Cara Menolong Orang yang Sulit Bernapas di Tengah Aksi Unjuk Rasa

- Kesulitan bernapas dapat disebabkan oleh gas air mata atau kepanikan di tengah unjuk rasa.
- Gejala kesulitan bernapas meliputi sesak napas, cemas, pusing, dan detak jantung tidak teratur.
- Tindakan pertolongan pertama yang tepat termasuk membuka jalan napas, periksa pernapasan dan denyut nadi, serta memberikan napas bantuan sambil menunggu pertolongan medis tiba.
Di tengah aksi unjuk rasa, situasi bisa menjadi tidak terduga, termasuk kemungkinan seseorang mengalami kesulitan bernapas akibat gas air mata, sesak napas karena kepanikan, atau kondisi medis tertentu.
Dalam keadaan darurat seperti ini, pertolongan pertama yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah kondisi memburuk.
Artikel ini akan membahas langkah-langkah untuk membantu seseorang yang mengalami kesulitan bernapas saat berada di tengah demonstrasi, mulai dari mengenali tanda-tandanya hingga memberikan bantuan yang efektif sebelum pertolongan medis tiba.
Gejala kesulitan bernapas
Kesulitan bernapas dapat berupa:
- Sesak napas.
- Tidak dapat mengambil napas dalam-dalam dan terengah-engah.
- Merasa tidak mendapatkan cukup udara.
Orang yang mengalami kesulitan bernapas sering kali terlihat tidak nyaman. Mereka mungkin:
- Bernapas dengan cepat.
- Tidak dapat bernapas saat berbaring dan perlu duduk untuk bernapas.
- Sangat cemas dan gelisah.
- Mengantuk atau bingung.
Mereka mungkin memiliki gejala lain, termasuk:
- Pusing atau sakit kepala ringan.
- Nyeri.
- Demam.
- Batuk
- Mual.
- Muntah.
- Bibir, jari, dan kuku kebiruan.
- Dada bergerak dengan cara yang tidak biasa.
- Mengi (saat bernapas mengeluarkan suara seperti siulan).
- Suara teredam atau kesulitan berbicara.
- Batuk berdarah.
- Detak jantung cepat atau tidak teratur.
- Berkeringat.
Bila cedera menyebabkan kesulitan bernapas, seseorang mungkin berdarah atau memiliki luka yang terlihat.
Langkah-langkah pertolongan

Penolong harus terlebih dahulu mencari bantuan dari ahli medis. Sambil menunggu, berikut ini hal-hal yang harus dilakukan:
- Jika seseorang tidak bernapas namun memiliki denyut nadi, berikan napas bantuan setiap 5 hingga 6 detik atau sekitar 10 sampai 12 kali napas per menit.
- Apabila tidak ada denyut nadi, lakukan resusitasi jantung paru (RJP/CPR) untuk individu yang sudah terlatih. Jika belum, maka harus segera meminta pertolongan.
Langkah pertama: Buka jalan napas
- Posisikan orang yang kesulitan bernapas secara telentang.
- Tekan telapak tangan ke dahi orang tersebut. Pada saat yang sama, kaitkan jari-jari di bawah dagu orang tersebut dan angkat dagu menjauh dari tulang belakang, seperti menarik laci. Ini akan memiringkan kepala ke belakang dan membuka jalan napas.
- Jika ada kemungkinan cedera kepala, leher atau tulang belakang, letakkan orang tersebut telentang tanpa membuat leher atau dagu bergerak.
Langkah kedua: Periksa pernapasan dan denyut nadi
- Lihatlah apakah dada orang tersebut terangkat. Dengarkan apakah orang tersebut bisa bernapas dengan normal, tidak terengah-engah.
- Periksa denyut nadi. Jika tidak ada napas normal dan denyut nadi orang tersebut masih ada, lakukan pernapasan mulut ke mulut.
Langkah ketiga: Jepit dan tutup
- Jaga agar kepala tetap tegak dan dagu mendongak ke atas.
- Jepit kedua lubang hidung orang tersebut dengan ibu jari dan jari telunjuk.
- Tutup mulut orang tersebut yang terbuka dengan bibir kamu.
Jika mulut orang tersebut tidak dapat dibuka, kamu dapat melakukan pernapasan mulut ke hidung. Artinya, penolong menutup mulut korban. Penolong kemudian bernapas ke dalam hidung korban, yang secara efektif menyalurkan udara ke paru-paru mereka. Teknik ini berguna ketika mulut korban cedera atau tidak dapat diakses karena trauma wajah, atau dalam situasi di mana penolong merasa tidak nyaman atau enggan melakukan bantuan napas mulut ke mulut.
Langkah keempat: Berikan napas bantuan
Embuskan napas ke dalam mulut orang tersebut selama 1 detik. Perhatikan apakah dadanya terangkat. Jika terangkat, artinya udara masuk ke paru-paru.
Langkah kelima: Berikan lebih banyak napas
Terus berikan satu napas bantuan setiap 5 hingga 6 detik atau sekitar 10 sampai 12 napas per menit, lalu lakukan RJP jika kamu terlatih untuk melakukannya.
Dilarang melakukan hal ini
Jangan lakukan hal-hal di bawah ini terhadap pasien yang tengah kesulitan bernapas:
- Tidak memberikan makanan atau minuman.
- Tidak memindahkan orang tersebut jika terjadi cedera kepala, leher, dada, atau saluran napas, kecuali jika benar-benar diperlukan. Lindungi dan stabilkan leher jika orang tersebut harus dipindahkan.
- Tidak meletakkan bantal di bawah kepala orang tersebut. Ini dapat menutup jalan napas.
- Jangan menunggu hingga kondisi orang tersebut membaik, segera cari pertolongan medis.
Menolong seseorang yang mengalami kesulitan bernapas di tengah aksi unjuk rasa memerlukan ketenangan, kepedulian, dan tindakan yang tepat. Memahami langkah-langkah pertolongan pertama dalam situasi seperti ini dapat menyelamatkan nyawa.
Referensi
"First Aid: Rescue Breathing". Saint Luke's. Diakses Februari 2025.
"Breathing difficulties - first aid". MedlinePlus. Diakses Februari 2025.
"Mouth-to-Nose Resuscitation: A Step-by-Step Guide." CPR Selecet. Diakses Februari 2025.