Bisakah Usia 17 Tahun Kena Serangan Jantung?

Tak cuma orang dewasa, remaja pun bisa kena serangan jantung

Penyakit jantung adalah istilah umum yang menggambarkan hampir semua masalah dengan struktur atau fungsi jantung. Pada anak-anak dan remaja, perubahan struktural yang terbentuk sebelum atau setelah lahir adalah penyebab paling umum dari masalah jantung. Dalam kasus yang jarang, masalah jantung ini bisa sangat parah sehingga menyebabkan konsekuensi serius, atau bahkan serangan jantung.

Kurang dari 10 persen dari semua serangan jantung terjadi pada usia 40 tahun. Akan tetapi, jumlah kasus serangan jantung pada usia yang lebih muda meningkat sekitar 1,7 persen setiap tahun, menurut laporan dalam The American Journal of Medicine tahun 2020. Ini sebagian besar disebabkan oleh faktor gaya hidup seperti penyalahgunaan zat, pilihan makanan, dan kurang olahraga.

Apa yang menyebabkan penyakit jantung dapat berkembang pada remaja? Apa saja faktor risiko serangan jantung atau henti jantung mendadak dan bagaimana cara meningkatkan kesehatan jantung pada usia remaja?

1. Penyebab serangan jantung pada anak-anak dan remaja

Bisakah Usia 17 Tahun Kena Serangan Jantung?ilustrasi serangan jantung pada remaja (pexels.com/cottonbro)

Serangan jantung pada remaja sangat jarang. Henti jantung tiba-tiba pada remaja lebih umum, tetapi tetap tergolong jarang. Perlu digarisbawahi, serangan jantung dan henti jantung adalah dua kondisi berbeda.

Serangan jantung muncul saat darah ke jantung tiba-tiba berhenti, biasanya akibat penyakit arteri koroner. Arteri menjadi tersumbat, sehingga tidak cukup darah yang bisa sampai ke jantung. Sementara itu, henti jantung adalah kondisi saat jantung berhenti memompa darah secara efektif. Darah tidak bisa sampai ke organ vital, misalnya otak dan paru-paru.

Remaja bisa mengalami serangan jantung atau henti jantung karena banyak alasan yang sama seperti orang dewasa. Akan tetapi, faktor gaya hidup cenderung menjadi penyebab yang lebih jarang hanya karena faktor tersebut tidak punya banyak waktu untuk menyebabkan kerusakan pada remaja. Pada orang dewasa, hal-hal seperti merokok, kurang olahraga, kolesterol tinggi, dan faktor-faktor lain menumpuk selama beberapa dekade untuk mengurangi fungsi jantung.

Pada remaja dan dewasa muda, masalah bawaan, kelistrikan, atau struktural jantung lebih sering menjadi penyebab. Contoh masalah ini mencakup:

  • Kardiomiopati hipertrofi.
  • Anomalous aortic origin of the coronary artery (AAOCA).
  • Takikardia ventrikel polimorfik katekolaminergik atau catecholaminergic polymorphic ventricular tachycardia (CPVT).
  • Kardiomiopati aritmogenik ventrikel kanan atau arrhythmogenic right ventricular cardiomyopathy (ARVC)
  • Sindrom long QT.
  • Sindrom Wolff-Parkinson-White.

Kondisi lain atau faktor yang terkait dengan serangan jantung atau penyakit jantung pada remaja dapat meliputi:

  • Obesitas. 
  • Merokok.
  • Penggunaan zat. 
  • Kesulitan dalam bernapas. 
  • Trauma.
  • Penyakit jantung reumatik.
  • Penyakit Kawasaki.
  • Penyakit ginjal kronis. 
  • Diabetes.

2. Siapa yang berisiko mengalami masalah jantung pada usia muda?

Bisakah Usia 17 Tahun Kena Serangan Jantung?ilustrasi obesitas (freepik.com/racool-studio)

Faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan serangan jantung pada remaja termasuk hal-hal seperti:

  • Penggunaan zat.
  • Gangguan makan atau pertumbuhan.
  • Obesitas.
  • Diabetes.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Kolesterol tinggi.
  • Merokok.
  • Kurang olahraga. 
  • Genetik dan riwayat keluarga.

Berdasarkan studi dalam jurnal Current Cardiology Reviews tahun 2015, orang berkulit hitam lebih mungkin memiliki serangan jantung atau gagal jantung dibanding kelompok lainnya, dan lebih mungkin untuk meninggal dunia. Mereka memiliki tingkat faktor risiko yang lebih tinggi untuk kondisi ini. Kesenjangan dalam akses layanan kesehatan dapat menyebabkan faktor-faktor risiko ini tidak ditangani dengan benar.

Orang India Asia cenderung mengembangkan penyakit arteri koroner, faktor risiko serangan jantung, pada usia lebih dini daripada kelompok etnis lain, menurut sebuah studi dalam jurnal Annals of Translational Medicine tahun 2018. Ini mungkin karena faktor pola makan, seperti penggunaan produk susu yang berlebihan serta asupan buah dan sayuran yang kurang.

3. Gejala yang harus diperhatikan

Bisakah Usia 17 Tahun Kena Serangan Jantung?ilustrasi serangan jantung pada remaja (unsplash.com/Ernest Brillo)

Tidak seperti orang dewasa, nyeri dada jarang menjadi gejala serangan jantung pada anak-anak dan remaja. Menurut data, nyeri dada menyumbang sekitar 6 dari setiap 1.000 kunjungan ke ruang gawat darurat anak.

Selain serangan jantung, henti jantung, atau penyakit jantung, banyak hal yang bisa menyebabkan nyeri dada pada remaja. Ini termasuk:

  • Pertumbuhan atau perubahan otot.
  • Fluktuasi hormon.
  • Lonjakan pertumbuhan (growth spurt).
  • Cedera atau trauma.
  • Penyakit seperti pneumonia.
  • Serangan panik

Menurut sebuah studi dalam Frontiers in Cardiovascular Medicine tahun 2021, kurang dari 10 persen penyebab nyeri dada pada anak-anak usia 13 hingga 18 tahun disebabkan oleh masalah jantung.

Pada kasus nyeri dada yang berhubungan dengan serangan jantung, biasanya ini berkembang di dada bagian tengah dan mungkin nyerinya datang dan pergi. Alih-alih nyeri tajam, nyeri dada biasanya digambarkan sebagai perasan seperti ditekan atau diremas.

Baca Juga: 5 Fakta Penyakit Jantung pada Perempuan yang Wajib Diketahui

4. Diagnosis

Bisakah Usia 17 Tahun Kena Serangan Jantung?ilustrasi rontgen dada (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)

Seperti diterangkan dalam Medical News Today, dokter dapat menilai seorang anak menggunakan salah satu alat diagnostik berikut ini:

  • Rontgen dada: Untuk menentukan apakah jantung telah membesar.
  • Elektrokardiogram: Untuk menilai irama jantung.
  • Ekokardiogram: Untuk memeriksa struktur dan fungsi jantung.
  • Tes stres olahraga: Untuk menilai fungsi jantung-paru.

Tes yang lebih invasif adalah studi kateterisasi jantung. Ini melibatkan dokter memasukkan kateter ke jantung melalui salah satu pembuluh darah di lengan atau kaki. Tes ini bertujuan untuk memeriksa arteri yang tersumbat atau detak jantung yang tidak teratur.

Karena prosedur ini memerlukan anestesi, beberapa anak mungkin mengalami efek samping seperti mual dan muntah dalam jangka pendek. Anak atau remaja harus tetap di tempat tidur selama dua jam pertama untuk mengurangi risiko perdarahan.

Begitu anak bisa makan, minum, buang air kecil, dan bergerak, biasanya mereka bisa pulang. Dokter spesialis jantung akan mendiskusikan hasilnya dengan orang tua atau pengasuh.

5. Perawatan

Bisakah Usia 17 Tahun Kena Serangan Jantung?ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Serangan jantung sangat jarang terjadi pada anak-anak, dan penyebabnya sangat beragam, sehingga dokter telah mengadaptasi prinsip perawatan orang dewasa untuk anak-anak.

Dalam beberapa tahun terakhir, alteplase telah menjadi obat fibrinolitik yang paling umum pada anak-anak.

Perawatan lainnya mungkin termasuk:

  • Rawat inap untuk perawatan suportif.
  • Obat antikoagulan untuk memecah gumpalan, jika ada.
  • Beta-blocker.

Selain itu, dokter dapat merekomendasikan angioplasti koroner, yaitu prosedur yang memperlebar arteri koroner yang tersumbat atau menyempit. Kelangsungan hidup di rumah sakit untuk remaja tanpa penyakit jantung yang mendasarinya sangat baik, dan kebutuhan akan intervensi bedah arteri koroner jarang dibutuhkan.

6. Menjaga kesehatan jantung

Bisakah Usia 17 Tahun Kena Serangan Jantung?ilustrasi makanan sehat (freepik.com/master1305)

Kesehatan jantung memang paling baiknya dijaga sedini mungkin. Remaja dapat mengambil langkah-langkah sejak dini untuk mencegah penyakit kardiovaskular dengan mengetahui riwayat keluarga dan faktor risikonya.

Anak-anak dan dewasa muda juga harus didorong untuk membangun kebiasaan sehat jantung sejak dini untuk mencegah penyakit jantung. Contoh kebiasaan yang menyehatkan jantung meliputi:

  • Tidur yang cukup.
  • Makan makanan seimbang.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Menghindari merokok dan penggunaan narkoba.

Kasus serangan jantung pada anak-anak dan remaja tergolong jarang. Penyebabnya bisa berkisar penyakit jantung bawaan hingga penyakit jantung yang didapat. Saran terbaik adalah dengan mencari diagnosis dan perhatian medis segera apabila orang tua atau pengasuh memperhatikan tanda atau gejala peringatan yang dialami anak.

Baca Juga: Serangan Jantung Saat Liburan, 5 Fakta Holiday Heart Syndrome

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya