Apakah Makan Nanas Efektif Meredakan Nyeri Haid?

- Nanas mengandung bromelain, enzim antiinflamasi yang dapat membantu menekan kadar prostaglandin dan meredakan peradangan.
- Kaya akan antioksidan, nanas membantu menenangkan jaringan teriritasi dan melawan peradangan secara alami.
- Studi skala kecil di Indonesia menunjukkan bahwa jus nanas lebih efektif daripada minuman jahe dalam meredakan nyeri haid pada remaja.
Setiap bulan, banyak perempuan harus berurusan dengan rasa nyeri yang datang berulang—mulai dari kram di perut bawah, pinggang pegal, hingga suasana hati yang naik turun. Tidak heran, berbagai cara alami dicoba untuk meredakan nyeri haid, salah satunya dengan makan nanas.
Buah tropis yang rasanya asam manis segar ini sering dipercaya bisa membantu meredakan kram menstruasi. Namun, benarkah nanas punya khasiat medis untuk nyeri haid, atau hanya mitos belaka?
Kekuatan nanas untuk mengatasi nyeri haid secara alami

Siapa sangka nanas punya khasiat untuk membantu meredakan nyeri haid. Bukan cuma mitos, manfaat ini datang dari sifat antiinflamasi atau antiperadangan alami dan enzim bromelain yang terkandung di dalamnya.
Bromelain adalah pahlawannya!
Di dalam sepotong nanas, tersembunyi enzim bernama bromelain. Enzim ini dikenal memiliki kemampuan antiinflamasi yang cukup kuat. Menurut penelitian, bromelain membantu memecah protein sekaligus menekan peradangan di dalam tubuh.
Saat menstruasi, tubuh memproduksi prostaglandin dalam jumlah lebih banyak. Prostaglandin inilah yang memicu kontraksi rahim, menimbulkan rasa kram, dan nyeri di perut. Nah, bromelain dapat membantu menurunkan kadar prostaglandin tersebut, sehingga kram dan nyeri haid bisa terasa lebih ringan.
Punya kekuatan antiinflamasi
Selain bromelain, nanas juga kaya akan antioksidan, terutama vitamin C, serta mangan. Kandungan inilah yang membuat nanas bisa kamu andalkan untuk melawan peradangan secara alami.
Menurut penelitian, disebutkan bahwa peradangan punya andil besar dalam menimbulkan kram haid, karena menyebabkan otot dan jaringan di sekitar rahim membengkak dan nyeri.
Dengan rutin mengonsumsi nanas, peradangan bisa ditekan secara alami. Sifat antiinflamasi nanas membantu menenangkan jaringan yang teriritasi, sehingga haid terasa lebih nyaman.
Mengurangi perut kembung dan retensi cairan
Keluhan saat haid bukan cuma nyeri, terapi sering dibarengi dengan perut kembung dan tubuh terasa "berat" karena penumpukan cairan. Kabar baiknya, nanas juga punya keajaiban untuk keluhan ini. Sifat antiinflamasi nanas dapat membantu meredakan pembengkakan yang memicu kembung.
Tak hanya itu, nanas juga punya sifat diuretik alami, membantu tubuh membuang kelebihan cairan yang menumpuk.
Di Indonesia, ada studi skala kecil yang membandingkan konsumsi jus nanas dan minuman jahe sebagai cara alami untuk meredakan nyeri haid pada remaja. Partisipannya adalah 33 siswi SMA usia 15–17 tahun dengan keluhan nyeri haid yang cukup parah.
Pembagiannya:
Kelompok A minum jus nanas setiap hari selama tiga hari pertama haid, selama tiga siklus.
Kelompok B minum air rebusan jahe dengan gula aren dengan jadwal sama.
Kelompok C tidak diberi minuman khusus (kelompok kontrol).
Pengukuran tingkat nyeri sebelum dan sesudah minum menggunakan angka 0–10.
Hasilnya, pada kelompok jus nanas, rata-rata skor nyeri turun dari 5,2 menjadi 2,3, penurunan nyeri sekitar 3 poin. Pada kelompok jahe, rata-rata skor nyeri turun dari 5,6 menjadi 3,6, penurunan nyeri sekitar 2 poin. Sementara pada kelompok kontrol, rata-rata skor nyeri sedikit naik, dari 5,4 menjadi 5,6.
Kesimpulannya, baik jus nanas maupun minuman jahe dapat membantu mengurangi nyeri haid, tetapi jus nanas lebih efektif daripada jahe dalam penelitian ini. Komponen aktif pada nanas (bromelain) dan jahe (gingerol) membantu menurunkan zat penyebab rasa sakit. Jadi, jus nanas bisa menjadi pilihan sederhana untuk meredakan nyeri haid.
Referensi
NyiM Saptarini, Driyanti Rahayu, and IrmaE Herawati, “Antioxidant Activity of Crude Bromelain of Pineapple (Ananas Comosus (L.) Merr) Crown From Subang District, Indonesia,” Journal of Pharmacy and Bioallied Sciences 11, no. 8 (January 1, 2019): 551, https://doi.org/10.4103/jpbs.jpbs_200_19.
Steven J. Taussig and Stanley Batkin, “Bromelain, the Enzyme Complex of Pineapple (Ananas Comosus) and Its Clinical Application. An Update,” Journal of Ethnopharmacology 22, no. 2 (February 1, 1988): 191–203, https://doi.org/10.1016/0378-8741(88)90127-4.
Dita Wrisnijati, Budiyanti Wiboworini, and Sugiarto Sugiarto, “Effects of Pineapple Juice and Ginger Drink for Relieving Primary Dysmenorrhea Pain Among Adolescents,” Indonesian Journal of Medicine 4, no. 2 (January 1, 2019): 96–104, https://doi.org/10.26911/theijmed.2019.04.02.03.