Sering Diabaikan, 5 Gejala Utama Tumor Otak dan Cara Mengobatinya!

Gejala Tumor Otak yang Sering Menyerupai Penyakit Lain

healthline.com

Diterangkan oleh Dr. Juli, gejala tersebut bisa dibagi menjadi dua kelompok besar. Yang pertama terjadi karena peningkatan tekanan otak, sedangkan yang kedua bergantung pada lokasi tumor. Kelompok gejala pertama terjadi karena benjolan tumor terus tumbuh sehingga menekan tengkorak. 

"Tengkorak kita, kan, berupa ruangan yang tertutup, ya. Di dalamnya ada otak, darah, dan cairan otak yang berada dalam keadaan seimbang. Ketika ada sesuatu yang tumbuh di dalamnya, maka tekanan akan meningkat," terang Dr. Juli. 

Kelompok gejala pertama ini sering menyerupai gejala penyakit lainnya, lho. Maka dari itu, kamu harus cermat dan mengerti ciri-cirinya. Berikut ini sejumlah gejala tumor otak dan penjelasan lengkapnya!

1. Sakit Kepala yang Berkelanjutan

corechiropractic.net

Dokter Juli mengatakan bahwa gejala utama dari tumor otak adalah sakit kepala. Ini terjadi karena otak terus mendapatkan tekanan dari benjolan yang tumbuh.

Namun, karena sakit kepala adalah kondisi yang sangat umum, hal ini sering kali terabaikan oleh pasien. Lalu, apa yang membedakan sakit kepala karena tumor otak dan kondisi lainnya?

"Sakit kepala karena tumor otak itu terjadi terus-menerus. Sakitnya gak pernah hilang dan gak mempan walaupun minum obat. Sakit kepala itu semakin hari semakin intens, makin berat, atau makin sering," kata dokter spesialis bedah otak tersebut. 

2. Muntah Proyektil

hbpl.co.uk

Penderita tumor otak biasanya mengalami muntah, terutama di pagi hari. Namun, gejala yang ditunjukkan berbeda dari muntah pada umumnya. Jenis muntah yang dimaksud adalah muntah proyektil, yaitu ketika pasien secara tiba-tiba menyemburkan isi perutnya tanpa didahului oleh rasa mual.

"Ini terjadi karena di batang otak itu ada yang namanya pusat muntah, di area postrema. Pada saat tekanan otak tinggi, kadang-kadang bisa memicu iritasi di daerah tersebut yang akhirnya membuat kita mendadak muntah. Apalagi kalau tumornya terletak dekat sekali dengan area itu," terang Dr. Juli. 

Baca Juga: 9 Manfaat Mengejutkan Vitamin D, Kurangi Risiko COVID-19 hingga Kanker

3. Penglihatan Menjadi Kabur

healthline.com

Gejala berikutnya yang menunjukkan bahwa kondisi tumor semakin parah adalah mengaburnya pandangan. Peningkatan tekanan pada otak bisa menekan saraf mata. Akibatnya, area tersebut membengkak dan penglihatan pun semakin buram. Jika kamu merasakan gejala ini, sebaiknya segera periksa ke dokter. Sebab, saraf mata yang rusak sulit untuk dinormalkan kembali. 

"Karena kerusakan pada saraf mata itu namanya irreversible, permanen. Penting untuk mengerti bahwa berobatlah sebelum kerusakan itu jadi permanen," terang dokter yang berpraktik di Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang tersebut.

4. Kejang-kejang

healthline.com

"Tekanan otak yang meningkat juga bisa menimbulkan kejang-kejang seperti penyakit ayan, sampai mulutnya berbusa, kencing di celana, muntah, kemudian pingsan," seperti itu deskripsi dari Dr. Juli. 

Kejang-kejang adalah kondisi yang sangat berbahaya karena bisa menimbulkan kerusakan otak dan bahkan menyebabkan kematian. Maka dari itu, Dr. Juli mengatakan bahwa ketika gejala ini muncul, pasien harus segera diberi penanganan medis. 

5. Kelompok Gejala yang Timbul Berdasarkan Lokasi Tumor Pada Otak

news-medical.net

Seperti yang sempat disebutkan di atas, selain gejala yang disebabkan oleh peningkatan tekanan otak, ada pula gejala yang timbul berdasarkan lokasi tumor. 

"Begini, semua fungsi tubuh itu, kan, dijalankan oleh otak. Kita bisa bicara karena ada pusat bicara di otak, bisa melihat karena ada pusat melihat di area occipital. Area-area tersebut kalau dihinggapi tumor tentu fungsinya akan terganggu," terang Dr. Juli. 

Sebagai contoh, jika tumor menyerang bagian saraf mata yang ada di otak, maka pasien akan kesulitan untuk melihat. Sementara, jika bagian yang diserang adalah saraf nomor tujuh (fascialis), maka pergerakan otot wajah akan terganggu. Jadi, gejala yang timbul bisa bervariasi. 

Cara Mengobati Tumor Otak

Ilustrasi operasi. IDN Times/Izza Namira

Walaupun terdengar menakutkan, tumor otak bisa disembuhkan, kok, terlebih jika penyakit ini ditemukan secara dini atau dalam kondisi yang jinak.

"Kalau tumornya jinak, tumor berada di lokasi yang memungkinkan untuk dibuang, itu bisa sembuh, hampir pasti. Pada dasarnya tumor jinak jika dibuang bisa sembuh," terang Dr. Juli. 

Lalu bagaimana dengan tumor yang ganas? Kondisi tersebut biasanya harus ditangani dengan multimodal atau mengombinasikan beberapa prosedur. Mulai dari bedah, sinar atau radiasi, hingga kemoterapi disesuaikan dengan kebutuhan pasien.

Dia juga mengungkapkan bahwa pengobatan tumor otak memang tak mudah, mengingat masalah yang timbul bisa bervariasi. Namun, Dr. Juli dan kawan-kawan sejawatnya selalu berpegangan pada dua prinsip, yaitu meningkatkan kualitas hidup pasien dan memperpanjang hidupnya tanpa penderitaan. 

"Terkadang kasus bahwa tumor itu kembali muncul, atau tumor menempel di saraf penting atau pembuluh darah di otak. Kita harus meninggalkan tumornya sedikit demi mempertahankan fungsi tubuh, karena kita tidak mau membuat orang cacat walaupun tumornya hilang," jelasnya.

Kebiasaan yang Bisa Mengurangi dan Mencegah Risiko Tumor Otak

unsplash.com/wesleyphotography

Perlu diketahui bahwa tumor otak adalah penyakit yang sulit untuk dicegah karena penyebabnya yang tidak pasti. Namun, ada beberapa kebiasaan yang sebaiknya kamu jalankan untuk mengurangi dan mencegah risiko kondisi tersebut. Berikut ini di antaranya:

• Hindari merokok;
• Tidur yang cukup sekitar 7-8 jam setiap harinya;
• Rutin berolahraga;
• Makan makanan dengan nutrisi seimbang;
• Menghindari makanan yang mengandung racun seperti pengawet, protein yang rusak, dan lain-lain.

Itulah penjelasan mengenai tumor otak yang perlu kamu ketahui. Cermati gejala-gejalanya, ya. Sebab semakin dini tumor terdeteksi, semakin tinggi tingkat kesembuhannya. 

Baca Juga: 9 Tip Diet untuk Penderita Kanker Payudara, Anjuran dan Pantangannya