Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ileus: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Komplikasi, Pengobatan

ilustrasi kram perut pada pasien dengan ileus (webmd.com)
ilustrasi kram perut pada pasien dengan ileus (webmd.com)

Usus memiliki ukuran sepanjang 28 kaki atau sekitar 8,5 meter. Fungsi organ ini adalah mencerna material makanan dan mengeluarkannya dari tubuh dalam bentuk tinja. 

Usus menjalankan fungsinya dengan gerakan kontraksi otot yang disebut dengan gerakan peristaltik. Nah, ileus adalah kondisi hilangnya kontraksi otot pada bagian tertentu usus dan membuat pencernaan terhambat. Kondisi ini mengakibatkan material makanan menumpuk.

1. Penyebab dan faktor risiko

Salah satu penyebab ileus adalah konsumsi obat yang dapat memperlambat gerakan usus. (pexels.com/Artem Podrez)
Salah satu penyebab ileus adalah konsumsi obat yang dapat memperlambat gerakan usus. (pexels.com/Artem Podrez)

Ileus sering terjadi pada orang yang baru saja menjalani operasi. Ini disebabkan karena dokter sering kali meresepkan obat yang dapat memperlambat gerakan usus. Pada kondisi ini, hanya ada sedikit gerakan atau tidak ada gerakan usus sama sekali.

Beberapa contoh obat yang bisa menyebabkan kondisi ini di antaranya:

  • Hydromorphon
  • Morfin
  • Oksikodon
  • Antidepresan trisiklik, contohnya amitriptilin

Selain obat, ileus pada orang dewasa juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi yang menyebabkan sumbatan, antara lain:

  • Kanker usus
  • Divertikulitis
  • Penyakit Crohn
  • Pada anak-anak, ileus sering kali disebabkan oleh kondisi yang disebut intususepsi. Ini adalah keadaan ketika ada usus yang masuk ke bagian usus lain

Selain itu, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengembangkan ileus, di antaranya:

  • Usia
  • Obesitas
  • Berkurangnya aliran darah ke usus
  • Penyakit atau cedera
  • Kondisi kesehatan yang buruk
  • Berkurangnya berat badan secara drastis dan parah
  • Berbaring terlalu lama

2. Gejala

ilustrasi sulit buang air besar (markwongsurgery.com)
ilustrasi sulit buang air besar (markwongsurgery.com)

Gejala yang ditimbulkan adalah rasa tidak nyaman di perut seperti perut terasa terisi gas dan tidak bisa kentut. Ini menyebabkan perut menjadi tegang dan buncit. Beberapa gejala lain dari ileus yang dirasa membuat orang tidak nyaman antara lain:

  • Kram perut
  • Penurunan nafsu makan
  • Perut terasa penuh
  • Tidak bisa buang air besar
  • Mual dan muntah
  • Tidak bisa kentut

3. Diagnosis

ilustrasi pemeriksaan dokter (work.chron.com)
ilustrasi pemeriksaan dokter (work.chron.com)

Dalam mendiagnosis ileus, dokter pertama-tama akan menanyakan beberapa hal terkait riwayat pengobatan dan operasi yang pernah dilakukan dalam waktu dekat.

Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tahu apakah perut membesar dan teraba keras. Dokter juga akan mendengarkan suara usus menggunakan stetoskop. Pada kondisi ileus, suara usus bisa sangat menurun atau malah meningkat.

Pemeriksaan penunjang radiologi juga dibutuhkan untuk mencari tahu lokasi ileus. Dari pemeriksaan radiologi dapat ditemukan lokasi penumpukan gas, bagian usus yang membesar, atau adanya sumbatan. Beberapa penunjang radiologi yang bisa digunakan meliputi:

  • Sinar-X: mungkin dapat menunjukkan tanda-tanda gas yang terperangkap dan kemungkinan obstruksi, tetapi pemeriksaan ini bukan yang paling akurat untuk mendiagnosis ileus.
  • CT scan: pemeriksaan yang lebih detail untuk mengetahui lokasi ileus.
  • Ultrasound (USG): seringkali digunakan untuk kasus ileus pada anak.

4. Pengobatan

Salah satu tatalaksana ileus adalah tindakan operasi (Pexels.com/Vidal Balielo_
Salah satu tatalaksana ileus adalah tindakan operasi (Pexels.com/Vidal Balielo_

Pengobatan akan didasari tingkat keparahan ileus. Tingkat keparahan bisa ditentukan berdasarkan apakah sumbatan termasuk ke dalam sumbatan total atau sebagian. 

Ileus yang terjadi pada penyakit Crohn misalnya, biasanya berupa sumbatan sebagian. Dokter biasanya menyarankan untuk diet rendah serat untuk meredakan konstipasi dan tinja bisa dengan mudah keluar. Namun, jika upaya tersebut tidak berhasil, maka tindakan selanjutnya adalah prosedur operasi.

Sementara itu, sumbatan total adalah suatu kondisi kegawatan medis. Pada kasus ini, tindakan operasi menggunakan stent logam akan dilakukan untuk membuka sumbatan usus.

Apabila ileus disebabkan oleh hilangnya kontraksi usus akibat pengaruh obat, dokter akan memberikan obat yang dapat meningkatkan gerakan usus. Bila memungkinkan, obat penyebab gejala ileus akan dihentikan atau diganti dengan obat lain.

5. Komplikasi yang bisa terjadi

Peritonitis adalah salah satu komplikasi dari ileus. (medicalexpress.com)
Peritonitis adalah salah satu komplikasi dari ileus. (medicalexpress.com)

Bila tidak ditangani, ileus bisa berkembang menjadi situasi yang serius dan berpotensi mengancam nyawa. Dua dari komplikasi yang paling parah adalah nekrosis dan peritonitis. 

Nekrosis adalah kondisi kematian sel atau jaringan sebelum waktunya. Ini bisa terjadi ketika obstruksi memotong suplai darah ke usus. Tanpa darah, oksigen tidak bisa sampai ke jaringan, menyebabkannya mati. Jaringan mati melemahkan dinding usus, sehingga usus mudah robek dan mengeluarkan isi usus. Ini dikenal sebagai perforasi usus.

Nah, perforasi usus akibat nekrosis dapat menyebabkan peritonitis. Ini merupakan kondisi peradangan serius di rongga perut yang disebabkan oleh bakteri atau jamur.

Usus kita mengandung banyak bakteri, salah satunya adalah E. coli. Bakteri seharusnya tetap berada di usus, tidak berkeliaran bebas di rongga tubuh. Peritonitis bakterial dapat berkembang menjadi sepsis, suatu kondisi yang mengancam jiwa yang dapat mengakibatkan syok dan kegagalan organ.

Itulah tadi penjelasan mengenai ileus. Bisa disimpulkan bahwa ileus adalah kondisi yang terjadi ketika gerakan usus terganggu, sehingga terjadi hambatan dalam pencernaan dan pengeluaran tinja. Gejala dominan adalah rasa tidak nyaman di perut yang bisa berupa konstipasi, tidak bisa kentut, dan perut buncit. 

Jika kamu mengalami gejala tersebut, segera menuju ke fasilitas kesehatan terdekat supaya mendapat pertolongan dan terhindar dari komplikasi berbahaya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Bayu Aditya Suryanto
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us