Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Panduan Vaksinasi Ibu Hamil dari POGI, Cek Vaksin yang Dianjurkan

ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Leah Newhouse)
ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Leah Newhouse)
Intinya sih...
  • POGI meluncurkan panduan vaksinasi bagi ibu hamil untuk mencegah komplikasi selama kehamilan, termasuk influenza yang dapat berisiko bagi ibu hamil.
  • Vaksin influenza inaktif terbukti aman dan memberikan perlindungan pasif kepada bayi melalui transfer antibodi dari ibu hamil.
  • Vaksin Tdap bagi ibu hamil penting untuk mencegah penyakit yang dapat mengancam nyawa bayi baru lahir, terutama pertusis atau batuk rejan.

Ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi terhadap berbagai infeksi yang dapat berdampak serius pada kesehatan mereka dan janin. Untuk meningkatkan perlindungan, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) resmi meluncurkan panduan vaksinasi bagi ibu hamil.

Konsensus yang dirilis pada 31 Januari 2025 ini menegaskan pentingnya vaksinasi sebagai langkah preventif dalam mencegah komplikasi selama kehamilan. Harapannya, ini bisa menjadi acuan untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan calon bayi. 

1. Vaksin influenza untuk perlindungan sejak kehamilan

ilustrasi injeksi, vaksin, suntikan (unsplash.com/Ed Us)
ilustrasi injeksi, vaksin, suntikan (unsplash.com/Ed Us)

Dijelaskan oleh dr. Dr. M. Alamsyah Aziz, SpOG, Subsp. KFM, ketua bidang ilmiah pengurus pusat POGI, influenza bukan sekadar penyakit musiman.

Infeksi ini bisa menyebabkan komplikasi serius bagi ibu hamil, seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, hingga risiko bayi lahir mati. POGI menegaskan bahwa vaksinasi influenza sangat direkomendasikan untuk ibu hamil.

Hal ini disampaikan dalam diskusi media yang diselenggarakan oleh PT Kalbe Farma Tbk melalui anak usahanya, PT Kalventis Sinergi Farma (Kalventis), pada Rabu (19/2/2025) di Jakarta. 

"Berdasarkan berbagai studi ilmiah dan data global, vaksin influenza inaktif terbukti dapat ditoleransi dengan baik untuk ibu hamil dan janin," jelas Dr. Alamsyah.  

Berdasarkan rekomendasi dari WHO, CDC, dan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), vaksin influenza inaktif telah terbukti aman bagi ibu hamil dan janin.

Selain melindungi ibu dari risiko komplikasi, vaksin ini juga memberikan perlindungan pasif kepada bayi melalui transfer antibodi. Perlindungan ini bisa bertahan hingga enam bulan pertama kehidupan.

2. Vaksin Tdap untuk perlindungan ganda

ilustrasi bayi sedang makan (freepik.com/freepik)
ilustrasi bayi sedang makan (freepik.com/freepik)

Selain influenza, vaksin tetanus, difteri, dan pertusis (Tdap) juga menjadi salah satu imunisasi yang direkomendasikan dalam panduan terbaru POGI.

Dipaparkan oleh dr. Mulya Rahma Karyanti, SpA(K), anggota subspesialis infeksi dan penyakit tropis PP IDAI, vaksin ini penting untuk mencegah penyakit yang dapat mengancam nyawa bayi baru lahir, terutama pertusis atau batuk rejan.

Menurut data Kementerian Kesehatan RI tahun 2024, kasus pertusis pada anak usia di bawah 1 tahun masih tinggi, dengan 46 persen di antaranya terkonfirmasi sebagai suspek.

"Terdapat critical period setelah bayi lahir. Di usia 0 sampai 2 bulan pertama kehidupan, tubuh bayi belum mampu memproduksi antibodi terhadap pertusis dan belum mendapatkan antibodi dari vaksinasi sama sekali," jelas dr. Rahma

Dengan menerima vaksinasi Tdap mulai trimester kedua kehamilan, ibu bisa mentransfer antibodi pelindung kepada janin melalui plasenta. Hal ini sangat penting karena bayi baru lahir belum bisa menerima vaksinasi sendiri hingga berusia dua bulan.

"Pada rentang usia 0—6 bulan, perlindungan pada bayi terjadi melalui transfer antibodi lewat plasenta. Maka dari itu, ibu hamil perlu mendapatkan vaksinasi Tdap yang dapat diberikan mulai trimester kedua," tambahnya. 

3. Meningkatkan kesadaran vaksinasi demi kehamilan sehat

Kalbe Media Discussion Protecting Moms and Babies: Pentingnya Panduan Vaksin untuk Ibu Hamil (IDN Times/Rifki Wuda)
Kalbe Media Discussion Protecting Moms and Babies: Pentingnya Panduan Vaksin untuk Ibu Hamil (IDN Times/Rifki Wuda)

Meskipun manfaat vaksinasi bagi ibu hamil telah terbukti secara ilmiah, tetapi cakupan imunisasi di Indonesia masih perlu ditingkatkan.

Banyak ibu hamil yang belum mendapatkan informasi yang cukup mengenai pentingnya vaksin influenza dan Tdap, sehingga kesadaran untuk melakukan vaksinasi masih rendah.

POGI menekankan bahwa vaksinasi bukan hanya melindungi ibu, tetapi juga memberikan perlindungan bagi bayi sejak dalam kandungan hingga bulan-bulan awal kehidupannya. Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis guna memastikan mereka mendapatkan vaksinasi yang diperlukan. 

Selain itu, dukungan dari keluarga, tenaga kesehatan, dan pemerintah sangat diperlukan agar lebih banyak ibu hamil yang memahami pentingnya imunisasi selama kehamilan. Dengan meningkatnya kesadaran, risiko komplikasi akibat infeksi seperti influenza, difteri, pertusis, dan tetanus bisa diturunkan.

Dengan adanya panduan vaksinasi terbaru dari POGI, diharapkan lebih banyak ibu hamil yang mendapatkan perlindungan optimal dari penyakit. Vaksinasi selama kehamilan bukan hanya menjaga kesehatan ibu, tetapi juga memberikan perlindungan awal bagi bayi sejak dalam kandungan. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Rifki Wuda
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us