atau mengalami cedera

5 Sinyal untuk Segera Berhenti Berolahraga, Jangan Dipaksakanilustrasi orang kelelahan saat berolahraga (pexels.com/Karolina Grabowska)

Rasa sakit atau nyeri merupakan sinyal bahwa tubuh sedang tidak baik-baik saja. Ini bisa menjadi sinyal terjadinya peradangan atau cedera yang harus segera ditangani. Dilansir NBC News, jika rasa sakit yang dialami seperti hidung tersumbat atau sakit tenggorokan, berolahraga masih aman dilakukan.

Pada kasus yang lebih berat, rasa sakit pada dada yang disertai dengan rasa mual, kesulitan bernapas, dan berkeringat bisa menjadi tanda serangan jantung. Oleh karena itu, segera hentikan olahraga dan hubungi nomor darurat untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. 

2. Muncul rasa mual atau ingin pingsan

5 Sinyal untuk Segera Berhenti Berolahraga, Jangan Dipaksakanilustrasi orang kelelahan saat berolahraga (pexels.com/Julia Larson)

Kelelahan, rasa lapar, dan dehidrasi adalah penyebab mual yang kerap muncul ketika berolahraga. Jika ini terjadi, sebaiknya ambil jeda sebelum melanjutkan aktivitas. Untuk mengantisipasi hal ini, hindari berolahraga dalam kondisi perut kosong.

Selain itu, beristirahatlah yang cukup sebelum berolahraga. Dilansir NBC News, tidur minimal 1 hingga 2 jam sebelum berolahraga lebih dianjurkan daripada tak tidur sama sekali. Jangan memaksakan diri untuk beraktivitas berat dalam kondisi kelelahan.

Baca Juga: 5 Olahraga untuk Mencegah Kematian Dini akibat Penyakit Jantung

3. Kesulitan bernapas

5 Sinyal untuk Segera Berhenti Berolahraga, Jangan Dipaksakanilustrasi orang kesulitan bernapas saat berolahraga (pexels.com/Julia Larson)

Berolahraga dengan intensitas berat bisa menyebabkan kesulitan bernapas. Ini merupakan hal yang wajar, khususnya jika kita belum terbiasa berolahraga. Namun menurut keterangan University of Utah Health, ini juga bisa menjadi tanda kondisi yang lebih serius, seperti dispnea kronis yang berkaitan dengan gangguan paru dan jantung.

Untuk mengantisipasi hal ini, lakukan olahraga dengan intensitas ringan terlebih dahulu. Ketika tubuh sudah bisa beradaptasi dengan baik, tambah intensitasnya secara perlahan. Namun jika kondisinya terus berulang dan semakin parah, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapat diagnosis dan penanganan yang tepat.

4. Otot kaku dan kram

5 Sinyal untuk Segera Berhenti Berolahraga, Jangan Dipaksakanilustrasi cedera otot (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Banyak orang mengabaikan pemanasan yang benar sebelum berolahraga. Akibatnya otot menjadi tegang dan mengalami kram. Jika terjadi cedera, lakukan pertolongan pertama dengan menggunakan metode R.I.C.E atau yang merupakan akronim dari resticecompress, dan elevate. Berikut ini penjelasannya menurut laman WebMD.

  • Rest atau beristirahat. Fokus memulihkan cedera dengan beristirahat setidaknya selama 2 hari ke depan.
  • Ice atau es. Untuk meredakan peradangan, gunakan kantong es yang sudah dibalut kain lalu tempelkan ke area cedera.
  • Compression. Berikan tekanan pada bagian yang mengalami cedera.
  • Elevation atau elevasi. Angkat area cedera melebihi ketinggian jantung untuk mengurangi cairan di daerah pembengkakan.

5. Jantung berdebar

5 Sinyal untuk Segera Berhenti Berolahraga, Jangan Dipaksakanilustrasi orang nyeri dada saat berolahraga (freepik.com/Drazen Zigic)

Selama berolahraga, wajar jika detak jantung meningkat secara bermakna. Bahkan menurut laman Bailey Fitness, detak jantung seseorang diharapkan mencapai kenaikan 50 hingga 85 persen dari denyut maksimum ketika berolahraga. Di samping meningkatkan stamina, ini juga diketahui merupakan zona pembakaran lemak.

Namum umumnya detak jantung akan menurun secara perlahan ketika kita beristirahat. Jika detak jantung masih tetap tinggi, ini menjadi indikasi gangguan jantung, seperti atrial fibrilasi atau gangguan irama jantung. 

Olahraga semestinya memberikan efek positif bagi kesehatan. Namun pada kondisi tertentu, kegiatan ini justru menjadi bumerang yang dapat menyerang tubuh. Oleh sebab itu, perhatikan kondisi tubuh dan segeralah beristirahat jika menemukan deretan sinyal di atas.

Baca Juga: 7 Penyebab Sesak Napas pada Malam Hari, Alergi hingga Masalah Jantung

Nadhifa Aulia Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya