Benarkah Otak Manusia Hanya Digunakan 10 Persen?

Otak manusia merupakan "pusat kendali" tubuh manusia, baik organ dalam maupun bagian tubuh yang nampak. Otak juga memiliki beragam fungsi, seperti berpikir, mengingat, hingga mengatur pernapasan, penglihatan, pendengaran, berbicara, gerakan, dan masih banyak lagi.
Sebagian orang mungkin sudah pernah mendengar kalau manusia hanya menggunakan 10 persen otaknya. Ada pula yang berpendapat jika manusia bisa menggunakan seluruh kapasitas otaknya, makanya manusia bisa memiliki kemampuan super.
Tapi, benarkah selama ini otak manusia hanya digunakan sebanyak 10 persen? Lalu bagaimana nasib dari sebagian otak lainnya? Kita cek faktanya, ya!
1. Benarkah manusia hanya memakai 10 persen otaknya?

Ada anggapan bahwa manusia hanya menggunakan 10 persen kemampuan otaknya. Anggapan tersebut menyebar luas dan dipercaya oleh banyak orang. Namun, anggapan tersebut ternyata tidak benar!
Faktanya, manusia memakai semua bagian otaknya sepanjang waktu, meski tidak semua bagian otak akan bekerja di saat yang bersamaan, seperti dijelaskan pada laman Kementerian Komunikasi dan Informatika. Peneliti telah menemukan bahwa seluruh bagian otak akan bekerja dalam 24 jam.
Hal senada juga dijelaskan Verywell Mind bahwa manusia memakai semua bagian otaknya. Berapa banyak bagian otak yang digunakan pada waktu tertentu akan bervariasi, tergantung dari kegiatan yang sedang dilakukan. Akan tetapi, tidak benar jika manusia hanya menggunakan sebagian kecil kemampuan otaknya.
2. Sebagian besar otak selalu dalam keadaan aktif

Mitos terkait penggunaan 10 persen otak telah menyebar luas sehingga banyak orang yang memercayainya. Medical News Today menjelaskan, berdasarkan survei ditemukan sekitar 65 persen orang Amerika percaya jika manusia hanya menggunakan 10 persen otaknya.
Namun, hal tersebut dipastikan mitos, menurut wawancara yang dilakukan dengan seorang ahli saraf, Barry Gordon pada Scientific American. Ia menjelaskan bahwa sebagian besar otak selalu dalam keadaan aktif. Di samping itu, mitos tersebut juga telah disanggah pada studi yang dipublikasi di Frontiers in Human Neuroscience.
3. Bukti jika manusia memakai semua bagian otaknya

Pencitraan otak menggunakan functional magnetic resonance imaging (fMRI) memungkinkan peneliti dapat mengetahui bagaimana cara otak bekerja. Mereka dapat melihat bagaimana darah dan oksigen bergerak ke otak ketika partisipan sedang melakukan kegiatan.
Tes yang dilakukan tersebut makin memperkuat bahwa sebagian besar bagian otak bekerja ketika menjalani aktivitas. Peneliti tidak menemukan satupun bagian di otak yang tidak berfungsi, mengutip penjelasan Verywell Mind.
4. Lantas, dari mana mitos ini berawal?

Tidak diketahui pasti dari mana mitos dimulai. Namun, sebagian orang mengaitkannya dengan kesalahpahaman yang terjadi dari pernyataan William James. Seperti dijelaskan laman Medical News Today, pada artikel yang dipublikasi tahun 1907 pada jurnal Science, William James mengatakan bahwa manusia hanya menggunakan sebagian dari sumber daya mental.
Laman Assocoation for Psychological Science menjelaskan, bahwa James sama sekali tidak menyebutkan bahwa manusia hanya menggunakan sebagian kecil dari otaknya. Faktanya, ia sedang mengamati bagaimana norma kesopanan, norma sosial, dan rutinitas gagal melibatkan semua sumber daya manusia.
5. Penelitian terkait otak masih berlanjut

Otak merupakan organ yang sangat kompleks. Adanya teknik pencitraan pada otak membuat para peneliti mampu memahami otak jauh lebih baik daripada masa lalu.
Meski ilmu pengetahuan saat ini telah berkembang, tetapi masih banyak aspek terkait otak yang masih belum diketahui oleh peneliti. Penelitian di masa depan diharapkan dapat mengungkapkan lebih banyak fakta terkait otak yang saat ini belum dipahami.
Anggapan bahwa manusia hanya menggunakan 10 persen otaknya merupakan mitos, karena faktanya manusia memakai semua bagian otaknya. Pencitraan otak manusia menggunakan alat tertentu membuat peneliti mengetahui cara otak bekerja. Dengan pengujian yang dilakukan juga membuat peneliti mengetahui bahwa sebagian besar bagian otak bekerja ketika menjalani aktivitas.



















