4 Fakta Mahkota Binokasih Kembali ke Kabupaten Bogor

- Mahkota Binokasih kembali ke Kabupaten Bogor setelah ratusan tahun, disambut penuh haru oleh masyarakat dan pemerintah.
- Mahkota peninggalan Kerajaan Sunda ini dibuat pada abad ke-14 oleh Prabu Bunisora Suradipati dari Kerajaan Galuh, berbobot sekitar 8 kilogram emas murni.
- Singgahnya Mahkota Binokasih menjadi simbol awal kebangkitan Kabupaten Bogor dengan semboyan Kuta Udaya Wangsa, juga diisi dengan sosialisasi filosofi kepemimpinan bagi generasi muda.
Bogor, IDN Times - Momen bersejarah terjadi di Kabupaten Bogor, Senin (21/4/2025), saat Mahkota Binokasih dari Keraton Sumedang Larang untuk pertama kalinya kembali menginjakkan "tanah leluhurnya" setelah ratusan tahun.
Mahkota peninggalan Kerajaan Sunda ini dikirab dan disambut penuh haru dan bangga, oleh masyarakat serta jajaran pemerintah.
1. Mahkota Binokasih disambut penuh kehormatan

Mahkota Binokasih, simbol legitimasi kekuasaan Kerajaan Sunda itu akhirnya kembali ke Kabupaten Bogor setelah berabad-abad berada di Keraton Sumedang Larang.
Kirab sakral dilaksanakan mulai SMKN 1 Cibinong menuju Auditorium Setda Bogor, yang dihadiri tokoh-tokoh kerajaan dari berbagai penjuru Nusantara, seperti Kesultanan Banten, Riau Lingga, hingga Samudera Pasai.
2. Terbuat dari emas murni, Mahkota Binokasih punya nilai sejarah tinggi

Mahkota Binokasih dibuat pada abad ke-14 oleh Prabu Bunisora Suradipati dari Kerajaan Galuh.
Berbobot sekitar 8 kilogram emas murni dan dihiasi giok lokal, Mahkota Binokasih bukan sekadar benda pusaka, melainkan simbol martabat dan jati diri masyarakat Sunda yang diwariskan lintas generasi.
3. Jadi titik awal kebangkitan Bumi Tegar Beriman

Sementara, Bupati Bogor Rudy Susmanto menyebut singgahnya Mahkota Binokasih menjadi simbol awal kebangkitan Kabupaten Bogor.
Mahkota Binokasih menegaskan, kirab ini bukan hanya seremoni budaya, tetapi juga bentuk pelestarian sejarah dan pemantapan identitas budaya masyarakat Sunda masa kini.
“Singgahnya Mahkota Binokasih menjadi simbol titik awal kabangkitan Bumi Tegar Beriman dengan semboyan Kuta Udaya Wangsa,” ungkap Rudy dalam acara penyambutan mahkota tersebut, Senin (21/4/2025).
4. Kirab dimeriahkan pesta rakyat dan pagelaran wayang golek

Tak hanya kirab, masyarakat Bogor juga disuguhi pesta rakyat dan pagelaran wayang golek, yang menjadi penutup dari perayaan ini.
Acara ini juga diisi dengan sosialisasi filosofi kepemimpinan berdasarkan nilai-nilai Mahkota Binokasih, menjadi momentum reflektif bagi generasi muda.
“Kami hanya punya pemikiran, kami hanya punya tenaga, kami hanya punya keikhlasan hati ingin membangun Kabupaten Bogor agar lima tahun ke depan lebih aman, lebih adil dan makmur,” ujar Rudy.