7 Cara Mencegah Sirosis, Penting untuk Dipahami

- Hati adalah organ penting yang perlu dijaga dan diawasi fungsinya agar terhindar dari sirosis.
- Beberapa langkah pencegahan sirosis seperti tidak konsumsi alkohol, mendapatkan vaksinasi, dan menjalani pemeriksaan rutin untuk penyakit hati.
- Menerapkan gaya hidup sehat dan melindungi diri dari penyakit hepatitis juga merupakan upaya untuk mencegah sirosis.
Hati atau lever adalah organ yang memiliki tugas penting untuk menyaring racun dari darah, membuat enzim yang membantu mencerna makanan, menyimpan gula dan nutrisi, serta membantu melawan infeksi.
Setiap kali terluka, hati dapat memperbaiki dirinya sendiri dan membentuk jaringan parut yang keras. Namun, jika jaringan parut ini terus menumpuk, hati tidak dapat berfungsi dengan baik.
Sirosis adalah kondisi yang menyebabkan jaringan parut secara bertahap menggantikan sel-sel hati yang sehat. Ini biasanya terjadi dalam jangka waktu panjang akibat infeksi atau kecanduan alkohol.
Sirosis tidak menunjukkan gejala apa pun pada awalnya. Namun, dengan makin parahnya kerusakan hati, kamu mungkin memperhatikan hal-hal seperti:
Kelelahan dan kelemahan.
Nafsu makan dan berat badan menurun.
Mual.
Sering kali, sirosis tidak dapat diperbaiki, tetapi ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk menurunkan risiko mengalaminya. Berikut beberapa langkah pencegahan sirosis.
1. Kurangi alkohol
Mengonsumsi terlalu banyak alkohol menyebabkan hati mengalami pembengkakan. Seiring waktu, ini dapat memicu sirosis. Namun, ini tidak terjadi dalam waktu singkat.
Sirosis yang disebabkan dengan alkohol sering kali dialami oleh individu yang minum alkohol secara berlebihan selama 10 tahun atau lebih. Namun, beberapa orang lebih rentan terhadap penyakit ini daripada yang lain.
Rekomendasinya adalah menghindari alkohol yang membuat hati bekerja lebih keras untuk menjalankan tugasnya.
2. Dapatkan vaksinasi

Untuk orang-orang yang bekerja di rumah sakit atau profesi lain yang mungkin berhubungan dengan orang yang menderita hepatitis, pertimbangkan untuk mendapatkan vaksinasi hepatitis B.
Selain itu, vaksin hepatitis B juga direkomendasikan untuk orang yang:
Berusia di bawah 19 tahun.
Melakukan hubungan seks tanpa kondom atau menggunakan obat-obatan intravena.
Pernah terinfeksi hepatitis C atau HIV.
Pasien ginjal yang menjalani hemodialisis.
Orang dengan penyakit hati.
Pria yang berhubungan seks dengan pria.
Orang dengan diabetes usia antara 19 dan 59 tahun.
Bepergian ke daerah dengan kasus hepatitis B yang lebih tinggi, seperti Asia Selatan dan Afrika.
3. Menjalani pemeriksaan rutin untuk penyakit hati
Skrining diperlukan, utamanya oleh populasi tertentu yang memiliki kemungkinan lebih besar mengalami penyakit.
Skrining dapat mencakup tes fungsi hati, yaitu sekelompok tes darah untuk memeriksa seberapa baik hati bekerja. Tes darah penting karena beberapa kasus kerusakan hati ditemukan secara tidak disengaja melalui hasil tes.
4. Lindungi diri dari penyakit hepatitis

Hepatitis B dan C ialah infeksi virus yang menyerang hati. Virus hepatitis B menyebar dalam darah dan cairan tubuh. Sementara itu, virus hepatitis C umumnya menyebar dalam darah.
Virus hepatitis dapat menyebar melalui berbagai cara, termasuk berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi tanpa menggunakan kondom atau kontak dekat dengan darah orang yang terinfeksi, seperti berbagi sikat gigi atau berbagi jarum suntik.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah hepatitis adalah dengan mendapatkan vaksinasi hepatitis B.
5. Mengoptimalkan perawatan untuk kondisi yang dapat menimbulkan penyakit hati
Untuk individu yang memiliki penyakit hati atau kondisi medis lainnya, penting untuk mengikuti semua petunjuk yang diberikan oleh dokter. Hal ini dapat membantu mengoptimalkan perawatan dan mengurangi risiko sirosis.
Berikut ini beberapa kondisi yang penting untuk mendapatkan perawatan optimal:
Diabetes.
Hepatitis B.
Hepatitis C.
Steatohepatitis non alkohol.
Komplikasi fibrosis kistik, seperti penyumbatan saluran empedu.
6. Menerapkan gaya hidup sehat

Menjalani gaya hidup sehat membantu hati bekerja secara lebih efisien dan menurunkan risiko penyakit hati. Berikut gaya hidup sehat yang perlu kamu praktikkan:
- Menjaga berat badan yang sehat.
- Makan makanan yang sehat.
- Berolahraga secara teratur.
- Menghindari alkohol, yang membuat hati bekerja lebih keras untuk melakukan tugasnya.
- Hanya minum obat yang dibutuhkan dan dengan hati-hati mengikuti dosis yang dianjurkan.
7. Bicarakan dengan dokter tentang statin
Statin adalah obat yang digunakan untuk mengobati kolesterol tinggi. Statin juga dapat membantu melindungi dari pengembangan sirosis bagi individu yang sudah memiliki hepatitis C dan hepatitis B.
Orang dengan hepatitis B yang menggunakan statin lebih kecil kemungkinannya mengembangkan sirosis dibandingkan dengan pasien hepatitis yang tidak diberi statin.
Salah satu studi membahas bagaimana statin memiliki efek antiinflamasi dan antifibrotik, yang dapat memperlambat perkembangan penyakit hati kronis menjadi sirosis.
Selain itu, penelitian lain menemukan bahwa penggunaan simvastatin pada pasien dengan sirosis dekompensasi dapat membantu mengurangi risiko gagal hati akut. Namun, sebagian besar bukti masih berasal dari studi observasional, dan diperlukan lebih banyak uji klinis untuk memastikan efektivitasnya dalam pencegahan sirosis.
Akhir kata, sirosis adalah hasil stadium akhir dari penyakit hati dan komplikasinya. Kondisi ini menyebabkan hati tidak berfungsi dengan baik. Untungnya, ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencegah sirosis.
Referensi
"Cirrhosis of the Liver." Cleveland Clinic. Diakses Juni 2025.
"Liver Disease Prevention." Stanford Medicine. Diakses Juni 2025.
"Cirrhosis of the Liver: Symptoms, Stages, and Treatment." WebMD. Diakses Juni 2025.
"Liver Cirrhosis – Symptoms, Causes, Complications and Prevention." Pace Hospitals. Diakses Juni 2025.
Kaplan DE. "The Use of Statins in Patients With Cirrhosis." Gastroenterol Hepatol (N Y). 2018 Aug;14(8):485-487. PMID: 30302064; PMCID: PMC6170890.
Elisa Pose et al., “Simvastatin and Rifaximin in Decompensated Cirrhosis,” JAMA, February 5, 2025, https://doi.org/10.1001/jama.2024.27441.
Moctezuma-Velazquez, C., Abraldes, J.G. "The Role of Statins in Cirrhosis." Curr Treat Options Gastro 20, 316–335 (2022). https://doi.org/10.1007/s11938-022-00394-x