Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Hiu Aman Dikonsumsi? Ini Penjelasannya!

ilustrasi hiu (unsplash.com/Gerald Schömbs)
ilustrasi hiu (unsplash.com/Gerald Schömbs)

Kasus keracunan makanan dari program makan bergizi gratis (MBG) membuat geger banyak pihak saat ini. Salah satu yang menarik perhatian banyak orang adalah kasus keracunan makanan yang terjadi di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Para siswa sekolah mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu ikan hiu saus tomat.

Well, bagi orang Indonesia, menu ini pasti terdengar janggal. Pasalnya, hiu sendiri dikenal sebagai salah satu ikan paling ganas di lautan. Mengingat reputasinya selama ini, rasanya sulit membayangkan ikan ini bisa dikonsumsi. Selain keraguan apakah ikan hiu bisa dikonsumsi, gak sedikit orang juga mempertanyakan keamanannya. Berikut jawabannya!

1. Ikan hiu sudah dikonsumsi di banyak negara sejak lama

gambar sashimi (unsplash.com/Huyen Bui)
gambar sashimi (unsplash.com/Huyen Bui)

Di Indonesia, hiu dikenal sebagai ikan yang ganas, bukan bahan makanan. Namun percaya atau gak, di luar negeri ikan hiu kerap dikonsumsi. Di Jepang, daging hiu diiris tipis menjadi sashimi, dan disajikan dengan kecap asin serta wasabi. Sedangkan di Inggris, daging hiu kadang diolah menjadi fish and chips menggantikan ikan cod.

Dilansir Casa De Sante, mereka yang pernah mencobanya menggambarkan bahwa ikan hiu memiliki rasa yang sedikit manis. Beberapa orang juga menyebutkan bahwa rasanya merupakan perpaduan ikan dengan daging ayam. Rasa ikan hiu sendiri sebetulnya cukup bervariasi, tergantung pada spesies hiu yang digunakan, habitat, dan pola makan ikan itu sendiri. Ikan hiu mako misalnya memiliki daging yang ramping dan padat mirip dengan ikan todak. Sedangkan hiu sirip hitam dikenal karena tekstur daging padat dengan rasa yang lebih ringan. 

2. Daging hiu mudah rusak dan mengeluarkan aroma gak sedap

ilustrasi daging ikan hiu (unsplash.com/Summan Mehmood)
ilustrasi daging ikan hiu (unsplash.com/Summan Mehmood)

Salah satu alasan karena daging hiu gak umum adalah karena dagingnya yang cukup sulit untuk diolah. Daging hiu mudah sekali rusak, dan mengeluarkan bau amonia yang kuat. Bau ini sendiri muncul karena tubuh hiu memproduksi urea, zat kimia yang berfungsi untuk mengatur perbedaan antara cairan tubuh dan air laut. Dilansir The Spruce Eats, zat ini juga membantu sel tubuh tidak mengeluarkan atau menyerap terlalu banyak air.

Sayangnya ketika seekor hiu mati, urea dalam darah akan terurai dan berubah menjadi amonia. Zat inilah yang akhirnya membuat daging hiu mengeluarkan bau menyengat yang tidak mengenakkan. Masalahnya bau ini sulit untuk dihilangkan. Makanya alih-alih berusaha menghilangkannya, para koki akan menyamarkan baunya dengan merendam daging hiu dengan air garam selama 2 jam atau bumbu rendaman yang terbuat dari campuran susu, air perasan jeruk lemon, dan cuka.

3. Daging hiu juga mengandung kadar merkuri yang tinggi

ilustrasi hiu (pexels.com/Ben Phillips)
ilustrasi hiu (pexels.com/Ben Phillips)

Bau bukan satu-satunya masalah yang kamu hadapi ketika mengolah dan mengonsumsi daging hiu. Pasalnya dilansir Sharks Potters, daging hiu juga mengandung merkuri, logam beracun yang berbahaya bagi manusia. Hiu sebetulnya bukan satu-satunya ikan yang memiliki kandungan merkuri dalam tubuhnya. Ikan berukuran besar lain seperti ikan tuna, dan ikan todak juga memiliki kandungan logam yang sama.

Namun jika dibandingkan dengan dua ikan ini, kandungan merkuri pada hiu adalah yang paling tinggi. Gak tanggung-tanggung, 1 kilogram daging hiu mengandung 0,77 µg merkuri. Jumlah ini sekitar 8 kali lipat lebih tinggi dari batas dosis yang diperbolehkan. Kandungan merkuri yang berlebihan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti sakit kepala, kerusakan pada sistem saraf pusat, kerusakan ginjal, kanker, hingga kerusakan otak. 

4. Jadi, apakah hiu aman dikonsumsi?

gambar seorang perempuan hamil (unsplash.com/Camylla Battani)
gambar seorang perempuan hamil (unsplash.com/Camylla Battani)

Banyak negara seperti Amerika Serikat dan Prancis melegalkan konsumsi daging ikan hiu. Biasanya hidangan daging ikan ini hanya ditemukan di restoran mewah dan diolah oleh koki berpengalaman, itu pun disajikan dalam porsi kecil. Namun melihat kandungan merkuri, dan amonia yang ada pada daging hiu, ada baiknya kalau kita menghindari konsumsi daging ikan yang satu ini.

Dilansir NHS, anak-anak, ibu hamil, perempuan yang sedang merencanakan kehamilan, hingga mereka yang memiliki riwayat penyakit tertentu gak boleh mengonsumsi daging ikan hiu, ikan todak, ikan marlin, dan ikan lele. Sebab, kandungan merkurinya yang tinggi dapat mempengaruhi pertumbuhan sistem saraf pada bayi di dalam kandungan. Mereka yang dalam kondisi sehat diperbolehkan mengonsumsi daging ikan hiu dalam porsi kecil, itu pun gak boleh lebih dari satu kali dalam seminggu.

Dibandingkan dengan daging ikan lain yang biasanya sehat, dan kaya manfaat, daging ikan hiu justru sebaliknya. Tinggi akan zat berbahaya membuat daging ikan ini memiliki risiko tinggi jika dikonsumsi. Jadi daripada kenapa-kenapa, lebih baik kalau kita mengonsumsi jenis ikan lain aja, setuju?

Referensi

“What Does Shark Meat Taste Like? Everything You Need to Know”. Casa de Santé. Diakses Oktober 2025.

“Can You Eat Shark?”. Captain Experiences. Diakses Oktober 2025.

“Eating Shark in the U.S.: Everything You Need to Know”. The Spruce Eats. Diakses Oktober 2025.

“Can Humans Eat Shark Meat? Fun Facts About Shark Safety”. NOAA Fisheries. Diakses Oktober 2025.

“Eating Shark Meat Might Be Riskier Than You Think”. Shark Spotters. Diakses Oktober 2025.

“Fish and Shellfish Nutrition”. NHS. Diakses Oktober 2025.

“Foods to Avoid When Pregnant”. Pregnancy Birth Baby (Australia). Diakses Oktober 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Health

See More

Kalender Kesehatan Oktober 2025, Ada Hari Dokter Nasional

01 Okt 2025, 10:06 WIBHealth