Baclofen: Indikasi, Manfaat, Peringatan, Efek Samping

Obat untuk meredakan ketegangan otot

Baclofen adalah obat resep yang digunakan untuk mengobati nyeri otot, kejang, dan kekakuan pada pasien multiple sclerosis atau cedera tulang belakang. 

Baclofen termasuk dalam kelas obat yang disebut relaksan otot rangka, yang bekerja dengan membantu mengendurkan otot-otot. Baclofen dapat digunakan sendiri atau dengan obat lain.

Obat ini diberikan secara intratekal (langsung ke sumsum tulang belakang) atau secara oral (melalui mulut).

1. Indikasi

Mengutip artikel dalam publikasi StatPearls, baclofen awalnya dirancang pada tahun 1960 untuk mengobati epilepsi. Namun, hasilnya tidak memuaskan. Baclofen diperkenalkan kembali pada tahun 1971 ketika ditemukan dapat mengobati kelenturan otot dan telah banyak digunakan sejak itu.

Indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) antara lain:

  • Untuk mengelola spastisitas reversibel, terutama untuk meredakan kejang fleksor, klonus, nyeri bersamaan, gejala sisa umum dari lesi sumsum tulang belakang, dan multiple sclerosis (MS).
  • Pemberian baclofen intratekal disetujui untuk mengelola spastisitas yang berasal dari otak, seperti cedera otak traumatis atau spastisitas parah yang berasal dari sumsum tulang belakang yang tidak responsif terhadap pengobatan dengan dosis maksimum baclofen oral, tizanidine, dan/atau dantrolene. Namun, baclofen intratekal dapat dipertimbangkan untuk pasien yang mengalami efek samping yang tidak dapat ditoleransi atau gagal untuk merespons terapi oral.

Penggunaan off-label (obat di luar indikasi yang tertera dalam label dan belum atau di luar persetujuan oleh badan atau lembaga yang berwenang, seperti BPOM) dari baclofen antara lain:

  • Untuk mengelola penyakit hati alkoholik.
  • Mengelola alcohol abstinence dengan cara mengurangi hasrat alkohol dan kecemasan terkait alkohol.
  • Trigeminal neuralgia, penyakit refluks gastroesofageal (GERD), dan cegukan.
  • Baclofen juga dapat dipertimbangkan untuk pengobatan jangka pendek untuk kelenturan yang berhubungan dengan cerebral palsy pada anak-anak dan remaja.

Baclofen tidak direkomendasikan untuk pasien dengan penyakit Parkinson dan stroke karena kurangnya data yang meyakinkan. Selain itu, baclofen tidak diindikasikan untuk kejang otot rangka yang berhubungan dengan gangguan reumatologi.

2. Peringatan

Baclofen: Indikasi, Manfaat, Peringatan, Efek Sampingilustrasi kelumpuhan pada penderita stroke (stroke.org)

Dilansir Healthline, baclofen dapat menyebabkan reaksi alergi parah. Gejalanya bisa berupa kesulitan bernapas dan pembengkakan tenggorokan atau lidah. Jika mengalami gejala alergi setelah menggunakan obat ini, segera hubungi dokter atau pergi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Jangan minum obat ini lagi jika pernah mengalami reaksi alergi terhadapnya karena terdapat potensi fatal.

Peringatan selanjutnya adalah interaksi alkohol. Penggunaan minuman yang mengandung alkohol dapat meningkatkan risiko efek samping sistem saraf seperti kantuk, pusing, dan kesulitan berkonsentrasi pada tugas setelah minum obat ini. Apabila kamu minum alkohol, bicarakan dengan dokter sebelum mencampurnya dengan baclofen.

Ada pula peringatan untuk orang dengan kondisi kesehatan tertentu, yaitu:

  • Untuk orang dengan epilepsi: Bicarakan dengan dokter tentang apakah obat ini aman. Baclofen dapat memperburuk kontrol kejang.
  • Untuk orang dengan masalah ginjal: Jika memiliki masalah ginjal atau riwayat penyakit ginjal, kamu mungkin tidak dapat membersihkan obat ini dari tubuh dengan baik. Ini dapat meningkatkan kadar baclofen dalam tubuh dan menyebabkan lebih banyak efek samping. Jika memiliki penyakit ginjal, dokter mungkin mulai dengan dosis yang lebih rendah.
  • Untuk orang dengan riwayat stroke: Jika pernah mengalami stroke, seseorang mungkin memiliki lebih banyak efek samping dengan baclofen. Obat ini mungkin juga tidak bekerja untuk kejang otot.

Peringatan untuk kelompok lain:

  • Untuk ibu hamil: Tidak diketahui apakah baclofen aman dan efektif untuk ibu hamil. Beri tahu dokter jika sedang hamil atau berencana untuk hamil. Baclofen harus digunakan selama kehamilan hanya jika manfaat potensial membenarkan potensi risiko. Hubungi dokter segera jika kamu hamil saat menggunakan obat ini.
  • Untuk ibu menyusui: Tidak diketahui apakah baclofen masuk ke dalam ASI. Jika ya, maka dapat menyebabkan efek samping pada anak yang disusui. Bicaralah dengan dokter jika sedang menyusui. Kamu mungkin perlu memutuskan apakah akan berhenti menyusui atau berhenti minum obat ini.
  • Untuk anak-anak: Obat ini belum diteliti dan tidak boleh digunakan pada anak-anak di bawah usia 12 tahun.

3. Penggunaan

Baclofen: Indikasi, Manfaat, Peringatan, Efek Sampingilustrasi minum obat (unsplash.com/Danilo Alvesd)

Dilansir Drugs.com, gunakan baclofen persis seperti yang ditentukan oleh dokter. Ikuti semua petunjuk pada label resep dan baca semua panduan pengobatan atau lembar instruksi. Dokter mungkin sesekali mengubah dosis.

Kocok suspensi oral (cairan) sebelum mengukur dosis. Gunakan jarum suntik dosis yang disediakan, atau gunakan alat pengukur dosis obat (bukan sendok dapur).

Hubungi dokter jika gejala otot tidak membaik atau jika memburuk.

Jangan berhenti menggunakan baclofen secara tiba-tiba atau kamu bisa mengalami gejala withdrawal atau putus zat yang serius atau fatal. Ikuti instruksi dokter tentang pengurangan dosis.

Simpan obat dalam suhu kamar jauh dari kelembapan dan panas.

Baca Juga: 7 Tanda Awal Multiple Sclerosis, Banyak Dialami Perempuan

4. Interaksi

Baclofen: Indikasi, Manfaat, Peringatan, Efek Sampingilustrasi interaksi obat (pexels.com/pixabay)

Menggunakan baclofen dengan obat lain yang punya efek mengantuk atau memperlambat pernapasan dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya, bahkan kematian.

Beri tahu dokter jika sedang mengonsumsi obat-obatan berikut:

  • Obat opioid.
  • Obat tidur.
  • Relaksan atau pelemas otot.
  • Obat untuk depresi, kecemasan, atau gangguan bipolar.
  • Obat kejang.
  • Obat tekanan darah.

Obat lain dapat berinteraksi dengan baclofen, termasuk obat resep dan obat bebas, vitamin, dan produk herbal. Beri tahu dokter tentang semua obat yang saat ini sedang digunakan dan obat apa pun yang akan dimulai atau dihentikan penggunaannya.

5. Efek samping

Baclofen: Indikasi, Manfaat, Peringatan, Efek Sampingilustrasi sakit kepala(Pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Efek samping baclofen yang paling umum mengacu WebMD meliputi: 

  • Mengantuk.
  • Pusing. 
  • Lemah.
  • Lelah.
  • Sakit kepala.
  • Sulit tidur. 
  • Mual.
  • Buang air kecil meningkat.
  • Sembelit 

Jika salah satu dari efek tersebut bertahan dan memburuk, segera beri tahu dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Harap diingat bahwa baclofen yang telah diresepkan merupakan hasil dari penilaian dokter yang telah melihat bahwa manfaatnya lebih besar dibandingkan risiko efek samping.

Perubahan suasana hati termasuk kebingungan, depresi, halusinasi dan reaksi alergi merupakan efek samping serius yang jarang terjadi. Namun, segera dapatkan bantuan medis jika mengalami gejala reaksi alergi seperti ruam, gatal, bengkak pada area wajah, pusing parah, dan kesulitan bernapas. 

6. Overdosis

Baclofen: Indikasi, Manfaat, Peringatan, Efek Sampingilustrasi overdosis obat (pexels.com/Kevin Bidwell)

Ada beberapa tanda dan gejala jika kelebihan dosis baclofen yang dijelaskan RxList, seperti: 

  • Muntah. 
  • Hipotonia otot.
  • Gangguan akomodasi. 
  • Koma.
  • Kejang.
  • Gangguan pernapasan.

Jika seseorang mengonsumsi baclofen dan mengalami kesulitan bernapas, segera hubungi pelayanan medis untuk mendapatkan penanganan segera. Perawatan pada pasien yang sadar dilakukan dengan mengosongkan perut melalui emesis yang diinduksi lalu diikuti lavage.

Pada pasien yang tidak sadarkan diri, jalan pernapasan akan diamankan dengan pipa endotrakeal yang ditahan sebelum lavage. Dokter akan mempertahankan pertukaran pernapasan yang memadai dan menghindari stimulan pernapasan. 

Baclofen adalah obat resep untuk meredakan kekakuan otot untuk orang dengan kondisi penyakit tulang belakang. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak, jangan pernah berbagi dengan orang lain dan harap menggunakan baclofen hanya untuk indikasi yang ditentukan. Bila merasakan gejala efek samping, sebaiknya segera menemui dokter untuk penanganan lebih lanjut. 

Penulis: Dian Rahma Fika Alnina

Baca Juga: 7 Tanda Awal Multiple Sclerosis, Banyak Dialami Perempuan

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya